Black Order Headquarters
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.


An Indonesian D.Gray-Man original character (OC) roleplay forum. Set in an alternate 1880s.
 
HomeSearchLatest imagesRegister[AMERICA] A Perfectly Abnormal Day I_icon_mini_registerLog in
Time

Selamat datang di Black Order Headquarters! Waktu dunia Black Order HQ saat ini adalah: Februari 1880

[CENTRAL] musim dingin, bersalju dan hawa menusuk

[ASIA] musim dingin, sejuk namun kering

[AMERICA] musim dingin, badai salju di akhir bulan

[AFRICA] musim dingin, sedikit salju di awal bulan

Acara mendatang:

- Valentine Grand Ball

(Kontak staf jika memiliki ide)

Shoutbox

ShoutMix chat widget
Affiliates

ClampFactory Al'loggio

code-geass

tenipuri-indo

Saint-Sanctuary

Neverworld

Aria Academy High School Fighter Role Play Forum

Don't be shy, affiliate with us!
 
Latest topics
» Free Talk
[AMERICA] A Perfectly Abnormal Day I_icon_minitimeby Ravel Kohler 21st December 2015, 17:50

» [AMERICA] Unusual Training
[AMERICA] A Perfectly Abnormal Day I_icon_minitimeby Keith Warringstate 21st June 2011, 23:10

» English Free Talk
[AMERICA] A Perfectly Abnormal Day I_icon_minitimeby Wilhelm U. Smith 19th February 2011, 21:17

» [Central] The History Might Have Recorded Us
[AMERICA] A Perfectly Abnormal Day I_icon_minitimeby Fuchsia Scarlet 13th February 2011, 12:21

» [CENTRAL] Looking Around
[AMERICA] A Perfectly Abnormal Day I_icon_minitimeby Lumiere A. Etoile 6th February 2011, 20:13


 

 [AMERICA] A Perfectly Abnormal Day

Go down 
+3
Evangeline Reginald
Gray L. Claude
Wilhelm U. Smith
7 posters
AuthorMessage
Wilhelm U. Smith

Wilhelm U. Smith


Posts : 72
Umur : 30
Pemilik : Indigo

Biodata
Posisi: Exorcist
Cabang: Amerika Utara - Selatan
Umur: 17

[AMERICA] A Perfectly Abnormal Day Empty
PostSubject: [AMERICA] A Perfectly Abnormal Day   [AMERICA] A Perfectly Abnormal Day I_icon_minitime15th January 2010, 18:59

Waktu: Beberapa hari setelah -All About Tea- mungkin? Sekitar jam 8 a.m.
Setting: Salah satu koridor Markas Black Order Cabang Amerika Utara - Selatan
Partisipan: Free-for-all Very Happy (ikut semuanya~, masukkin kejadian-kejadian asal disini! *slapped*)
Summary: Sebuah hari biasa di Markas Black Order Cabang Amerika Utara - Selatan, itu awalnya. Wilhelm memperkirakan hari ini akan biasa saja, sama seperti hari-hari lainnya. Nyatanya berbagai kejadian aneh dan random muncul entah dari mana pada hari itu. Very Happy





*blink*

Wilhelm mengerjapkan matanya beberapa kali, mencoba beradaptasi dengan sinar matahari yang menyusup dari celah tirai kamarnya pagi itu. Sambil menguap ia bangun dari tempat tidur, lalu membereskannya...seperti biasa. Kemudian ia mencuci muka, mengingat-ingat agendanya hari ini.

'Hmm, kalau tidak salah hari ini aku bebas tugas,' ingatnya. Dan faktanya memang begitu, hari ini Wilhelm bebas dari tugas memberantas Akuma, meninggalkannya tanpa kegiatan apapun. Wilhelm tidak membenci hari-hari seperti ini, di mana ia bisa bersantai sejenak dan beristirahat dari kejenuhan melihat bangkai-bangkai Akuma berserakan di mana-mana.

Meski begitu, tetap saja hal itu tidak mengubah fakta bahwa ia tidak memiliki kegiatan apapun untuk melewatkan harinya, bisa saja sih dia pergi ke kota untuk berjalan-jalan, tapi cuaca agak dingin hari ini dan ia merasa agak malas untuk menggerakan badannya. Setelah mempertimbangkan tindakan yang akan diambilnya sejenak, akhirnya Wilhelm memutuskan untuk pergi ke kafetaria untuk sarapan, dan setelah itu ia akan mempelajari beberapa buku bela diri yang didapatkannya baru-baru ini.

"Huff, i bet today is just any other ordinary day..."
dia menggumamkan pikirannya meskipun tidak ada orang di sekitarnya...bukannya dia peduli akan hal itu.

Namun saat itu Wilhelm belum menyadari, betapa salahnya pernyataan itu.

Wilhelm berjalan santai menuju kafetaria, yang jaraknya kira-kira 5 menit dari kamarnya. Namun ketika ia melangkahkan kakinya di koridor dekat kafetaria, ia mendengar sebuah suara pelan.

"Miaw..." seekor kucing hitam lewat tepat di depan Wilhelm. Kucing itu berhenti sebentar, seperti membiarkan Wilhelm melihatnya, dan kemudian pergi.

'Eh? Kucing hitam? Now that's weird, seingatku selama lima tahun di sini aku tak pernah melihat seekor pun kucing hitam, setidaknya sampai hari ini...' pikir Wilhelm, keheranan melihat kucing yang belum pernah dilihatnya sebelumnya. 'Bad omen?'

Wilhelm tidak sempat memikirkan hal itu lebih lanjut karena pada saat itu pula ia mendengar suara kaca pecah. Tanpa pikir panjang Wilhelm berjalan menuju sumber suara tersebut...yang memang ternyata adalah suara kaca -tepatnya cermin- pecah.

Cermin besar di salah satu koridor Markas Cabang Amerika Utara - Selatan, yagn tadinya menggantung dengan megah di dinding, sekarang telah hancur berantakan, pecahannya berserakan di lantai. Dan cermin pecah juga salah satu bad omen.

