Black Order Headquarters
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.


An Indonesian D.Gray-Man original character (OC) roleplay forum. Set in an alternate 1880s.
 
HomeSearchLatest imagesRegister[CENTRAL] Santa Claus I_icon_mini_registerLog in
Time

Selamat datang di Black Order Headquarters! Waktu dunia Black Order HQ saat ini adalah: Februari 1880

[CENTRAL] musim dingin, bersalju dan hawa menusuk

[ASIA] musim dingin, sejuk namun kering

[AMERICA] musim dingin, badai salju di akhir bulan

[AFRICA] musim dingin, sedikit salju di awal bulan

Acara mendatang:

- Valentine Grand Ball

(Kontak staf jika memiliki ide)

Shoutbox

ShoutMix chat widget
Affiliates

ClampFactory Al'loggio

code-geass

tenipuri-indo

Saint-Sanctuary

Neverworld

Aria Academy High School Fighter Role Play Forum

Don't be shy, affiliate with us!
 
Latest topics
» Free Talk
[CENTRAL] Santa Claus I_icon_minitimeby Ravel Kohler 21st December 2015, 17:50

» [AMERICA] Unusual Training
[CENTRAL] Santa Claus I_icon_minitimeby Keith Warringstate 21st June 2011, 23:10

» English Free Talk
[CENTRAL] Santa Claus I_icon_minitimeby Wilhelm U. Smith 19th February 2011, 21:17

» [Central] The History Might Have Recorded Us
[CENTRAL] Santa Claus I_icon_minitimeby Fuchsia Scarlet 13th February 2011, 12:21

» [CENTRAL] Looking Around
[CENTRAL] Santa Claus I_icon_minitimeby Lumiere A. Etoile 6th February 2011, 20:13


 

 [CENTRAL] Santa Claus

Go down 
4 posters
AuthorMessage
Glaucio Marino

Glaucio Marino


Posts : 88
Pemilik : *nbla
Poin RP : 20

Biodata
Posisi: Disciple
Cabang: Eropa
Umur: 20

[CENTRAL] Santa Claus Empty
PostSubject: [CENTRAL] Santa Claus   [CENTRAL] Santa Claus I_icon_minitime9th October 2009, 13:44

December 23th,
Mainstreet, 18.00

I'm Santa Claus, I've got a thousand presents for you
Though every one of them is something cheap
Santa Claus, it's only once a year
Santa Claus, I'll give you everything


Langit di atas, mendung. Matahari telah menghilang sejak beberapa jam yang lalu, tak peduli--ia toh tidak kehilangan. Cahaya lampu di sepanjang pinggiran jalan tersembul dan berpendar, dibalik tutupan salju yang menyelimutinya. Tak peduli--ia sudah biasa hidup dan berjalan dalam gelap, toh.

Tssk.

Terhitung beberapa kali sejak ia berpapas wajah dengan puluhan orang yang ada di tempat ini, Westminster bukan tergolong kota kecil. Beberapa diantaranya adalah anak-anak kecil bersama orang tuanya, para bapak yang baru pulang kerja sembari menenteng kotak berisi makan malam di satu tangan, orang pacaran--standar. Dilangkahkannya kaki menjauhi pusat kota, untuk selanjutnya lebih mendekat ke arah markasnya kembali. Itu rumah dan tempat tinggalnya; satu-satunya tempat yang masih menawarkan kehangatan baginya. Oke, anggap saja itu sebagai kehangatan, mengingat ia bahkan belum pernah merasakan kehangatan sepanjang hidupnya. Padre seorang jendral yang sikap maupun wajahnya sama-sama dingin, sementara dua orang anggota keluarga wanitanya telah mencicipi kedinginan yang abadi lebih dahulu dibandingkan Glaucio Amadeus. Ya, hangat kan--perapian itu, selimut itu, kopi hangat itu, syal itu--

--syal abu-abu itu, bahkan ia yang tidak pernah mengagungkan pemberian orang lain sekalipun tetap saja menyimpan dan menjaganya hingga saat ini.

Dan bahkan masih memakainya jalan-jalan ke kota pada saat ini--pfft, betapa sesuatu yang manusia seperti itu cukup untuk membuatnya merasa tersindir, rendah... Malu, ya. Hahaha--[narator menghentikan tawanya]

Kehangatan pada masa natal seperti yang diagungkan orang-orang memang hanya bullshit belaka.

Ia mempercepat langkahnya sekali lagi, semakin mendekati arah markas. Semakin sering pula ia terhenti, berpapasan langkah dengan beberapa orang lainnya. Membungkuk ketika berhadapan dengan para general atau sosok berjabatan tinggi lainnya. Matanya dsesekali berpapas tatap dengan sejumlah exorcist, baik yang tak dikenalnya maupun ya--cuek, cuek-cuek sok angkuh. Malam yang ramai sekali benar, namun tetap saja terasa baginya sebagai suatu kebetulan bisa berpapasan lagi dengannya.

Angin berhembus. Langkahnya kembali tersendat, terhambat salju yang semakin terasa ketebalannya pada hari-hari ini. Dingin moderat, membuat iklim yang terasa pada tahun-tahun ini tidak terasa seperti dingin tahun sebelumnya saja.

--senyum itu.

Atau hanya karena perasaannya saja.
_______________________
(c) Ellegarden.
Limited, open untuk 2 atau 3 orang habis gimana char saya bisa eksis kalo mainnya di tret closed mulu dong orz habis Gabriella repp sini :]


Last edited by Glaucio A. Marino on 9th October 2009, 21:49; edited 1 time in total
Back to top Go down
Gabrielle van Rijn

Gabrielle van Rijn


Posts : 115
Umur : 31
Pemilik : Al2SiO5

Biodata
Posisi: Section Staff
Cabang: Eropa
Umur: 18

[CENTRAL] Santa Claus Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Santa Claus   [CENTRAL] Santa Claus I_icon_minitime9th October 2009, 17:43

Natal tak terasa sudah begitu dekat. Gabrielle van Rijn menyukai keceriaan natal, semangat anak anak, senyum orang tua, hadiah hadiah berbungkuskan kertas warna warni. Siapa yang tak menyukainya? Hati Gabrielle menjadi hangat hanya dengan mengingat hal itu. Dan senyum khasnya terpasang di wajah milik gadis Belanda itu.

Hari ini Gabrielle mengunjungi rumah neneknya di pinggiran kota. Sayang, ia tidak bisa mengunjungi keluarga satu satunya di Westminster itu pada saat hari natal. Tapi gantinya, ia bisa berlibur hari ini, dan Gaby tak menyesal. Neneknya yang baik hati itu memberinya sebuah syal berwarna merah marun dan sekotak cokelat berisi liquor untuk menghangatkan diri di musim dingin ini.

Tiba tiba gadis itu teringat sosok seorang yang entah sejak kapan menjadi seorang yang istimewa di hatinya. Sosok yang terasa kuat dari luar, namun di matanya terdapat kehampaan, setidaknya itu yang dilihat Gabrielle darinya.

Santa Claus, berikan aku hadiah terbaik tahun ini.

Dan Gabrielle melihat sosok yang dari tadi ia pikirkan. Pemuda yang mengenakan syal abu abu di depannya.

"Selamat sore, Glaucio," sapanya sambil tersenyum ramah. Ya, dialah sosok itu, Glaucio Amadeus Marino.


Last edited by Gabrielle van Rijn on 13th October 2009, 17:16; edited 1 time in total
Back to top Go down
Bianca Corda

Bianca Corda


Posts : 121
Pemilik : Agito

Biodata
Posisi: Exorcist
Cabang: Eropa
Umur: 25

[CENTRAL] Santa Claus Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Santa Claus   [CENTRAL] Santa Claus I_icon_minitime9th October 2009, 18:04

Orang bilang, warna rambutnya seperti salju yang turun dan menumpuk di musim dingin. Bianca tidak ingat seperti apa warna salju itu, tapi ia masih ingat sensasi dingin yang ditinggalkan benda itu saat menyentuh kulitnya. Contohnya saja, seperti saat ini. Salju turun dengan lembut, sebagian menerpa kulit wajahnya yang tidak terlindungi, sebagian terjerat di trench coat-nya, sementara sebagian lagi meluncur di rambut putihnya yang sedang digerai--eh?

Ya, khusus hari itu, ia ingin menggerai rambutnya yang panjang sampai sedada. Setelah terlalu sering digelung, sepertinya rambutnya itu mulai protes dengan rontok agak banyak. Meski tidak bisa melihat berapa banyak yang rontok, tapi sebagai si pemilik kepala, Bianca sadar rambutnya sudah ada cukup banyak yang rontok, jadi ia membiarkan rambutnya digerai begitu saja. Lalu Innocence-nya? Tenang saja, hiasan rambut itu masih ia sematkan dengan baik di rambutnya, di atas telinga kirinya.