"Dan dengan itu, sudah dua tanda kesialan..." Wilhelm menggumam pada dirinya sendiri, takjub melihat dua kejadian aneh dalam jangka waktu yang begitu singkat. "I got a nagging feeling that this day will be...different."
Back to top Go down
http://myonlinemind.tumblr.com
Gray L. Claude

Gray L. Claude


Posts : 56
Umur : 31
Pemilik : Al2SiO5

Biodata
Posisi: Exorcist
Cabang: Amerika Utara - Selatan
Umur: 19

[AMERICA] A Perfectly Abnormal Day Empty
PostSubject: Re: [AMERICA] A Perfectly Abnormal Day   [AMERICA] A Perfectly Abnormal Day I_icon_minitime15th January 2010, 19:43

oot : ikutan yoy~*giggles*


Gray sedang dalam perjalanan menuju Battle Arena saat ia teringat sesuatu hal yang sangat krusial. Sesuatu yang (biasanya) tak akan pernah dilupakan pria bermata heterochromia itu. Sesuatu yang selalu menempel di badannya kecuali di saat Gray sedang mandi atau tidur.

"GYAAAA! Ikat kepalaku lupa dibawa!!"

Begitulah suara menggelegar yang keluar dari mulut Gray saat meraba bagian kepalanya yang tidak dililit sebuah ikat kepala. Kemudian pemuda itu berbalik arah menuju kamarnya untuk mengambil "jimat"-nya itu. Dengan kecepatan yang relatif lebih tinggi dari biasanya.



"Fiuh, ini lebih baik...," ucap Gray saat berjalan kembali menuju tujuan awalnya; Battle Arena. Kepalanya sekarang sudah dibalut ikat kepala kesayangannya--tampak darah merembes sedikit di permukaan kain. Oh, rupanya pemuda ini sempat melakukan ritual siksa diri dulu di kamarnya tadi. Tentu, selama tidak ada Estrella, Gray bisa melakukan kebiasaan buruknya itu. Tak tampak sedikit pun rasa bersalah atau rasa sakit yang tampak di wajahnya. Malah tampaknya ia sedikit merasa lega. Dasar anak aneh.

"Hmm, mungkin berlari sampai sana bisa jadi pemanasan yang bagus!" ucapnya pada diri sendiri, menyemangati diri untuk berlatih.

Baru saja berlari sedikit, seekor kucing hitam melintas jalannya. Akibatnya sudah jelas, kaki Gray tersandung kucing itu dan menabrak seseorang yang ada di depannya. Gray tak bisa mencegah kejadian ini dengan kemampuan kungfunya, pikirannya terlalu penuh dengan hal-hal lain.

"Hyaa! Maaf!" serunya pada si pemuda yang ditabraknya tadi. Semoga saja dia tidak marah...
Back to top Go down
Wilhelm U. Smith

Wilhelm U. Smith


Posts : 72
Umur : 30
Pemilik : Indigo

Biodata
Posisi: Exorcist
Cabang: Amerika Utara - Selatan
Umur: 17

[AMERICA] A Perfectly Abnormal Day Empty
PostSubject: Re: [AMERICA] A Perfectly Abnormal Day   [AMERICA] A Perfectly Abnormal Day I_icon_minitime15th January 2010, 20:06

Wilhelm sedang berjalan meningalkan cermin yang pecah tadi, setelah melaporkannya kepada salah satu staf Markas Black Order Cabang Amerika Utara - Selatan. Dia sendiri masih tidak mengerti apa yang menyebabkan cermin itu terjatuh seperti itu. Meski begitu, staf tadi bilang cerminnya akan diganti.

Namun begitu, pikiran Wil masih terpaku pada dua kejadian aneh yang disaksikannya. 'What are the odds...?' pikirnya. Sambil berjalan pelan, Wilhelm terus memikirkan cermin yang pecah itu, tidak memperhatikan sekitarnya, tidak juga memperhatikan Gray yang berlari ke arahnya.

Hal berikutnya yang didengar Wil adalah bunyi erangan seekor kucing dan ketika pandangannya beralih ke depannya, hanya wajah Gray yang mendekat dengan kecepatan tinggi yang terlihat. Wilhelm tidak sempat menghindar karena dua alasan, refleksnya biasa saja, dan dia betul-betul kaget melihat muka Gray yang melayang ke arahnya.

*BRAK!*

"Awwwww!" erang Wil ketika kesadarannya mulai pulih, dia tertabrak Gray dan terdorong ke tembok, menyebabkan terantuknya kepalanya. "Dudududuh..." dia mengaduh pelan sambil mengelus bagian belakang kepalanya, dan dia menyadari beberapa hal:

Satu, ketika ia mengelus kepalanya, dia tidak menemukan baret hitam yang biasanya bertengger di kepalanya. Dua, dia melihat baret itu di mulut kucing hitam -meskipun dia tidak yakin kalau itu kucing hitam yang tadi-, yang kemudian berlari pergi, menggondol baret kesayangannya. Tiga, tepat di sebelahnya, tergantung cermin lain. Jika dia terdorong sedikit ke kanan lagi, mungkin cermin itu akan pecah.

Quote :
"Hyaa! Maaf!"

Exorcist di depannya itu perlahan-lahan berdiri. Sayangnya ketika ia berdiri, keseimbangannya hilang menyebabkan senggolan kecil ke arah Wil. Dan Wilhelm pun terhuyung ke kanan...dan menyenggol cermin itu.

*PRANG!*

"Aw...yang benar saja??!!?"
Wilhelm mengeluh melihat cermin yang pecah lagi. Namun pikirannya langsung teralih kepada satu hal. Baretnya.

Menyeret Gray, Wil pun berlari ke arah kucing tadi berlari. This is gonna be a long day....


Last edited by Wilhelm U. Smith on 18th January 2010, 16:07; edited 1 time in total
Back to top Go down
http://myonlinemind.tumblr.com
Gray L. Claude

Gray L. Claude


Posts : 56
Umur : 31
Pemilik : Al2SiO5

Biodata
Posisi: Exorcist
Cabang: Amerika Utara - Selatan
Umur: 19

[AMERICA] A Perfectly Abnormal Day Empty
PostSubject: Re: [AMERICA] A Perfectly Abnormal Day   [AMERICA] A Perfectly Abnormal Day I_icon_minitime16th January 2010, 19:37

Oh, Gray ini kembali membuat sebuah kebodohan. Lihat saja noda darah pada seragam milik tuan Exorcist yang ditabraknya. Rupanya ikat kepala itu sudah sedemikian jenuh hingga cairan merah yang terkumpul di belakangnya agak tertumpah keluar saat bertabrakan tadi.