Pria albino ini--yang kini sulit dikenali sebagai pria karena jaket panjangnya dan rambutnya yang tergerai--berjalan perlahan-lahan melintasi pasar Westminster, tempat ia akan berbelanja satu-dua hal dengan sahabat terbaiknya, Roman. Pria Rusia itu tidak datang bersamanya dari markas, karena Bianca masih harus melaporkan satu-dua hal dulu ke divisi Diplomasi-Komunikasi yang akan menuliskan dan meneruskan laporannya itu ke orang-orang yang berkepentingan.

Jadi, bagaimana ia bisa menemukan Roman? Bianca merasa tenang-tenang saja berjalan sendirian melintasi pasar itu, karena ia yakin Roman pasti bisa menemukannya di antara kerumunan orang. Bagaimanapun, mereka adalah sahabat baik, dan seorang sahabat pasti bisa mengenali sahabatnya tanpa perlu 2-3 kali lihat, ya kan?
Back to top Go down
Glaucio Marino

Glaucio Marino


Posts : 88
Pemilik : *nbla
Poin RP : 20

Biodata
Posisi: Disciple
Cabang: Eropa
Umur: 20

[CENTRAL] Santa Claus Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Santa Claus   [CENTRAL] Santa Claus I_icon_minitime10th October 2009, 22:25

Hadiah; benda klise yang bahkan belum pernah ia dapatkan sekalipun sepanjang 20 tahun ia melewatkan natal. Oh ya, pernah barangkali. Padre selalu memajang hingga se-lusin kotak-kotak berlapis kertas kado di bawah pohon natal mereka, seringnya untuk dibagi dua dengan Griselda. Meskipun memang lebih dari tiga perempatnya hanya berisi kertas kosong serabutan--pemberian kado memang hanya jadi semacam ritual biasa, yang tidak bermakna. Ia tak pernah mengharapkan hadiah.

Terlebih sejak Griselda tak pernah dilihatnya lagi sejak peristiwa entah berapa tahun lampau tersebut.

Dan benda halus yang melingkari lehernya itu... Adalah hadiah pertama yang ia terima dengan setulus hati. Bukan hadiah natal, bukan ulang tahunya yang sudah lewat setengah tahun yang lalu. Bukan hadiah yang diberikan hanya demi suatu seremoni formal belaka.

"Selamat sore, Glaucio,"

--karena selayaknya, hadiah yang seperti itulah yang bermakna lebih tinggi baginya.

"Sore... Gabrielle," dianggukkannya kepala sejenak, keseganan bertegur ucapan. Entah sudah berapa lama sejak ia merasa tidak perlu canggung untuk memanggil gadis tersebut dengan nama depannya--seperti bukan Glaucio yang selalu berbalut kesopanan sok formal saja. Wanita kebangsaan Belanda itu menunduk, tubuhnya yang berselisih 10 sentimeter tersendiri darinya seperti biasa--jadi begitu terasa kecil. Dan ringkih; pemuda itu selalu ingat bagaimana dalam beberapa kali pertemuannya dengan gadis itu... Gabrielle selalu dalam kondisi pingsan. Atau lemah. Dan sedikit sakit sembari terbujur di infarmari, yeah.

She's fine today, sepenuhnya.

"Bagaimana kabarmu--persiapan untuk natal besok, barangkali?"

--oh, basa-basi lagi. Seiring gerak langkah seorang pria berjaket tebal yang melintas di sebelah. Rambut seputih salju berkamuflase dengan panorama sekitarnya--Glaucio kenal, sepertinya. Warna rambut putih yang mirip keabuan itu... Sangat identik. Menghembuskan napasnya kembali perlahan, mengeluarkan aura keputihan uap air bersalut karbon dioksida tersebut.
Back to top Go down
Roman Sintsov

Roman Sintsov


Posts : 40
Pemilik : S.E.H.

Biodata
Posisi: Finder
Cabang: Eropa
Umur: 24

[CENTRAL] Santa Claus Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Santa Claus   [CENTRAL] Santa Claus I_icon_minitime10th October 2009, 22:35

Roman tengah bersandar pada tiang lampu yang mengeluarkan cahaya berpendar, sementara kedua tangannya sibuk; tangan kanannya memegang pensil yang tengah menggambar sketsa bangunan di hadapannya, dan tangan kirinya menopang buku sketsa yang sudah terpakai setengah tersebut. Pria ini hanya mengenakan mantel yang termasuk tipis, tanpa tambahan sarung tangan ataupun syal. Merasa dinginkah ia? Tidak sama sekali, bagaimanapun juga musim dingin di Rusia tak bisa dibandingkan 'musim dingin mini' di Inggris raya ini.

Beberapa detik sekali, ia mengangkat kepalanya, dan mencari sosok yang sudah lekat di benaknya, Bianca Corda. Ya, ia dan sahabat dekatnya itu sudah berjanji akan berbelanja dua-tiga barang untuk Natal tahun ini. Omong-omong soal Natal, ia jadi tersenyum sendiri. Sampai 2 tahun lalu, ia masih bisa merayakan Natal bersama keluarga dan kekasihnya di St. Petersburg, mengindahkan betapa dinginnya cuaca kala itu. "Я сожалею, что я не могу быть с Вами на Рождестве этого года, Ludmyla..." ia menghembuskan napas, di pikirannya tergambar jelas wajah gadis berambut coklat pastel itu, dengan senyum lembut di wajahnya. Ahh, coba saja ia bisa minta cuti beberapa hari...

Pria Rusia ini menghentikan gerak tangan kanannya, dan ia mengangkat kepalanya untuk kesekian kali. Walaupun kepalanya tak diangkat sekalipun, ia yakin akan langsung sadar bila Bianca lewat di depannya. Dan untungnya, ia juga bisa mengenali pria itu dari kejauhan. Apalagi kalau bukan karena warna rambutnya yang menyatu dengan salju yang turun hari ini? Nah, itu dia, sedang berjalan di antara kerumunan menuju tempatnya bersandar. Menutup buku sketsa dan memasukkannya ke dalam tas kecilnya, ia berjalan mendekati pria albino tersebut.

"Tumben rambutmu digerai, Bianca? Orang bisa salah mengira kalau salju meleleh di rambutmu lho," ia menepuk pundak Bianca pelan, sambil memamerkan senyum isengnya, walau ia tahu kalau yang bersangkutan tidak bisa melihatnya. Yaa, bukan berarti ia tidak usah berekspresi di hadapannya kan? Roman tidak seperti Jenderal dari Norwegia itu; ia adalah pria Rusia yang bebas berekspresi!



[OOC: Glau, Roman-Bianca ikutan jadi double date ya Very Happy *digebuk*
Ngebayangin Torres, eh, Roman ngegambar... lol.]
Back to top Go down
Bianca Corda

Bianca Corda


Posts : 121
Pemilik : Agito

Biodata
Posisi: Exorcist
Cabang: Eropa
Umur: 25

[CENTRAL] Santa Claus Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Santa Claus   [CENTRAL] Santa Claus I_icon_minitime10th October 2009, 23:00

Sesuai dugaannya, Roman bisa mengenalinya dalam sekali lihat, meski dengan penampilannya yang beda dari biasanya. Bianca memberikan senyum terbaiknya pada pemuda Rusia itu, yang meski tidak bisa dilihatnya tapi masih bisa ia rasakan keberadaannya.

"Ah, rambutku? Kurasa memang perlu digerai sesekali, sekalian untuk perubahan suasana," jawab Bianca sambil menyentuh rambutnya yang tergerai halus ke trench coat hitamnya, yang kini terasa sangat dingin karena salju yang bertumpuk. Ia juga menepiskan salju yang menumpuk di atas kepalanya, yang membuatnya merasa agak pusing karena serangan dinginnya.

Ia lalu menghela nafas panjang sambil merapatkan jaketnya. Sepertinya jaket itu kurang tebal untuk membuat dirinya tetap hangat. Ia lalu menoleh ke arah Roman, dengan ekspresi agak bersalah. "Anu, Roman..." panggilnya pelan pada Finder asal Rusia itu, "Kamu... tidak keberatan 'kan kalau kita mampir untuk beli syal dulu. Sepertinya, udaranya agak lebih dingin daripada yang kuduga..."

Bianca kembali merapatkan jaketnya sambil memberikan senyum tipis pada sahabatnya itu. Meski ia kedinginan, ia tidak mau membiarkan sahabatnya itu terlalu khawatir padanya.
Back to top Go down
Gabrielle van Rijn

Gabrielle van Rijn


Posts : 115
Umur : 31
Pemilik : Al2SiO5

Biodata
Posisi: Section Staff
Cabang: Eropa
Umur: 18

[CENTRAL] Santa Claus Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Santa Claus   [CENTRAL] Santa Claus I_icon_minitime11th October 2009, 19:48

Gabrielle melihat syal yang dikenakan Glaucio A. Marino, syal yang gadis itu berikan beberapa waktu yang lalu. Gaby tersenyum lembut, ia senang pemberiannya dapat berguna bagi pemuda Italia di hadapannya itu.

"Aku sehat, Glau. Bagaimana denganmu? Masih sering merasa pusing?" tanyanya sopan. Ya, itu adalah salah satu tugasnya di Black Order : menjaga kesehatan para anggota Black Order.

Ah! Ada suatu hal yang sangat penting yang Gaby lupakan. Gadis itu lupa membawa stok cokelat dari toko neneknya. Aduuh, bagaimana ini? Apa harus meminta Glaucio menemaninya?

"G-glau...," ucapnya perlahan sambil sedikit menundukkan mukanya. Sebenarnya ia merasa tidak enak, tapi Gabrielle tidak berani kembali ke rumah neneknya sendiri, apalagi jaraknya cukup jauh. "Ma-maukah Glau mengantarku ke rumah nenekku? Aku lupa membawa stok cokelat. Na-nanti aku antar ke manapun yang Glau mau khusus hari ini," pintanya pada Glaucio A. Marino. Gaby merasa mukanya sedikit memanas, dan jantungnya berdebar debar tak karuan. Gadis itu hanya menatap muka Glaucio yang lebih tinggi darinya, berharap pria itu mau menemaninya sebentar.

Jika tidak ada stok, berarti ia tidak bisa memberikan cokelat pada orang orang...terutama untuk pria di hadapannya itu.


Last edited by Gabrielle van Rijn on 13th October 2009, 17:17; edited 1 time in total
Back to top Go down
Roman Sintsov

Roman Sintsov


Posts : 40
Pemilik : S.E.H.

Biodata
Posisi: Finder
Cabang: Eropa
Umur: 24

[CENTRAL] Santa Claus Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Santa Claus   [CENTRAL] Santa Claus I_icon_minitime11th October 2009, 22:51

"Ah, rambutku? Kurasa memang perlu digerai sesekali, sekalian untuk perubahan suasana,"

Roman hanya mengangguk-ngangguk sambil menggumamkan 'ooh' pelan. Pasti repot ya punya rambut panjang. Ia sendiri, walaupun gemar menggonta-ganti model rambut, ia tak pernah mengizinkan rambut pirang-coklatnya melewati batas bahunya. Hmm, bagaimana Bianca dan Jendral Halvorsen menjaga rambutnya sepanjang itu, tanpa membuatnya terlihat jelek ya? Alih-alih terlihat jelek, rambut putih mereka justru terlihat halus layaknya rambut milik model iklan di koran-koran harian. Memakai shampoo khusus atau menggunakan perawatan spesialkah?

Sebagai pria yang memiliki pengetahuan nol tentang hal itu, Roman hanya bisa angkat bahu.

"Anu, Roman... Kamu... tidak keberatan 'kan kalau kita mampir untuk beli syal dulu? Sepertinya, udaranya agak lebih dingin daripada yang kuduga..."

"Wah, sedingin itu ya? Mau pakai jaketku dulu sementara?" tanya Roman sedikit terkejut, sebagai orang yang tidak turut merasakan udara dingin hari ini. "Ayolah, mau syal, sarung tangan atau topi, kita utamakan dulu kenyamananmu!" ujarnya sambil menepuk punggung Bianca dan mendorongnya sedikit, menandakan kalau perjalanan mereka dimulai.

Mata coklat mudanya kemudian menyapu pemandangan di hadapannya, mencari-cari toko di mana kira-kira ia bisa mendapatkan barang yang dibutuhkan sahabatnya. Sambil berjalan, Roman mengajak Bianca mengobrol tentang apa saja yang akan mereka lakukan di Natal tahun ini. Walaupun tidak bisa dirayakan bersama keluarga dan orang tersayang, merayakan hari Natal bersama sahabat terbaik merupakan pilihan yang tak bisa dilewatkan.

"Oh," pria Rusia ini tiba-tiba menyeletuk ketika menemukan suatu papan beberapa meter di depannya, "Di depan sana, di kanan jalan, sepertinya toko yang bagus. Coba ke sana, Bianca?" tanyanya. Yah, tidak mungkin ia seenaknya membawa Bianca ke mana saja ia mau kan? Toh yang sedang membutuhkan syal itu Bianca, bukan dirinya.



[OOC: Maaf, saya menggunakan cameo rambut Vodete sebagai referensi di paragraf 1 =)) *digebukkin rame-rame*]
Back to top Go down
Bianca Corda

Bianca Corda


Posts : 121
Pemilik : Agito

Biodata
Posisi: Exorcist
Cabang: Eropa
Umur: 25

[CENTRAL] Santa Claus Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Santa Claus   [CENTRAL] Santa Claus I_icon_minitime12th October 2009, 08:24

Quote :
"Wah, sedingin itu ya? Mau pakai jaketku dulu sementara?"

Mendengar tawaran itu, Bianca langsung menggeleng keras. "Jangan! Nanti kamu kedinginan! Jaket ini saja sudah cukup ha--HATCHIII!!" Sebuah bersin yang cukup keras rupanya mengkhianati ucapan pemuda ini. Wajahnya merona merah, malu sendiri pada perbuatannya tadi. Untung saja refleksnya cukup cepat untuk menutup hidung dan mulutnya, kalau tidak bisa-bisa Roman langsung terkena semburan ludahnya.

Quote :
"Ayolah, mau syal, sarung tangan atau topi, kita utamakan dulu kenyamananmu!"

Bianca tersenyum lembut pada Finder asal Rusia itu. Ah, sudah entah berapa kali Bianca mengutarakan keegoisannya, dan dituruti oleh pria nasionalis itu. "Terima kasih. Roman baik, ya..." puji Bianca pelan sambil tetap tersenyum pada Roman. Finder itu lalu menepuk punggungnya dan mendorongnya pelan, menandakan perjalanan mereka dimulai.

Keduanya membincangkan berbagai hal tentang Natal. Bianca merasa agak rindu pada 'rumah'-nya di Italia, dan ia yakin Roman pasti juga rindu pada rumahnya di Rusia. Tapi sesekali, merayakan Natal bersama sahabat terbaik tidak buruk juga. Malahan mungkin Natal tahun itu akan menjadi Natal terbaiknya, siapa tahu?

Quote :
"Di depan sana, di kanan jalan, sepertinya toko yang bagus. Coba ke sana, Bianca?"

Bianca mengangguk pelan sebagai jawaban. "Boleh juga. Aku percaya padamu," jawab Bianca sambil tersenyum pada sahabatnya itu. Keduanya lalu masuk ke dalam toko itu, yang terasa jauh lebih hangat daripada udara luar.

"Selamat sore, ada yang bisa saya bantu?" sapa si penjaga toko ketika kedua pria itu masuk ke dalam toko. Bianca langsung melontarkan senyum ramah pada penjaga toko itu, yang sepertinya adalah wanita.

"Selamat sore. Saya sedang mencari syal yang hangat, adakah?" tanya Bianca sopan. Si penjaga toko itu memberi isyarat kepada keduanya untuk menunggu sebentar, meski juga menggumamkan 'tunggu sebentar' karena sedikit banyak ia ragu Bianca bisa melihatnya.

Tak lama, si penjaga toko mengeluarkan sebuah syal rajutan yang cukup tebal dengan warna merah tua. "Ini yang terbaik yang kami punya," kata si penjaga toko sambil mengulurkan syal tersebut kepada Bianca. Pemuda albino itu mengambil syal tersebut, merabanya pelan untuk merasakan teksturnya. Tanpa perlu susah-susah melihatnya, Bianca tahu bahwa syal tersebut memang yang terbaik.

Ia lalu mencoba syal itu dengan melingkarkannya di sekeliling lehernya, dan ternyata syal tersebut memang luar biasa hangat. Ia lalu menoleh ke arah Roman dan bertanya, "Cocok?"
Back to top Go down
Glaucio Marino

Glaucio Marino


Posts : 88
Pemilik : *nbla
Poin RP : 20

Biodata
Posisi: Disciple
Cabang: Eropa
Umur: 20

[CENTRAL] Santa Claus Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Santa Claus   [CENTRAL] Santa Claus I_icon_minitime12th October 2009, 12:54

Ia menarik napas berat kembali. Cuaca dingin seperti biasa memang tidak pernah mengganggu kesehatan dan aktivitasnya, tapi bukan berarti ia menyukainya. Bulan desember hanya dianggapnya sebagai penanda akhir tahun yang melelahkan, tidak lebih. Bukan natal, bukan pohon ataupun kado dan kue-kuenya. Kecuali liburnya, mungkin--ah. Natal tidak pernah ada di kalender Glaucio Marino.

--Gabriella menanyakan kabarnya.

Tidak pernah ada.

"Tidak, mungkin sesekali--kebanyakan beban pikiran, hehe."

He--hehe?? Glaucio hari ini memang agak aneh.

Mungkin juga tanpa kata 'agak'. Refleks ia mengetuk pelan kepalanya, seolah aktivitas kecil seperti itu mampu menggeser sedikit posisi otaknya dan meletakkannya kembali ke tempatnya. Suara lagi, kali ini keluar dari mulut gadis bertubuh kecil dibandingkannya tersebut. Kepalanya menunduk, seolah ingin mengatakan sesuatu yang malu untuk diutarakannya--hah?

"Ma-maukah Glau mengantarku ke rumah nenekku? Aku lupa membawa stok cokelat. Na-nanti aku antar ke manapun yang Glau mau khusus hari ini,"

--memang cuma imajinasinya.