[i]’Ah! Ada tembok!’[i] batin Gray penuh kegembiraan. Tentunya ia butuh sesuatu untuk melampiaskan rasa bersalah atas kebodohannya. Dan tembok itu bisa jadi sarana yang menyenangkan~

“HYA-ueh?” teriak Gray kaget. Sekitar 2 senti lagi kepala yang dibalut ikat kepala itu menyentuh tembok, namun segera digagalkan oleh Exorcist yang tadi ditabraknya. Euh, Wilhelm, kalau tidak salah. Tanpa ragu Wilhelm menarik tangan Gray dan menyeretnya. Kemudian mereka berdua berlari, dengan tangan tersangkut satu sama lain.

”Euh, Wilhelm. Sebenarnya kenapa kita berlari? Apa kau juga mau melakukan pemanasan?” tanya pemuda bermata heterochromia santai. Sebenarnya ia tidak tahu tentang kucing dan beret–yang dikejar-kejar mereka berdua. Senyum lebar tetap terpasang di muka pemuda itu, dan dalam otaknya hanya ada cara-cara berlatih dengan Exorcist baru itu...
Back to top Go down
Wilhelm U. Smith

Wilhelm U. Smith


Posts : 72
Umur : 30
Pemilik : Indigo

Biodata
Posisi: Exorcist
Cabang: Amerika Utara - Selatan
Umur: 17

[AMERICA] A Perfectly Abnormal Day Empty
PostSubject: Re: [AMERICA] A Perfectly Abnormal Day   [AMERICA] A Perfectly Abnormal Day I_icon_minitime18th January 2010, 16:36

Sebenarnya Wilhelm bukanlah tipe orang yang impulsif dan bertindak sebelum berpikir, tapi hilangnya baretnya lah yang memicunya menyeret Gray tanpa berpikir. Namun sepertinya hal itu tidak sepenuhnya salah karena Gray terlihat hendak membenturkan kepalanya, meskipun Wil tidak tahu alasannya. Dia tidak sedekat itu dengan Gray.
Quote :

”Euh, Wilhelm. Sebenarnya kenapa kita berlari? Apa kau juga mau melakukan pemanasan?”

Wilhelm mendengar Gray bertanya sesaat setelah mereka mulai berlari. Dan saat itu pulalah Wil sadar bahwa dia telah menarik -tepatnya menyeret- Gray untuk berlari.

"EH?" Wil berkata sedikit keras, menyadari tindakannya dan segera melepaskan tangan Gray, sambil menghentikan langkahnya sejenak. "Ah, maaf Gray, baretku digondol kucing tadi jadi aku spontan menyeretmu tanpa berpikir dulu," lanjutnya.

Wil sedikit banyak merasa tidak enak pada Gray karena menariknya seperti itu, merasa bersalah karena berjalan sambil melamun tadi, menyebabkan tabrakan yang kurang menyenangkan itu. Dia pun melihat noda darah di bajunya, dan berpikir bahwa itu disebabkan tabrakan tadi, membuatnya merasa makin tidak enak.

"Ah...kau mau pemanasan?" akhirnya Wil bertanya dengan nada tertarik, memutuskan bahwa ia akan meminta maaf dengan menemaninya pemanasan. "Well, i'm free...tapi sebelumnya bisa bantu mencari baretku? Nanti kutemani pemanasan," Wilhelm menawarkan sambil tersenyum maaf.




OOC: Oke, tangkep kucingnya (dengan sedikit banyak masalah, of course) baru ke training ground (dimana bakal ada lebih banyak masalah) MUAHAHAHA


Last edited by Wilhelm U. Smith on 18th January 2010, 17:15; edited 1 time in total
Back to top Go down
http://myonlinemind.tumblr.com
Evangeline Reginald

Evangeline Reginald


Posts : 15
Pemilik : masamune11

Biodata
Posisi: Section Staff
Cabang: Amerika Utara - Selatan
Umur: 20 tahun

[AMERICA] A Perfectly Abnormal Day Empty
PostSubject: Re: [AMERICA] A Perfectly Abnormal Day   [AMERICA] A Perfectly Abnormal Day I_icon_minitime18th January 2010, 17:09

Alis naik.

Siapa bilang patroli merupakan tugas bagian keamanan semata? Sebagai bagian dari staf divisi manajemen, gadis berambut coklat ini bertanggung jawab agar kegiatan yang ada dalam lingkar markas Black Order cabang Amerika ini berjalan dengan baik dan sempurna. Karena itu, bukan satu hal yang mengherankan bila seseorang melihat Evangeline Reginald berdiri di depan sebuah tembok besar bercermin gantung.

...kecuali sekarang, mata coklatnya tidak melihat cermin tersebut dalam keadaan baik.

Tangannya sudah merogoh pecut kesayangannya kembali. Kepalanya menoleh ke segala arah, mencari tanda-tanda kehidupan yang bertanggung jawab atas rusaknya cermin milik markas.

Gadis tersebut bahkan tidak sempat memanggil ptugas kebersihan untuk merapikan TKP, karena kakinya segera beranjak dari lokasi, menyusuri koridor yang, tanpa sepengetahuannya, dilewati oleh seekor kucing hitam dan dua Exorcist remaja dengan umur terpaut tiga tahun darinya.




Kakinya tidak salah, bukan?

Derap langkah yang ia percepat dari lokasi kejadian memang dimaksudkan untuk mengejar insan-insan terdekat dari TKP. Mata coklatnya dapat menangkap dua figur Exorcist remaja, sepertinya sedang berbincang. Dilihat dari napas mereka yang sedikit tersengal, sepertinya mereka baru saja lari?

Gadis ini pun berdeham; belum saatnya ia mengalihkan perhatian dengan bunyi kulit pada lantai bukan?

"Kalian! Ya, kalian!" Evangeline berseru, kakinya masih bergerak untuk memotong jarak antara dirinya dan dua Exorcist muda tersebut. "Aku melihat pecahan cermin di lantai koridor. Kalian tidak ada sangkut pautnya dengan kerusakan itu, bukan?"

Sebaiknya keduanya menjawab dengan lugas dan tepat; Evangeline Reginald, dilihat dari bagaimana tangannya tersilang di atas dada dan mata coklat tajamnya melirik kedua pemuda tersebut, tampak sedang mencari mangsa. Lihat saja bagaimana bibirnya menyunggingkan senyum sinis, seakan sudah menuduh keduanya sebagai penyebab masalah pecahnya cermin di koridor.
Back to top Go down
Wilhelm U. Smith

Wilhelm U. Smith


Posts : 72
Umur : 30
Pemilik : Indigo

Biodata
Posisi: Exorcist
Cabang: Amerika Utara - Selatan
Umur: 17

[AMERICA] A Perfectly Abnormal Day Empty
PostSubject: Re: [AMERICA] A Perfectly Abnormal Day   [AMERICA] A Perfectly Abnormal Day I_icon_minitime19th January 2010, 17:03

Quote :
"Kalian! Ya, kalian!"

Senyum yang ia sunggingkan hilang seketika ketika Wilhelm mendengar suara itu. Suara yang familiar di telinganya -dan mungkin seluruh staf di Markas Amerika Utara - Selatan-, dan membuat bulu kuduknya berdiri. Suara milik siapa lagi selain the one and only Ms. Evangeline Reginald a.k.a. The Demoness With Whip. Siapapun yang pertama kali mempopulerkan julukan tersebut, dia berada dalam masalah besar. Amat besar.

Tapi hal itu tidak penting sekarang, yang jelas Ms. Evangeline menangkap basah dirinya dan Gray disitu, hanya sekitar 30 langkah dari TKP. Tanpa bukti yang memberatkan memang, tapi Wil yakin Evangeline tidak akan ada masalah dengan itu. Toh, cuma dia dan Gray yang ada di sekitar situ. dan sepertinya betapapun biasa dan normalnya dia, staf divisi manajemen itu tidak akan membiarkannya pergi.

Quote :
"Aku melihat pecahan cermin di lantai koridor. Kalian tidak ada sangkut pautnya dengan kerusakan itu, bukan?"

*gulp*

Bullseye. Entah kenapa gadis berambut coklat di depannya ini memiliki intuisi yang tepat dalam soal tuduh-menuduh. Dengan kecepatan pikirannya yang tergolong "biasa", Wilhelm tidak dapat membuat alasan yang cukup logis dan masuk akal. Wil cuma bisa berharap bahwa hari yang aneh ini akan mempengaruhi Evangeline juga. Siapa tahu tiba-tiba dia jadi baik dan penyayang. Who knows?

'Atau tidak,' pikir Wilhelm ketika ia melihat senyum yang menghiasi bibir Evangeline sesaat setelah ia "menuduh" Wilhelm. Ada sesuatu yang lain dari senyum gadis di depannya itu, sinis, namun...berbeda di waktu yang bersamaan. Dengan segera Wil menghapus pikiran aneh yang terlintas di kepalanya itu, dan kembali memusatkan segala kemampuan otaknya untuk mencari alasan.

"E-eh... A-anu..." Wilhelm akhirnya berkata tergagap, terintimidasi dengan senyum dan sorot mata Evangeline. He (and Gray) will not survive this...




Huahahah sori nicknya *stabbed* it just came to me.. LOL
Back to top Go down
http://myonlinemind.tumblr.com
Gray L. Claude

Gray L. Claude


Posts : 56
Umur : 31
Pemilik : Al2SiO5

Biodata
Posisi: Exorcist
Cabang: Amerika Utara - Selatan
Umur: 19

[AMERICA] A Perfectly Abnormal Day Empty
PostSubject: Re: [AMERICA] A Perfectly Abnormal Day   [AMERICA] A Perfectly Abnormal Day I_icon_minitime20th January 2010, 17:24

Sekilas mata heterochromia milik Gray melihat sesosok kucing yang sedang menggigit kain entah apa. Uniknya, saat ini Gray dan Wilhelm sedang mengejar kucing itu. Terjadilah balap lari, walaupun Gray rasa ini tidak terlalu penting. Yang penting katamu? Entahlah, hanya saja lari-larian begini cukup menyenangkan.

"Ah, maaf Gray, baretku digondol kucing tadi jadi aku spontan menyeretmu tanpa berpikir dulu,"

Ooh, rupanya benar. Onggokan kain adalah baret milik Wilhelm. Kucing membawa baret. Mereka mengejar-ngejar kucing. Semuanya rupanya berada dalam satu tali yang saling berhubungan!

"Well, i'm free...tapi sebelumnya bisa bantu mencari baretku? Nanti kutemani pemanasan,"

Sekali lagi rekan Exorcistnya itu menambahkan suatu kalimat yang memacu semangat juang Gray. Latihan adalah segalanya di saat senggang. Daripada diam saja dan menimbun lemak, lebih baik sedikit meregangkan tubuh dan menjadi lebih sehat.

"Benar?? Kalau begitu aku bantu~" ujar Gray tanpa rasa ragu sedikit pun.

Tiba-tiba saja terdengar suara menggelegar...

Evangeline Reginald, wanita bercambuk...

"Aku melihat pecahan cermin di lantai koridor. Kalian tidak ada sangkut pautnya dengan kerusakan itu, bukan?"

Sontak Gray yang kaget berhenti berlari dan menghadapkan mukanya ke arah Evangeline.

"A-aku tidak tahu, nona!" ujar Gray jujur. Apakah rekannya ini yang menjatuhkan cermin itu? Yang jelas Gray memang tidak tahu.

Dalam pikiran Gray saat ini, hanya terlintas saat cambuk itu menyentuh kulitnya dengan keras sebagai hukuman. Dan Gray tentu bisa menikmatinya...
Back to top Go down
Arthem Seravine

Arthem Seravine


Posts : 56
Umur : 39
Pemilik : Cairy

Biodata
Posisi: Exorcist
Cabang: Amerika Utara - Selatan
Umur: 26

[AMERICA] A Perfectly Abnormal Day Empty
PostSubject: Re: [AMERICA] A Perfectly Abnormal Day   [AMERICA] A Perfectly Abnormal Day I_icon_minitime20th January 2010, 23:20

OOCe: nambah buat ngerusuh *plak*



"Hm..." mata mengerjap sempurna dari ujung lorong, berniat kembali ke kamar setelah capek mengurusi ini-itu. [i]Hey,[i] memangnya apa yang kau urus tuan Seravine? Biasanya ia menjadi orang yang paling tidak punya kerjaan di tempat ini, sekarang mengapa mendadak capek?

Tidak lain dan tidak bukan pasti karena sudah puas melebarkan senyum isengnya di mana-mana, di sana-sini, membantu nona staff menejemen yang sedang membereskan kafetaria, dan banyak hal sebagainya. Kurang kerjaan memang.