Kedua lengan bertelapak kasar itu tak berbalut sarung tangan, beku. Dikeluarkannya dari kantong jaket hitam ketebalannya, menggosok-gosokkannya perlahan. Meniupkan napasnya ke arah telapak tangannya, lalu mengeluarkan kacamatanya. Turut menghembuskan uapnya ke arah lensa itu. Hari sudah semakin gelap, dan tanpa benda itu mungkin habis sudah nasibnya. Bisa-bisa ia tak bisa pulang karena tersasar dan tak bisa mengamati jalan pulang di sekelilingnya.

"Ya... Boleh. Aku tidak keberatan."

--terebih, ia mau mengantar gadis itu kan? Haha, mengantar. Kegiatan yang kedengaran sungguh manis jika dilakukan si putra sulung Marino. Berjalan-jalan? Ia tak punya niatan untuk melakukannya hari ini, sebenarnya. Tapi--

"Kamu... tidak keberatan 'kan kalau kita mampir untuk beli syal dulu. Sepertinya, udaranya agak lebih dingin daripada yang kuduga..."

"Di depan sana, di kanan jalan, sepertinya toko yang bagus. Coba ke sana, Bianca?"


--suara dua orang lain tak jauh disekitarnya mengobrol, seolah menumbuhkan inspirasinya.

"Err, Gabrielle--mau coba mampir ke tempat itu?"

--menunjuk ke arah toko yang dimasuki si pria albino tersebut bersama... Euh, sahabatnya; sesaat merogoh kembali isi kantungnya, menemukan beberapa keping koin emas dan lembaran lusuh uang kertas di dalamnya. Cukup.

____________________

Ayuk Smile RomanxBianca, mesranya. Prikitiuuuwww, cieciehh *plakk*
Back to top Go down
Gabrielle van Rijn

Gabrielle van Rijn


Posts : 115
Umur : 31
Pemilik : Al2SiO5

Biodata
Posisi: Section Staff
Cabang: Eropa
Umur: 18

[CENTRAL] Santa Claus Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Santa Claus   [CENTRAL] Santa Claus I_icon_minitime15th October 2009, 08:13

Kepala gadis asal Belanda itu tetap menunduk, walaupun Glaucio sudah menjawab permohonan Gaby. Tidak, bukan berarti Gaby kecewa atau apa, tapi hatinya terasa...tidak karuan. Kenapa Glaucio tiba-tiba mengajaknya ke toko syal? Rasanya seperti... A-ah, tidak! Tidak. Gaby menggelengkan kepalanya kuat-kuat, mencoba menepis pikiran aneh yang melintas di benaknya.

...lagipula ia sudah berjanji mau mengantar pemuda di hadapannya itu, kan?

"Ba-baiklah kalau begitu," ucap gadis itu sambil tersenyum hangat.
Back to top Go down
Roman Sintsov

Roman Sintsov


Posts : 40
Pemilik : S.E.H.

Biodata
Posisi: Finder
Cabang: Eropa
Umur: 24

[CENTRAL] Santa Claus Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Santa Claus   [CENTRAL] Santa Claus I_icon_minitime18th October 2009, 00:39

"Jangan! Nanti kamu kedinginan! Jaket ini saja sudah cukup ha--HATCHIII!!"

Roman tertawa geli melihat perilaku sahabatnya satu ini. Tidak, ia tidak meledeknya atau apa, ia hanya merasa geli melihat bersin Bianca mengkhianati ucapannya. "Tuh kan, aku bilang juga apa!" ia tersenyum jahil, berniat membuka jaketnya tapi... Ah ya, sudahlah. Bianca kan bukan anak kecil yang harus selalu diperhatikan kondisinya secara berlebih. Tangannya sudah memegang kancing jaketnya yang paling atas, namun niat itu diurungkannya.

"Terima kasih. Roman baik, ya..."

Dahi Roman berkerut, "Hah? Kamu ngomong apa sih?" ia tertawa kecil lagi, "Tidak mungkin kan aku biarkan kau kedinginan di jalan, tovarishch?" ia tersenyum lagi. Jangan-jangan Bianca jadi demam karena musim dingin, sehingga kata-katanya jadi sedikit aneh? Ah, masa' sih. Tapi Roman senang kok, kalau Bianca menilainya seperti itu. Itu berarti ia sudah jadi sahabat yang baik, bukan?

Jadi, setelah membincangkan topik soal Natal untuk tahun ini mereka melangkah masuk ke sebuah toko yang diyakini Roman menyediakan barang-barang yang dibutuhkan oleh sahabatnya itu. Klining, lonceng yang digantung di depan pintu berbunyi ketika mereka memasuki toko tersebut, sontak seorang penjaga toko menyapa kedatangan mereka.

"Selamat sore, ada yang bisa saya bantu?"
"Selamat sore. Saya sedang mencari syal yang hangat, adakah?"
"Tunggu sebentar,"


Baiklah, rupanya Roman tidak salah pilih toko kali ini. Tampaknya ini toko yang bagus; kebersihannya terjaga, perabotan dan barang-barangnya terlihat berkualitas. Dan lagi, di sini hangat. Roman menghembuskan napas lega, yang jadi masalah tinggal harga. Ah, tapi seharusnya Bianca bisa mendapat potongan harga, bila ternyata ia memakai seragam Exorcist di balik mantelnya. Ah sudahlah, yang penting sahabatnya itu merasa nyaman dulu.

"Ini yang terbaik yang kami punya,"

Penjaga toko itu datang membawakan sebuah syal rajutan berwarna merah tua, Bianca mernerima syal itu dan melingkarkannya di lehernya. "Cocok?" pria albino itu menanyakan pendapat, namun pertanyaannya tidak langsung dijawab oleh sang pria Rusia.

Tangannya diangkat, mendekat ke wajah pemuda itu. Jemarinya meraih beberapa helai rambut Bianca yang seputih salju, menyentuhnya lembut, kemudian perlahan-lahan tangannya turun ke syal yang sedang pria itu kenakan, untuk merasakan teksturnya. Sementara matanya yang berwarna coklat muda menelusuri corak warna yang terpampang di hadapannya. Warnanya memang kontras dengan warna rambut Bianca, tapi bagi orang Rusia sepertinya, merah adalah warna terindah. Sekali lagi ia menyentuh ujung permukaan syal itu, memastikan. Ya, memang kualitas terbaik. Tapi ia rasa rambut milik Bianca jauh lebih baik, karena tidak ada orang yang bisa membuat yang seperti itu. Hanya Tuhan yang bisa.

Senyum lembut yang tadi diperlihatkannya melebar, pandangannya tidak lepas dari sang Exorcist, "Ya, cocok~" apalagi karena warnanya serasi dengan warna matamu, Bianca. "Eh, hangat tidak?" karena kalau tidak, buat apa dibeli?



[OOC: Aihh, kurang puitis... *dilempar*
Ayo sini kita dobel date bareng-bareng Blush ]
Back to top Go down
Bianca Corda

Bianca Corda


Posts : 121
Pemilik : Agito

Biodata
Posisi: Exorcist
Cabang: Eropa
Umur: 25

[CENTRAL] Santa Claus Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Santa Claus   [CENTRAL] Santa Claus I_icon_minitime18th October 2009, 01:09

Pria Italia ini menunggu reaksi sahabatnya, yang sepertinya tidak muncul dengan cepat. Mungkinkah syal itu, meski bertekstur bagus dan terasa hangat, ternyata memiliki corak atau warna yang begitu jelek sampai pria Rusia itu tidak berkomentar? Tapi sentuhan yang ia rasakan berikutnya langsung membuyarkan pikirannya seketika.

Ia bisa merasakan bagaimana jemari Roman menyentuh rambutnya, lalu turun ke syalnya dengan gerakan yang begitu lembut. Bianca tidak tahu ekspresi seperti apa yang dibuat oleh sahabatnya itu saat melakukan hal demikian padanya... tapi ia lebih tidak tahu lagi ekspresi seperti apa yang ia tunjukkan sekarang sebagai reaksi dari tindakan tak terduga sahabatnya itu.

Tanpa alasan yang jelas, Bianca bisa merasakan detak jantungnya berdebar lebih keras daripada biasanya.

Pria albino ini hanya bisa terdiam dengan bibir yang agak terbuka, yang menunjukkan dengan jelas bahwa ia tidak menyangka tindakan Roman yang tadi itu. Ia hanya bisa diam, sambil menunggu jawaban dari sahabatnya itu.

Quote :
"Ya, cocok~"

Bianca hampir saja melewatkan dua kata itu, kalau saja si empunya suara tidak berdiri tepat di hadapannya. Bianca hanya bisa tersenyum agak kaku menanggapi jawaban singkat itu, karena tadi pikirannya sempat melayang-layang sendiri.

Quote :
"Eh, hangat tidak?"

Bianca mengangguk pelan sebagai jawaban. Syal itu jelas sangat hangat. Tapi yang Bianca tidak mengerti, mengapa sekarang ia merasa jauh lebih hangat daripada sebelumnya, padahal apa yang dikenakannya sekarang hanya bertambah sehelai syal. Terlebih lagi, wajahnya yang tadinya sedingin es, kini terasa benar-benar panas.