Setelah merasa agak letih lalu kembali ke kamar kemudian mengganggu teman sekamarnya, "Hmp..." cengiran kembali nampak. Rasanya lucu juga.

...

Langkah ringan Arthem kemudian menapaki jalanan koridor, dari kejauhan ia melihat ada kerumunan orang. Hey, siapakah mereka? Dari jauh hanya terlihat sosok bayangan... mendekat dan ada tiga orang yang sedang sibuk rupanya. Berniat mendekat dan mencari tahu keadaan.

"Mew~" namun langkah itu terhenti begitu mendengar ada suara. "Hee..." melirik ke bagian kakinya yang telah digerayangi seekor kucing hitam. "Wah, black kitty~" merasa tertarik pada hewan mungil itu, kemudian Arthem menggendongnya dan melanjutkan langkah menuju tiga orang yang sedang sibuk.

... "Hm? Apakah di sini ada pembagian makanan?" menebak asal memberikan cengiran pada ketiga orang yang ada. "Oh hai Wilycchi, ehm... Grayicchi, dan... nona Evaricchi~" menyapa santai. Tidak tahu bahwa sebelumnya ada insiden di tempat itu.

Menunggu sapaan balik, kemudian melirik kucingya. "Oh ngomong-ngomong ini baret siapa ya?" menarik-narik baret yang sedang dimainkan oleh si kucing. Kemudian mengalihkan perhatian pada pecahan kaca... "Wow, ada insiden berdarahkah di sini?" asal menebak lagi. Seenaknya menyimpulkan begitu melihat nona berpecut dan pecahan kaca, dua orang exorcist yang nampak berkeringat dingin.

... Melirik semuanya, dan harus mengambil kesimpulan apa? Sebaiknya mungkin Arthem bersikap sok polos saja.

"Mew~"


abal *plak*
Back to top Go down
http://cairy.deviantart.com
Evangeline Reginald

Evangeline Reginald


Posts : 15
Pemilik : masamune11

Biodata
Posisi: Section Staff
Cabang: Amerika Utara - Selatan
Umur: 20 tahun

[AMERICA] A Perfectly Abnormal Day Empty
PostSubject: Re: [AMERICA] A Perfectly Abnormal Day   [AMERICA] A Perfectly Abnormal Day I_icon_minitime21st January 2010, 15:44

"E-eh... A-anu..."

"A-aku tidak tahu, nona!"


Oh, apa ini? Salah satu Exorcist muda yang ada di depannya menggagap mengenai masalah yang muncul. Senyum Evangeline yang terpasang pada wajahnya kini menjadi-jadi. Sepertinya, mereka berdua terkait dengan masalah tersebut, bukan?

"Your stuttering gives you away! Admit it--"

"Wah, black kitty~"

Eh?

Kepala segera berpaling ke arah pemuda yang baru saja berseru, mengaku bahwa dirinya melihat kucing... hitam. Mata coklat segera menyipit kembali dan mencari-cari sumber yang membuat pemuda tersebut--Arthem Seravine--berseru. Siapapun bisa melihat bagaimana dahi gadis ini mengerut bukan?

Mata coklatnya segera melihat keberadaan kucing hitam yang berada dekat ada Arthem.

She'll be damned, then.

Pecutnya kembali beraksi, kini pada lantai beberapa senti dari tempat kucing hitam tersebut berdiri. Wajahnya? Bisa dikatakan wajah dari Evangeline Reginald lebih mengungkapkan ekspresi ketakutan dibandingkan rasa sinis; semua masalah yang tadi muncul di hadapannya seakan pergi dari pikirannya, hanya karena seekor kucing.

"SI-SINGKIRKAN MAKHLUK ITU DARI SINI!!"

...

Ya, Evangeline Reginald memang takut kucing. Lalu?
Back to top Go down
Wilhelm U. Smith

Wilhelm U. Smith


Posts : 72
Umur : 30
Pemilik : Indigo

Biodata
Posisi: Exorcist
Cabang: Amerika Utara - Selatan
Umur: 17

[AMERICA] A Perfectly Abnormal Day Empty
PostSubject: Re: [AMERICA] A Perfectly Abnormal Day   [AMERICA] A Perfectly Abnormal Day I_icon_minitime21st January 2010, 16:22

Quote :
"A-aku tidak tahu, nona!"

'Heee? Tidak tahu?', pikir Wil. Mungkin Gray memang tidak ada hubungannya dengan insiden cermin yang pertama, tapi seingat Wil orang yang menyenggolnya sehingga dia memecahkan kaca kedua itu kan tidak lain dan tidak bukan adalah Gray.

On second thought, setahu Wil Gray memang orang yang polos seperti itu (meskipun dia tidak terlalu dekat dengannya). Lagipula dia bahkan tidak memberi kesempatan pada Gray untuk melihat situasi waktu itu dan langsung menyeretnya lari. Yah, mungkin sekali ini perkataan Gray itu bisa dia maklumi.

Kembali ke masalah yang lebih besar, Wil mengalihkan fokusnya sejenak pada Section Staff manajemen ganas yang ada di depannya, dan dilihat dari senyum sinisnya, Wilhelm tahu bahwa dia sama sekali tidak bisa kabur. Setidaknya tanpa satu atau dua luka pecut di tubuhnya. Memasrahkan dirinya untuk menerima pecutan sang Demoness, Wil menarik nafas dalam-dalam...

Quote :
"Wah, black kitty~"

Suara itu mengalihkan dunia perhatian Wil -dan Gray, dan juga Evangeline- yang secara serentak menengok ke arah sumber suara. Disitu berdiri seorang pemuda yang menggendong kucing hitam, Arthem -teman sekamarnya. Dengan wajah santainya yang biasa dan senyum jahilnya.

Wil merasa sedikit lega ketika mendengar komentar asal dari rekan Exorcist-nya itu, dan juga ketika ia mulai memanggil nama semua orang disitu dengan akhiran-akhiran aneh, khas Arthem. Namung perasaan lega itu memuncak ketika ia melihat objek yang berada di mulut kucing hitam di gendongan Arthem.

Quote :
"Oh ngomong-ngomong ini baret siapa ya?"

"Baretku!" Wilhelm menjawab dengan sedikit antusias dan Out of Character ketika Arthem menanyakan soal baret di mulut kucing hitam itu. Melupakan gadis mengerikan yang ada di hadapannya, Wil berjalan cepat menuju Arthem dan mengambil baret hitam kesayangannya.