"Um, Nona... Saya ambil ini," kata Bianca agak gugup. Ia juga langsung merogoh sakunya untuk mencari dompetnya, memutuskan untuk membayar syal itu sendiri. Tidak mungkin ia selancang itu sampai meminta Roman untuk membelikan benda itu untuknya, 'kan?
Back to top Go down
Glaucio Marino

Glaucio Marino


Posts : 88
Pemilik : *nbla
Poin RP : 20

Biodata
Posisi: Disciple
Cabang: Eropa
Umur: 20

[CENTRAL] Santa Claus Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Santa Claus   [CENTRAL] Santa Claus I_icon_minitime12th November 2009, 20:08

Orang-orang di sana rupanya berisik juga ya.

hening, tak berani untuk bicara banyak. Enggan. Juga malas; mengingat ia juga bukan tipe yang biasa membuka pembicaraan--untuk soal berkomunikasi, harus diakui bahwa ia cukup lemah. Atau memang sedang tak ingin. Sebutir salju turun lewat pundaknya, ia sendiri juga tengah ingin menikmati kesunyian itu. Kesunyian sepanjang jalan utama, yang pada hari biasa semestinya begitu ramai--dan lagi, ini pekan-pekan liburan, kan? Tapi sekali lagi--memang tak ada waktu libur resmi untuk anggota Black Order, terlebih olehnya yang seorang fighter--tetap harus siaga. sama seperti mereka yang lainnya.

"Eh, kau--mengambil waktu libur juga besok?"

Berbasa-basi memang salah satu dari kemampuan yang tidak ia miliki, disamping menerima asupan minuman alkohol dan nikotin dalam jumlah besar. Menurunkan dagunya sejenak, membuat posisinya sejenak terlihat lebih seimbang dengan mata Gabriella Van Rijn, sekaligus membuatnya jadi lebih leluasa untuk mengamati mata warna kebiruan itu--tssk, entah sejak kapan pula Glaucio menjadi pengamat soal hal remeh-remeh seperti itu.

"Err, ya--ayo kalau begitu."

Meneruskan langkahnya, sepatu kanvas berbentuk boots setumit itu menapaki jalan berlapis salju tipis. Canggung--serius. Tak lama ketika ia memutuskan untuk berbalik masuk ke sebuah toko; ya--melihat-lihat barang jualan mungkin bisa memberikannya aktivitas baru, selain merenung atau mungkin melamun. Dan berjalan kalem sok dingin sekalipun perasaannya juga tidak sama sekali tidak dingin seperti itu. Dua pria yang di sana kelihatannya mulai membeli syal, sekilas Glaucio mengira bahwa orang yang diketahuinya sebagai tuan finder itu akan membelikan hadiah natal untuk si pria rambut putih yang... Disayanginya. Agak geli, sekilas--ketika Glaucio tak yakin bahwa ia akan membelikan apa-apa untuk Gabriella, beberapa saat yang lalu.

Berarti ia harus yakin untuk melakukannya, sekarang, "Kamu... Suka warna apa?" Diiringi senyum tipis yang tidak seberapa untuk bisa dilihat dengan kasat mata.

Santa Claus, it's only once a year
Santa Claus, I'll give you everything.
Back to top Go down
Gabrielle van Rijn

Gabrielle van Rijn


Posts : 115
Umur : 31
Pemilik : Al2SiO5

Biodata
Posisi: Section Staff
Cabang: Eropa
Umur: 18

[CENTRAL] Santa Claus Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Santa Claus   [CENTRAL] Santa Claus I_icon_minitime13th November 2009, 14:14

oot : baru sadar post saya di atas pendek bgt >.< (dari hape sih)


Bagi Gabrielle van Rijn, hari ini adalah pertama kalinya gadis itu berjalan-jelan bersama seorang lelaki. Kecuali dengan keluarganya, ia tak pernah mengajak ataupun diajak berjalan-jalan santai macam ini. Ini memberi suatu efek aneh pada tubuhnya, jantung berdebar namun perasaannya begitu tenang--seperti merasa...aman?. Tak henti-hentinya ia tersenyum pada lelaki yang berada di depannya, walaupun yang bersangkutan tidak memberi balasan yang sama.

"Eh, kau--mengambil waktu libur juga besok?"

"E..eh, sepertinya tidak. Aku akan berjaga di Infirmari. Glau sendiri ba-bagaimana?," jawab Gabrielle dengan agak gugup. Ya, hari ini ia sudah mengambil izin untuk pengganti libur natal, jadi ia tak akan libur besok. Rasanya tidak enak jika ia terus-terusan libur. Tangan dokternya itu sudah gatal ingin mengecek dokumen kesehatan milik para anggota BO.

Tanpa terasa kaki gadis asal Belanda itu sampai juga di toko syal--tujuan awal Glaucio. Di dalamnya terdapat syal-syal yang tampaknya hangat. Buatan tangan Gabrielle sepertinya masih kalah dengan tumpukan syal berwarna-warni di dalam toko itu. Hmm, mungkin ia harus giat berlatih agak syal buatannya jadi sebagus itu.

"Kamu... Suka warna apa?"

Gabrielle yang sedang sedikit melamun itu agak kaget mendengar pertanyaan dari pria Exorcist berambut abu itu. E-eh? Warna kesukaan?

"A-ah, biru muda...mungkin?" jawabnya agak ragu. Bahkan Gabrielle sendiri tak yakin dengan warna kesukaannya, ia tak pernah memikirkan soal itu. Gadis itu terlalu sibuk memikirkan kondisi pasien-pasiennya. Bahkan kadang ia melupakan dirinya sendiri bukan?
Back to top Go down
Glaucio Marino

Glaucio Marino


Posts : 88
Pemilik : *nbla
Poin RP : 20

Biodata
Posisi: Disciple
Cabang: Eropa
Umur: 20

[CENTRAL] Santa Claus Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Santa Claus   [CENTRAL] Santa Claus I_icon_minitime4th December 2009, 13:24

"Aku... Juga tinggal di sini saja sepertinya, malas--untuk pulang."

Hari sudah semakin larut, menenggelamkannya kembali dalam ruang lingkup nyaris beku yang suhunya sendiri sudah semakin turun sejak tadi sore. Salju masih terhampar tipis-tipis di permukaan jalan, membuat semua orang lebih ekstra hati-hati untuk melangkahkan kaki ke atasnya. Licin. Dan tak pernah sekalipun ia merasa patut untuk menikmati keadaan semacam ini. Tidak pernah, sungguhan, Karena selayaknya ia patut merasa membenci musim dingin yang telah merenggut musim gugurnya pergi jauh.

Tidak... Pernah?

Entah saat yang sekarang harus dimasukkan... Atau tidak. Tidak pernah merasa langkahnya seringan ini, meskipun jalan-jalan bukanlah tipikal pekerjaan yang paling disukainya. Seolah acara jalan-jalan kali ini berlangsung 'ikhlas' jika dibandingkan biasanya. Dan berulang kali memastikan isi kantung celananya, apakah yang ada di dalamnya benar-benar kelincingan emas logam dan bukan rongsokan sampah belaka yang tidak bisa dianggap sebagai alat sah pembayaran.

"A-ah, biru muda...mungkin?"

"Loh, mungkin?"

Ada yang perhatikan kalau barusan sudut bibir kanan Glaucio lebih tinggi 1 sentimeter daripada sisi kirinya?

Kembali diam, bertekur dalam benak sunyinya sendiri. Suasana toko lebih nyaman karena dilengkapi penggangat, tapi bukan hanya itu salah satu alasannya untuk berlama-lama di sini. Matanya tertuju kembali ke arah salah satu syal tergulung di tempat pajangan. "Minta yang ini, tuan." Dan selanjutnya berkomunikasi dengan sang pelayan toko. Mengeceknya sekali lagi untuk memastikan semuanya dalam keadaan bagus--dan sempurna. Cukup sempurna.

Lalu tak perlu berpikir lebih lama untuk mengambil syal tersebut, melingkarkannya sedemikian rupa di leher sang gadis.

"Aku--tak suka berhutang pemberian."

Dan selanjutnya berjalan menjauh--tak begitu jauh sebenarnya, beberapa langkah dari pintu masuk--melakukan transaksi pembelian pada ruang meja kasir. Membiarkan Gabriella waktu sendiri untuk bisa memikirkan reaksi macam apa yang harus ditunjukkannya setelah itu.
Back to top Go down
Gabrielle van Rijn

Gabrielle van Rijn


Posts : 115
Umur : 31
Pemilik : Al2SiO5

Biodata
Posisi: Section Staff
Cabang: Eropa
Umur: 18

[CENTRAL] Santa Claus Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Santa Claus   [CENTRAL] Santa Claus I_icon_minitime23rd December 2009, 16:50

"Aku... Juga tinggal di sini saja sepertinya, malas--untuk pulang."