But the euphoria ended a little bit too fast, ketika Arthem mulai berkomentar lagi tentang pecahan cermin yang berserakan, Wil teringatkan kembali akan situasi serius yang sedang ia hadapi sekarang. Evangeline Reginald. Ketika ia menengok kembali ke arah gadis berambut coklat itu, tiba-tiba...

*CTAR*

Bunyi pecut melakukan kontak dengan lantai hanya beberapa senti dari kakinya membuat Wil sedikit terlonjak kaget ke belakang. Spontan, Wil melayangkan pandangannya ke arah mata coklat Evangeline, dan menemukan sesuatu yang tidak pernah dia kira akan temukan di kedalaman mata Section Staff itu.

Fear?

Quote :
"SI-SINGKIRKAN MAKHLUK ITU DARI SINI!!"

Well, that was...unexpected?

Wil sama sekali tidak mengira, bahwa Evangeline Reginald, The Demoness With Whip, orang paling ditakuti -setelah Lupus Corwin- di Markas BO Cabang Amerika Utara - Selatan...takut kucing? It's just weird.

"Anu... Nona Evangeline, anda kenapa?"
Wil bertanya penasaran, meskipun mungkin ia sudah tahu jawabannya...




OOC, Pengen nakut2in Evangeline pake kucing, tapi bakal OOC kalo Wil...

Jadi, Arthem, tolong ya~ *slapped*
Back to top Go down
http://myonlinemind.tumblr.com
Arthem Seravine

Arthem Seravine


Posts : 56
Umur : 39
Pemilik : Cairy

Biodata
Posisi: Exorcist
Cabang: Amerika Utara - Selatan
Umur: 26

[AMERICA] A Perfectly Abnormal Day Empty
PostSubject: Re: [AMERICA] A Perfectly Abnormal Day   [AMERICA] A Perfectly Abnormal Day I_icon_minitime21st January 2010, 20:17

OOCe: serahkan padaku >3 *plak*



"Mew... mew..." kucing hitam itu terus mengeong di pangkuan Arthem, akhirnya melepaskan baret yang telah diakui oleh pemilik aslinya. "Oh, ternyata itu milikmu, Wilycchi~" berucap santai seolah tugasnya hanya mengasuh si kucing dan mengembalikan baretnya.

Hmp, tidak tahu pada nona staff di sana yang nampak bergidik begitu melihat kucing. Sampai 'pats... pats!' sulur pecutnya menyambar lantai, beberapa senti saja dari tempat Arthem berada. "Ouch!" segera menyingkir sebelum kakinya hancur. "Itu kan berbahaya nona~" mengerutkan dahi, hampir saja jika ia tidak tanggap.

Mundur beberapa langkah, mengamati situasi... hm, sepertinya ada sesuatu yang terjadi selain cermin yang pecah. Apakah itu? Melirik masing-masing persona di tempat itu... dua yang takut pada satu, dan satu yang takut pada... Arthem melirik kucing hitam di pangkuannya. 'Ah, masa sih?' berpikir tidak mungkin ada algojo yang takut pada kucing kan. Lucu deh~

Penasaran juga setelah akhirnya Wilhelm menanyakan sesuatu yang ingin juga ditanyakannya. Memberikan seringai pendek, lantas mengangkat kucing hitam tersebut mengarah pada wajah Evangeline, siapa tahu ada ekspresi langka darinya. "Nona Evaricchi tidak takut pada kucing kan... kan?" bertanya-tanya sembari terus melayangkan gendongan kucing di dekatnya.

Ya ampun, situasi ini mengingatkannya pada keponakan --dianggap keponakan-- yang juga pernah dijahili dengan cara yang sama. 'Oh Fyodor, lihat ada yang mirip denganmu di sini.'
Back to top Go down
http://cairy.deviantart.com
William R. Rheins

William R. Rheins


Posts : 36
Umur : 31
Pemilik : Glace

Biodata
Posisi: Disciple
Cabang: Amerika Utara - Selatan
Umur: 17 tahun

[AMERICA] A Perfectly Abnormal Day Empty
PostSubject: Re: [AMERICA] A Perfectly Abnormal Day   [AMERICA] A Perfectly Abnormal Day I_icon_minitime23rd January 2010, 07:05

Ikut ngerusuh!



Phew... Tidak terasa sudah satu tahun Will (bukan Wil lho!) hidup di Black Order Cabang Amerika Utara-Selatan ini. Yah... Banyak hal yang telah terjadi sih...

"Ngomong-ngomong General Eisen di mana sih?" Rupanya Will tengah mencari Generalnya tersebut.

Ctar... Ctar...

Tiba-tiba terdengar suara pecutan cambuk dari arah tikungan koridor.

"Siapa?" Pikirnya penasaran seraya berjalan menuju ke arah sumber suara.

Namun, baru saja ia masuk ke koridor tersebut, pecutan cambuk kembali terdengar. Bahkan, kali ini hampir saja ujung sulur cambuk tersebut mengenai ujung jari kaki kanannya.

"Hey, hati-hati dalam memecutkan cambukmu nona!" Ucapnya pada seseorang yang ternyata seorang wanita tersebut.

Di koridor tersebut, terlihat tiga orang Exorcist yang tidak terlalu dikenalnya dan seorang staff. Will lumayan mengenal staff yang satu ini. Siapa yang tidak mengenal Nona Evangeline, orang nomor dua yang paling ditakuti di Black Order Cabang Amerika Utara-Selatan.

Namun, entah mengapa nona tersebut tampak ketakutan, entah apa penyebabnya. Namun, suara dari seseorang membuat Will mengerti apa penyebabnya.

"Nona Evaricchi tidak takut kucing kan... kan?" Tanya seorang Exorcist yang telah ada di sini lebih dulu daripada Will. Kalau tidak salah Arthem namanya.

"Hoo..." Will sedikit bergumam tanda bahwa ia mengerti seraya melangkahkan kedua kakinya ke tempat Arthem dan dua Exorcist lainnya berdiri.

"Maaf, kucing anda?" tanyanya pendek pada Arthem. Will sedikit tersenyum seraya mengelus rahang bawah kucing yang dibawa Arthem tersebut.