Ah, rupanya Glaucio juga akan tinggal di markas selama natal ini. Namun Gaby tidak terlalu mengerti dengan alasan yang diungkapkannya. Malas untuk pulang? Tidakkah pemuda itu merindukan keluarganya di rumah? E-entahlah, Gabrielle hanya menerka saja.

"A-ah, begitu ya..." responnya singkat. Ia tak perlu menanyakan alasan yang lebih jauh. Mungkin saja hal itu cukup sensitif bagi Glaucio.

Jujur, Gabrielle sendiri merasa rindu akan kehangatan keluarganya sendiri. Sudah cukup lama juga sejak kepindahannya ke Westminster, dan mereka tidak pernah berkumpul bersama lagi. Untung saja ada neneknya yang selalu menemaninya (setidaknya sampai sebelum masuk Black Order). Walaupun itu belum cukup. 'Semoga ayah dan ibu sehat di sana,' batinnya.

"Aku--tak suka berhutang pemberian."

Lamunan gadis itu dihentikan oleh ucapan dan tindakan Glaucio yang...terlalu tiba-tiba. Kehangatan merambat di daerah leher Gabrielle, berasal dari syal berwarna biru muda. Tiba-tiba saja mukanya menjadi merah padam. Hatinya juga berdebar tak tentu.

"G-Glau!" ucapnya dengan suara yang sedikit lebih keras dari biasanya. Glaucio sudah terlebih dahulu menuju kasir dan membayar syal itu. Tidak membiarkan Gabrielle menolak pemberiannya...?

"Te-terima kasih banyak," ucapnya dengan senyuman lembut terpampang jelas di wajahnya. Senyuman yang juga lebih lembut dari biasanya. Badan Gabrielle sendiri masih terpaku di tempat Glau memakaikannya syal tadi, belum beranjak sedikit pun. Alasannya, Gabrielle hanya merasa sedikit bingung apa yang harus ia lakukan selanjutnya.
Back to top Go down
Glaucio Marino

Glaucio Marino


Posts : 88
Pemilik : *nbla
Poin RP : 20

Biodata
Posisi: Disciple
Cabang: Eropa
Umur: 20

[CENTRAL] Santa Claus Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Santa Claus   [CENTRAL] Santa Claus I_icon_minitime18th January 2010, 16:54

I'm Santa Claus, I've got a thousand presents for you
Though every one of them is a knock-off
Santa Claus, it's only once a year
Santa Claus, I'll give you everything

Dan memberi sesuatu pada orang lain... Baginya hanya sesuatu yang seolah-olah hanya boleh dilakukan sekali setahun.

Glaucio memang bukan orang loyal, yang memberikan hartanya dengan cuma-cuma dan penuh kemurahan pada orang lain--tidak jika orang itu tidak lebih dulu memintanya untuk melakukan. Juga bukan orang yang berpikir bahwa memberi harta atau pemberian dalam wujud benda lainnya sebagai wujud penghormatan maupun perhatian; orang-orang tua malah bilang bahwa cinta bukan bukan dilihat dari mahal atau tidaknya sesuatu--karena pada nyatanya toh justru cinta tidak akan pernah bisa dihitung... Saking mahal dan berharganya--ok, berhenti sebentar, dan izinkan pemuda itu meludah dalam hati.

Cuih.

Belum selesai, tapi cukuplah untuk saat ini. Glaucio Marino, bilang bahwa ia lebih mempertimbangkan sesuatu berdasarkan kerasionalan atau tidaknya hal itu. Dunia tidak akan berputar jika dijalankan sesuatu yang bahkan tidak pasti. Lalu cinta itu--tidak rasional, kan? Tak ada istilah gravitasi bagi mereka yang sedang melayang di awang batas cinta. Makanan sepahit apapun akan jadi manis jika dimakan ditambah bumbu cinta, dan sebaliknya, yang seenak apapun tak akan cukup berharga jika dimakan tanpa cinta. Semua ilmu-ilmu pasti itu juga jadinya kosong.

(ok, dia muntah dulu sekarang)

Maka di sisi lain, Glaucio bersyukur bahwa ia tidak pernah merasakan ketidak rasionalan itu dalam hidupnya.

--belum?

Denting uang logam bertumbukan dengan permukaan meja kasir, uangnya masih cukup banyak rupanya. Seharusnya ia bisa membelikan seorang Gabriella syal yang lebih mahal lagi daripada yang ia berikan sebelumnya, orang itu belum punya syal dengan kualitas wol tertinggi yang ada di sini kan? Atau syal bulu hewan, seperti punya Allegra--ah. Namun pada akhirnya ia memilih untuk berpuas hati dengan apa yang ia lakukan sebelumnya, Gaby tentunya tidak biasa juga untuk menerima segala sesuatu yang berlebihan seperti itu--dan Glaucio juga tak pernah melakukan yang seperti itu. Tidak pantas, toh orang itu... Bahkan bukan siapa-siapanya.

Tangan milik pemuda itu menyentuh kembali ujung syal yang ada di leher sang gadis, mengikatkannya kembali dengan lebih rapi--seolah-olah tak puas dengan hasil kerja yang telah dia lakukan beberapa saat yang lalu. Setelah berpikir ulang bahwa itu mungkin saja malah membuat gadis karyawan Infarmari itu merasa tercekik, barulah Glaucio menghentikan gerakannya kembali.

"Bukan masalah."

You're everyone surrounds me
You're all that matters to me

Bahkan jari-jarinya masih memegang ujung syal biru muda itu. Matanya tertuju lurus ke arah benda yang sama--diam, semuanya? Hei, paling tidak lakukan sesuatu.

"Semoga kamu memang orang yang biasa menjaga pemberian orang baik-baik."

Ujung syal itu menjuntai, sedikit kepanjangan. Lalu ditariknya dan dikecup dalam satu detik gerakan refleks. Satu hembusan napas agak berat terlontar kembali ke udara, lalu menyadari bahwa tugasnya hari sudah selesai; seharusnya. Dan kalau ia memang memilih melakukan semuanya sesuai urutan pekerjaan yang dianggap profesional, yang harus dilakukannya sekarang jelas pamit lebih dahulu.

"Buon Natale."*

Dan pulang menikmati hari libur yang tersisa.

Lalu punggung separo terbungkuk itu kembali membelakangi, mengambil jalur yang terdekat dari jalan utama untuk segera sampai ke dormitori--mungkin sekedar untuk menghangatkan kembali tangannya yang membeku sejak tadi. meneruskan langkahnya yang tergagu sambil mengenggam kepalan tangannya dalam-dalam di dalam saku baju. Kepulan uap air dan sisa pernapasan itu mengairi pandangannya sendiri.

Santa Claus,
I've got to go back to the place i'm living.
--I'm living in the cold place

Pengecut yang bahkan tidak berani untuk memilih mencium orangnya saja, kan kau? Ngaku.

...Hei, natalnya saja masih dua hari lagi padahal.

...Belum apa-apa sudah salah lagi.
_______________________
*Merry Christmas
[OUT] *ditimpuk*
Back to top Go down
Gabrielle van Rijn

Gabrielle van Rijn


Posts : 115
Umur : 31
Pemilik : Al2SiO5

Biodata
Posisi: Section Staff
Cabang: Eropa
Umur: 18

[CENTRAL] Santa Claus Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Santa Claus   [CENTRAL] Santa Claus I_icon_minitime26th March 2010, 12:47

Masih terdiam di tempat, bahkan otak Gabrielle yang lumayan encer itu mendadak seperti penuh dan tak bisa melanjutkan proses berpikir yang singkat. Ada beberapa alasan yang cukup masuk akal, sebenarnya, untuk menjelaskan semuanya.

Satu. Seingat Gabrielle, dirinya belum pernah mendapat hadiah apapun selain dari nenek, ayah, atau ibunya, atau keluarga lainnya yang tidak begitu dekat. Teman baiknya pun bisa dihitung menggunakan jari, dan kebanyakan bukannya mereka yang memberi kado, malah Gabrielle yang dengan rutin memberi mereka hadiah. Entah itu cokelat ataupun syal buatan sendiri. Semuanya karena sifat Gabrielle yang agak tertutup, terutama setelah insiden yang menyebabkannya menderita androfobia.

Kedua. Seorang teman lelaki memberinya sebuah syal dan mengecupnya singkat. Oh, betapa wajah Gabrielle menjadi merah padam seperti tomat setelah Glaucio melakukan hal itu barusan. Seorang Glaucio Amadeus Marino yang sejak beberapa waktu yang lalu mulai membuat Gabrielle merasakan perasaan janggal setiap kali memikirkannya. Memberi hadiah. Bukankah itu kemajuan yang sangat pesat mengingat semua hal yang ada pada diri gadis itu?

”Buon Natale.”

Ucapan singkat itu mengakhiri semua euforia di malam menjelang natal ini. Sampai-sampai Gabrielle tak bisa membalas salam pemuda itu. Bukankah Glaucio mengakhiri perjumpaan kali ini dengan sangat manis? Baiklah, mungkin ia sedikit lupa tentang pergi ke rumah nenek Gabrielle. Gabrielle-nya sendiri saja baru ingat barusan saat sosok pemuda itu sudah membelakanginya dan pergi kembali menuju markas. Ya sudahlah, nanti ia bisa pergi sendiri setelah meninggalkan toko ini. Benar, kan?

Hmm, sebelum pergi rasanya ada sesuatu yang kurang. Ada beberapa orang yang ingin dilakukan Gabrielle sebelum pergi.

”Selamat malam, Tuan Roman,” ucapnya sopan pada pria asal Rusia yang beberapa saat yang lalu baru disadari Gabrielle bahwa dia dan, em seorang nona yang tampaknya tidak asing di mata Gabrielle. ”Selamat malam, nona.” Senyum singkat menghias wajah Gabrielle yang masih agak merah. Kalau saja Gabrielle tahu bahwa ”gadis” di samping Roman adalah Bianca Corda, pasti Gabrielle tak akan memikirkan betapa cantiknya ia saat rambutnya digerai. Putih seperti salju. Dan tetap saja Gabrielle, yang sudah sangat sering mengecek dokumen kesehatan anggota Black Order cabang Eropa, tidak sadar mengenai Bianca. Mungkin pikirannya sudah enggan untuk berpikir sampai penghujung hari ini.

Lagipula tumben Gabrielle van Rijn bisa menyapa seorang pria dengan lancar, tanpa gugup begitu...



oot : interaksi dengan Roman dan Bianca~
Back to top Go down
Roman Sintsov

Roman Sintsov


Posts : 40
Pemilik : S.E.H.

Biodata
Posisi: Finder
Cabang: Eropa
Umur: 24

[CENTRAL] Santa Claus Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Santa Claus   [CENTRAL] Santa Claus I_icon_minitime31st March 2010, 21:46

Kok rasanya aneh ya?

Ada sesuatu yang mengganjal di dalam dirinya, tapi ia tidak tahu apa. Ia meletakkan tangannya di dagu, memasang pose berpikir--dan ya, ia benar-benar berpikir keras saat ini. Ia bertanya-tanya tentang sikapnya tadi, tentang wajah Bianca yang memerah, dan tentang perasaan yang mengganjal yang baru saja muncul tadi. Mau dipikir bagaimana pun, ia tidak menemukan jawabannya karena bingung. Aneh.

Aaaah, sudahlah. Kebanyakan berpikir bisa-bisa ia cepat tua!

"Eng, apa aku beli juga ya?" karena kebetulan stok syalnya di Inggris sedikit, sekalian saja? Berpikir sejenak, sebelum akhirnya memutuskan untuk membeli sebuah syal juga. "Maaf nona, bisa tolong ambilkan syal yang kualitasnya sama dengan ini?" pintanya sambil menunjuk syal merah yang dikenakan Bianca. Dan segera ia mendapatkan benda yang dimintanya, serupa, hanya berwarna putih.

Pria Rusia itu tersenyum simpul, "Bagus," ujarnya sambil melingkarkan syal itu di lehernya, selain hangat, syal itu juga cocok dengan mantel kremnya. "Jadi sepaket deh, Bianca," celetuknya disusul tawa kecil, wajah kekanakkannya sedikit memerah karena senang.

Kemudian ia melihat Bianca mengeluarkan dompetnya, bersiap untuk membayar. "Eh, eh, jangan! Ini biar aku saja yang bayar." Roman mendorong tangan Bianca pelan, menjauh dari meja kasir, kemudian mengeluarkan dompetnya sendiri. "Berapa jadinya?" lalu mengeluarkan beberapa lembar uang sejumlah yang disebutkan nona penjaga kasir. Ah, Bianca pasti merasa keberatan dengan sikapnya ini, "Anggap saja sebagai tanda terima kasihku selama ini, dan bonus kado Natal dariku," ujarnya sambil menepuk pundak Bianca dan tersenyum lebar. Ia sudah terlalu banyak berhutang pada Bianca, itu semua karena hatinya yang bagaikan emas itu. Sudah tidak terhitung berapa kali ia dibantu dan diselamatkan oleh pria Italia itu, dan ini hanya perwujudan kecil rasa terima kasih darinya.

Semoga saja suatu hari ia bisa membalas semua kebaikan sahabat terbaiknya itu...

Seorang lelaki berambut abu juga bertransaksi di kasir, namun yang menarik perhatian Roman adalah ke mana dan dengan siapa lelaki itu pergi. Gadis berperawakan kecil itu, rasanya Roman pernah lihat... Gabriella ya? "Oh," celetuknya pelan, menyadari kedua sosok itu sepenuhnya. Lalu, gerak-gerik si lelaki abu agaknya mencurigakan...

... Hoooohohohoho. Sudah jelaslah itu, dari adegan romantis nan mesra yang baru saja disaksikan oleh kedua matanya sendiri. Tak bisa menahan rasa antusias, sifat iseng pria Rusia ini membuatnya cekikikan pelan. Tak lama berselang, sang nona pemalu menyadari kehadirannya.

”Selamat malam, Tuan Roman,”

"Roman saja," jawabnya cepat, "Tadi pacarmu, Gabriella?" senyum iseng khas Roman Pavlovich melebar, seraya memandang Gabrielle dengan penuh selidik. Ternyata, nona Gabrielle yang pemalu itu tidak sepemalu yang dikabarkan, eh?
Back to top Go down
Bianca Corda

Bianca Corda


Posts : 121
Pemilik : Agito

Biodata
Posisi: Exorcist
Cabang: Eropa
Umur: 25

[CENTRAL] Santa Claus Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Santa Claus   [CENTRAL] Santa Claus I_icon_minitime3rd April 2010, 21:59

[OOC: oi, oi, balik ke jalur yang benar... ini BO, bukan Allo =))]


Baru saja Bianca bersiap mengeluarkan uang pembayarannya saat Roman mencegahnya untuk membayar apapun. Mau protes pun tidak sempat, karena dari pembicaraan singkat dan suara-suara yang ditimbulkan setelahnya sudah ketahuan bahwa Roman sudah terlanjur membayar syalnya sendiri dan syal yang ia beli. Padahal Bianca yakin benar pasti harga barang yang dibelinya itu tidak murah. Bianca jadi merasa bersalah.

"Anggap saja sebagai tanda terima kasihku selama ini, dan bonus kado Natal dariku."

Mendengar kalimat itu, Bianca bisa merasakan jantungnya berhenti sepersekian detik. Tanda terima kasih, katanya? Bianca merasa dirinyalah yang harusnya lebih berterima kasih pada pria Rusia itu. Roman adalah sahabat terbaiknya, orang yang mau menjadi 'mata' baginya. "Kamu ini..." Ia tidak menyelesaikan kalimatnya. Tapi sebuah senyum yang adalah campuran dari rasa terima kasih dan heran terlukis jelas di wajahnya. Yang harusnya berterima kasih banyak itu aku!

"Selamat malam, Tuan Roman. Selamat malam, Nona."

Bianca mengerutkan keningnya. Ya, ia mendengar ada seorang gadis yang menyapa Roman dan... mungkin dirinya? Tapi kenapa 'nona'? Atau ada wanita lain yang sedang bersama mereka yang berdiri di dekat Roman? Tidak, Bianca tidak merasakan aura ataupun suara kehadiran orang lain lagi selain dirinya, Roman, gadis yang baru datang, dan nona penjaga toko--yang ia yakin tidak berada di dekatnya sekarang. Yah, biarkan saja orang-orang yang bisa melihat menjelaskan keadaan. Ia cukup berdiri manis dan menyimak pembicaraan, mungkin menjawab kalau ditanyai sesuatu.
Back to top Go down
Gabrielle van Rijn

Gabrielle van Rijn


Posts : 115
Umur : 31
Pemilik : Al2SiO5

Biodata
Posisi: Section Staff
Cabang: Eropa
Umur: 18

[CENTRAL] Santa Claus Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Santa Claus   [CENTRAL] Santa Claus I_icon_minitime5th April 2010, 16:12

Wajah Gabrielle mulai memerah lagi melihat pasangan di hadapannya. Boleh dibilang, rasanya Gabrielle merasa mereka sangat, um, romantis? Yah, intinya Gabrielle sendiri merasa agak...kurang percaya diri di hadapan mereka.

Sambil memegang erat syal barunya, Gabrielle mulai mengingat lagi kejadian tadi. OH! Mukanya langsung memasuki mode tomat seperti tadi, saat kejadian itu berlangsung. Dirinya sudah berjanji tidak akan melupakan malam ini. Semuanya begitu manis, seperti rasa kue natal yang dihias krim, atau gula-gula yang biasa disuguhkan neneknya di rumah saat natal.

“Tadi pacarmu, Gabriella?”

“A-apa? G-Glaucio? P-p-pacar?” Jika saja muka Gaby bisa lebih merah dari saat Roman mengucapkan 3 patah kata itu, maka mungkin semua darahnya mengalir menuju wajahnya. Pacar? Yang benar saja, Gabrielle belum lama ini berkenalan dengan Glaucio, masa sudah disebut pacar? Sedikit terhuyung, Gabrielle menarik nafas perlahan untuk menenangkan hatinya yang sedang panas. Tenang...tenang...