Last edited by William R. Rheins on 26th January 2010, 06:37; edited 1 time in total
Back to top Go down
Wilhelm U. Smith

Wilhelm U. Smith


Posts : 72
Umur : 30
Pemilik : Indigo

Biodata
Posisi: Exorcist
Cabang: Amerika Utara - Selatan
Umur: 17

[AMERICA] A Perfectly Abnormal Day Empty
PostSubject: Re: [AMERICA] A Perfectly Abnormal Day   [AMERICA] A Perfectly Abnormal Day I_icon_minitime23rd January 2010, 16:00

'This is such a weird day,' pikir Wil. Tidak sembarang hari cermin-cermin bisa pecah tanpa alasan yang jelas, lalu tidak setiap hari juga seekor kucing hitam bisa terlihat berkeliaran di Markas. Dan pastinya, tidak setiap hari orang bisa melihat ekspresi ketakutan terpampang di wajah Evangeline Reginald.

Exorcist berambut hitam itu sekarang tidak perlu menunggu jawaban lagi, karena ekspresi di muka Staf Manajemen itu sudah menjawabnya. Bertambahlah satu fakta aneh yang harus diingatnya, The Demoness With Whip takut kucing -entah apa yang terjadi kalau kenyataan ini terungkap publik. Rasa takut dan atmosfir serius yang dari tadi menyelimuti koridor itu mulai menghilang, saat Arthem Seravine menggoyang-goyangkan kucing hitam di gendongannya ke arah Nona Reginald.

'Ah, dasar Arthem, sepertinya dia tidak takut akan kemungkinan dicambuk habis-habisan karena menakuti Evangeline,' batin Wilhelm sambil memandangi kejadian langka di depannya. Mungkin kucing hitam itu kucing keberuntungan? Ah, pasti bukan, lagipula kalau tidak ada kucing hitam itu, semua ini tidak perlu terjadi kan?

Quote :
"Maaf, kucing anda?"

Ah, rupanya William, Exorcist baru itu, yang langsung diingat pemilik Oplostásio Tou Theoú ini karena kemiripan namanya. Wilhelm, Willliam. Keduanya dari Amerika. Pikiran Wilhelm U. Smith beralih sebentar dari situasi di depannya dan mulai mengeluhkan betapa pasarannya namanya, dan betapa biasanya dirinya, jika dibandingkan dengan 4 orang di sekelilingnya itu. Yah, singkatnya, Wilhelm melamun.




Somebody, catch me off guard! *asal*
Back to top Go down
http://myonlinemind.tumblr.com
Gray L. Claude

Gray L. Claude


Posts : 56
Umur : 31
Pemilik : Al2SiO5

Biodata
Posisi: Exorcist
Cabang: Amerika Utara - Selatan
Umur: 19

[AMERICA] A Perfectly Abnormal Day Empty
PostSubject: Re: [AMERICA] A Perfectly Abnormal Day   [AMERICA] A Perfectly Abnormal Day I_icon_minitime26th January 2010, 17:08

"SI-SINGKIRKAN MAKHLUK ITU DARI SINI!!"

Wow, wow, Gray dikagetkan dengan pernyataan Evangeline barusan. Apa? Nona itu...takut kucing?

Sebenarnya tidak apa-apa sih. Setiap orang rasanya punya satu atau dua kelemahan. Gray juga, misalnya saja takut tidak bisa bertemu dengan orang yang dicintai, takut tidak bisa menyiksa dirinya lagi (what?), dan lainnya. Gray rasa takut kucing cukup normal.

"Baretku!"

Waa, karena bantuan Arthem, baret milik Wil bisa direbut lagi dari si kucing pencuri kain. Syukurlah, jadi Gray dan Wil bisa benar-benar berlatih dengan cepat di arena. Hyaa, Gray jadi tidak sabar.

"Maaf, kucing anda?"

"Entahlah, yang pasti bukan kucing ku~" ujar Gray santau pada Wil yang satunya.

Tunggu, ada sesuatu yang terlupa...

Ah! hutangnya untuk membenturkan kepala ke tembok belum lunas! Tadi Gray diinterupsi oleh Wil dan kucing hitam pencuri itu juga orang-orang yang sekarang berkerumun di lorong, entah karena apa.

Celingak, celinguk.

DUAG!

Yak, satu benturan yang cukup keras dihasilkan kepala Gray dan tembok tak jauh dari sana. Ah, kucuran darah dari kepalanya membuat pikiran jadi lebih tenang...
Back to top Go down
William R. Rheins

William R. Rheins


Posts : 36
Umur : 31
Pemilik : Glace

Biodata
Posisi: Disciple
Cabang: Amerika Utara - Selatan
Umur: 17 tahun

[AMERICA] A Perfectly Abnormal Day Empty
PostSubject: Re: [AMERICA] A Perfectly Abnormal Day   [AMERICA] A Perfectly Abnormal Day I_icon_minitime28th January 2010, 12:45

"Entahlah, yang pasti bukan kucingku~" Seorang Exorcist yang juga telah ada di sana angkat bicara sebagai respon untuk pertanyaan Will.

"Oh..." ucap Will pendek. Masih mengelus rahang bawah kucing hitam tersebut. Kelihatannya kucing hitam itu merasa nyaman diperlakukan begitu.

Namun, beberapa saat kemudian, sebuah suara yang cukup nyaring terdengar. DUAG! Mengalihkan perhatian Will dari kucing yang dielusnya. Ternyata, sumber suara tersebut adalah Gray, Exorcist yang tadi menjawab pertannyaannya dengan santai. Sangat jelas bahwa ia membenturkan kepalanya ke dinding tadi.

Anehnya, wajah pemuda yang satu ini justru tampak sangat lega sesaat setelah membenturkan kepalanya. Padahal, cairan amis berwarna kemerahan mengalir dari luka di kepalanya.

"Hei kau tidak apa-apa?" tanya Will seraya mendekati Gray.

Apa sih yang ada di pikiran pemuda ini? Ada-ada saja... Sudah kaca yang pecah, kucing hitam yang menakut-nakuti orang kedua paling ditakuti di Black Order cabang Amerika Utara-Selatan, ditambah seorang pemuda yang merasa lega setelah mengadu kepalanya dengan tembok. It such a weird day! pikir Will.
Back to top Go down
Arthem Seravine

Arthem Seravine


Posts : 56
Umur : 39
Pemilik : Cairy

Biodata
Posisi: Exorcist
Cabang: Amerika Utara - Selatan
Umur: 26

[AMERICA] A Perfectly Abnormal Day Empty
PostSubject: Re: [AMERICA] A Perfectly Abnormal Day   [AMERICA] A Perfectly Abnormal Day I_icon_minitime2nd February 2010, 21:55

OOT: kucingnya masih dipegang Arthem kan?