“B-bagaimana dengan, ung, Roman? Di se-sebelahmu itu pa-pa-pacarmu?” Sedikit mengalihkan perhatian, dengan suara gagap yang khas saat gadis itu sedang grogi. Kalau tidak mengalhikan pembicaraan saat ini juga, mungkin saja Roman akan berkata aneh-aneh lagi, yang bisa saja membuat Gabrielle pingsan di tempat walaupun tidak disentuh.

Aduh, kalau sebuah kata “pacar” saja bisa membuat staf medis itu kelabakan, bagaimana kalau nanti dia punya pacar sungguhan? Gabrielle van Rijn, harusnya kau berguru pada teman sekamarmu, Liadan. Walaupun (sedikit) sesat, rasanya gadis berambut pirang itu jauh lebih berpengalaman. Bukahkah begitu?
Back to top Go down
Roman Sintsov

Roman Sintsov


Posts : 40
Pemilik : S.E.H.

Biodata
Posisi: Finder
Cabang: Eropa
Umur: 24

[CENTRAL] Santa Claus Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Santa Claus   [CENTRAL] Santa Claus I_icon_minitime29th April 2010, 21:55

[@ Akira: Sori, kebawa feeling nih :-" Btw, habis ini kalian rep, terus tamatin aja ya~]



“A-apa? G-Glaucio? P-p-pacar?”

Tuh kan, tuh kan.

Senyum usil Roman kian melebar ketika mendapati reaksi Gabrielle yang menurutnya lucu. Tergagap, malu-malu dengan muka merah begitu, sudah jelas tebakannya tadi benar, kan? Aih, gadis pemalu dan lugu macam Gabrielle ini mudah sekali diusili ya, tapi Roman tidak sejahat itu kok untuk mengusilinya lebih lanjut. Buktinya, ia hanya senyam-senyum saja sekarang.

“B-bagaimana dengan, ung, Roman? Di se-sebelahmu itu pa-pa-pacarmu?”

Gabrielle berbicara lagi, mencoba mengalihkan perhatian walau masih tergagap, rupanya. Eh, di sebelahmu? "Hah? Pacar?" Pria Rusia ini menoleh ke sebelahnya, dan menemukan sosok Bianca yang dikira 'pacar'nya. "Hmph!" Kontan, tawa renyah pria berambut dirty blonde ini tidak dapat dibendung lagi. Merasa tertawa terbahak-bahak seperti itu tidak sopan, Roman segera menenangkan diri dan berdeham keras. "Gabriella, Gabriella, kamu ini..." mulanya sambil masih tersenyum usil pada Gabrielle. Roman menepuk pundak Bianca, "Kenalkan, ini Bianca Corda, sahabatku. Lelaki asli, lho," ujarnya ringan disusul sebuah cekikikan pelan, masih geli atas tebakan Gabrielle yang salah.

Yah, rasanya ini bukan pertama kalinya mereka dianggap begitu... Kalau tidak salah Nona Giraile juga pernah menyebut mereka apa, duet mesra? Wah, lucu rasanya kalau mengingat-ngingat kejadian macam begitu.

"Karena sudah kenalannya, apa kau mau bergabung dengan kami, Gabriella? Rencananya kami akan berbelanja barang-barang keperluan Natal nanti. Mau ikut?" sebuah tawaran ramah dilontarkannya pada gadis pemalu di hadapannya. Bukankah semakin ramai, akan semakin menyenangkan waktu yang dihabiskan?
Back to top Go down
Bianca Corda

Bianca Corda


Posts : 121
Pemilik : Agito

Biodata
Posisi: Exorcist
Cabang: Eropa
Umur: 25

[CENTRAL] Santa Claus Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Santa Claus   [CENTRAL] Santa Claus I_icon_minitime29th April 2010, 23:25

“B-bagaimana dengan, ung, Roman? Di se-sebelahmu itu pa-pa-pacarmu?”

Tadi wanita itu mengatakan 'nona', sekarang ia mengatakan 'pacar'. Bianca jadi heran sendiri, apakah ada wanita lain yang sedang bersama ia dan Roman? Rasa-rasanya ia tidak menyadari kehadiran orang lain lagi di sana. Ia terdiam, berpikir sejenak. Mana mungkin ia salah mengiraku sebagai perempuan... Aku tidak begitu mengerti, sih, tapi bukannya bentuk tubuh laki-laki dan perempuan itu berbeda, ya?

"Hah? Pacar?"

Kali ini suara Roman. Ia tertawa cukup keras, seperti ada lawakan yang luar biasa lucu dilontarkan padanya. Sekali lagi, Bianca hanya bisa terdiam sambil bertanya-tanya dalam hatinya, ada apakah gerangan? "Gabriella, Gabriella, kamu ini..." Ia merasakan satu tepukan di bahunya.

"Kenalkan, ini Bianca Corda, sahabatku. Lelaki asli, lho."

Kalau ada satu frasa yang bisa menggambarkan kondisi Bianca saat itu, itu adalah brain freeze. "E...eh? Jadi dari tadi itu, 'nona' dan 'pacar' yang disebut-sebut itu... aku?" tanya Bianca bingung. "Apakah aku terlihat seperti wanita? Maksudku, kata orang-orang, pria dan wanita itu 'kan bisa dibedakan dengan sekali lihat dari penampilannya... 'kan?" tambahnya lagi.

"Ah, iya... Kenalkan, namaku Bianca Corda. Seperti yang Roman katakan, aku lelaki asli. Salam kenal," sapanya sambil tersenyum seramah mungkin.

"Karena sudah kenalannya, apa kau mau bergabung dengan kami, Gabriella? Rencananya kami akan berbelanja barang-barang keperluan Natal nanti. Mau ikut?"

Satu tawaran ramah dari Roman. Merasa bahwa ia tidak boleh terus-terusan diam seperti tadi, Bianca menambahkan, "Kami akan sangat senang kalau kamu ikut. Bagaimanapun juga, suasana Natal tanpa ada sentuhan wanita pasti terasa kurang lengkap." Ia pun tersenyum ramah sekali lagi, berharap nona yang disebut 'Gabriella' itu mau bergabung dengan mereka.
Back to top Go down
Gabrielle van Rijn

Gabrielle van Rijn


Posts : 115
Umur : 31
Pemilik : Al2SiO5

Biodata
Posisi: Section Staff
Cabang: Eropa
Umur: 18

[CENTRAL] Santa Claus Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Santa Claus   [CENTRAL] Santa Claus I_icon_minitime30th April 2010, 12:47

"Kenalkan, ini Bianca Corda, sahabatku. Lelaki asli, lho."

"Ah, iya... Kenalkan, namaku Bianca Corda. Seperti yang Roman katakan, aku lelaki asli. Salam kenal,"


Rasanya Gabrielle ingin meledak mendengar dua pernyataan (dan beberapa lainnya) yang menjelaskan keberadaan "pacar" Roman. Darahnya mengalir cepat ke kepala, membuatnya merah seperti tomat lagi. Bisa jadi gadis Belanda itu pingsan, kalau ia tak sekuat tenaga menahan kesadarannya supaya tidak lepas.

Fuh, Gabrielle baru saja ingat dokumen kesehatan yang pernah ia periksa, tentang pria bernama Bianca Corda, seorang Exorcist. Bagaimana dirinya bisa melupakan rekan kerjanya? Astaga, malam ini cukup...mengejutkan, kalau tak mau dibilang kacau.

"Ma-maaf," ujarnya lemah pada pria berambut putih sambil menundukkan, "Tu-Tuan Corda..."

Saat mendengar tawaran kedua sahabat itu untuk jalan-jalan, Gabrielle mengangkat kepalanya perlahan. Jalan-jalan di malam hari bersama dua orang pria? Wah, rupanya hari ini Gabrielle benar-benar banyak' kemajuan' dalam mengatasi androfobianya. Siapa sih yang mau cepat-cepat pulang ke kantor saat sedang cuti? Mencoba mengatasi rasa takutnya pada lawan jenis, Gabrielle mengiyakan tawaran mereka. "B-baiklah, aku ikut..." ujarnya sambil tersenyum malu-malu.


Gabrielle memegang syal yang baru diberikan Glaucio Marino tadi. Hangat dan lembut.

Walau natal masih belum, terima kasih Santa Claus atas hadiahnya yang indah di malam ini. Waktu yang menyenangkan bersama teman adalah bingkisan terindah, bukan?

[FIN]
Back to top Go down
Sponsored content





[CENTRAL] Santa Claus Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Santa Claus   [CENTRAL] Santa Claus I_icon_minitime

Back to top Go down
 
[CENTRAL] Santa Claus
Back to top 
Page 1 of 1
 Similar topics
-
» [CENTRAL] Mad Tea Party
» [CENTRAL] I Have Never Ever!
» [CENTRAL] A Cup of Tea?
» [CENTRAL] Coincidental
» [CENTRAL] Never Have I Ever

Permissions in this forum:You cannot reply to topics in this forum
Black Order Headquarters :: Black Order Archives :: Bookman's Records-
Jump to:  
Free forum | ©phpBB | Free forum support | Report an abuse | Forumotion.com