Rupanya ada juga penikmat hal-hal duniawi yang tertarik pada keributan seperti dirinya. Maksudnya yang langsung terpancing pada suatu problema yang terjadi di tempat itu. Apalah semua itu, entah darimana asalnya, siapa pelakunya, dan bagaimana dampaknya. Arthem hanya tertarik pada kucing hitam yang ada dalam gendongannya, jarang-jarang ia menemukan kucing liar di tempat seperti itu.

Hingga akhirnya seseorang datang dan bertanya mengenai kepemilikan kucing tersebut. Beberapa di antara mereka sudah menjawab tidak, berarti berikutnya Arthem harus menjawab, atau... mau menunggi Evaricchi-nya menjawab? Sepertinya ia mematung karena ada kucing di situ.

"Ah, kucing ini bukan punyaku juga. Mungkin punya nona di situ?" menunjuk Evangeline yang nampak terpaku (?) mungkin, terlihat seperti itu dalam benaknya.

Namun ucapan itu segera teralih dengan suara jedukan keras ke arah tembok. Wah, Arthem agak sedikit terperangah dengan kejadian yang ada. Luar biasa ini namanya, ternyata di markas sebesar ini ada juga exorcist yang agak masokis suka menyiksa diri dengan menjeduk-jedukan kepala. Ia jadi ingat ketika dulu pernah bertemu dengan anak kecil yang suka melakukan hal sama.

Hanya bisa tercengir, mungkin itu kebiasaannya. Lantas ia harus berbuat apa?
Back to top Go down
http://cairy.deviantart.com
Louis Eastwood

Louis Eastwood


Posts : 30
Umur : 34
Pemilik : LLJ

Biodata
Posisi: Exorcist
Cabang: Amerika Utara - Selatan
Umur: 16

[AMERICA] A Perfectly Abnormal Day Empty
PostSubject: Re: [AMERICA] A Perfectly Abnormal Day   [AMERICA] A Perfectly Abnormal Day I_icon_minitime8th February 2010, 09:00

OOC: nimbrung ya~ Oya, mukanya Louis nanti kayak gini: [:3]




Dingin!!!

Louis memeluk erat-erat gelasnya yang berisi susu hangat dengan kesepuluh jarinya yang rasanya mulai kaku. Salahnya sendiri karena semalam dia lupa tidak memakai sarung tangannya sebelum tidur. Asap putih mengepul dari permukaan cairan putih kental yang merupakan minuman favoritnya itu, dan membelai wajahnya yang langsung serasa berkeringat. Ingin sekali Louis bisa meneguk kehangatan susu itu, tapi seseruput saja rasanya membakar lidah.

Pemuda yang sebagian besar wajahnya beraksen oriental itu memalingkan wajahnya dengan menderita ketika gagal menikmati seseruput susu yang berikutnya. Puih! Panas!

Setapak demi setapak, Louis menelusuri koridor Black Order cabang Amerika Utara - Selatan ini, sekadar berjalan-jalan mengamati rumah barunya. Yah, dia belum lama sampai di Black Order dan masih berusaha mempelajari bangunan yang masih asing baginya ini.

CTAR!

"SI-SINGKIRKAN MAKHLUK ITU DARI SINI!!"

Hah? Didengarnya pekikan suara seorang wanita dari koridor di depannya. Louis mempercepat langkahnya sambil tetap berusaha menjaga susunya agar tidak tumpah dan sampailah ia di tempat kejadian perkara. Tepatnya, dia ada di belakang sang wanita berpecut.

Glek. Selain wanita itu, semuanya berseragam Exorcist hitam dengan aksen perak. Pemandangan itu mengajarkannya bahwa sang wanita itu pastilah staf internal entah bagian apa. Tapi... dia memegang cambuk? Kelihatannya agak menakutkan walau sah-sah saja di mata Louis.

Percakapan demi percakapan terjadi, bahkan ada seorang Exorcist yang membenturkan kepalanya ke dinding. Wuah, itu tadi cukup mengagetkan Louis. Baru sedetik dia berpikir bahwa dia telah melangkah ke arah yang salah, menuju sarang makhluk-makhluk aneh, mata Louis menangkap sesosok makhluk berbulu hitam legam di pelukan salah satu Exorcist.

"WAH, KUCING!" suaranya mungkin mengalahkan pekikan si nona berpecut itu, tapi kali ini bukan nada ketakutan, melainkan nada kebahagiaan bagaikan anak-anak yang menemukan mainannya. "Di sini ada kucing juga, ya?!"

Louis bergerak mendekati si kucing dan membungkuk di atasnya, tak peduli dengan salib raksasa yang terbungkus dan terikat erat di punggungnya itu mungkin akan menghantam atau menyodok kepala Exorcist yang sedang memeluk si kucing. Padahal salibnya itu terbuat dari logam.

Ya, Louis yang sudah melihat kucing, tak akan memperhatikan itu. Ekspresinya lucu sekali seperti sedang mengamati makhluk yang benar-benar imut. Rona merah memancar terang di kedua pipinya ketika melihat si kucing balas memandangnya.

Kalau Louis memang menyukai kucing, bagaimana?
Back to top Go down
http://inyourheart.playblogger.com/index.htm?mod=profile
Lupus Corwin
Vatican Central
Lupus Corwin


Posts : 286
Umur : 30
Pemilik : Male

Biodata
Posisi: Supervisor
Cabang: Amerika Utara - Selatan
Umur: 45

[AMERICA] A Perfectly Abnormal Day Empty
PostSubject: Re: [AMERICA] A Perfectly Abnormal Day   [AMERICA] A Perfectly Abnormal Day I_icon_minitime28th March 2010, 19:05

Tidak ada hari tanpa masalah di Markas Cabang Amerika Utara-Selatan, apalagi dengan banyaknya personil yang berdomisili di sini; baik yang asli warga negara Amerika Serikat hingga ke "staf impor" yang sampai melintasi satu samudera untuk sampai ke sini; dari Cina. Karena itu, seharusnya Lupus Corwin tidak terus melihat ke atas - atau sekelilingnya sekarang, ketika dia sudah menjabat sebagai Supervisor Markas Cabang Amerika Utara-Selatan - ketika dia sedang meniti karirnya di Black Order. Seharusnya dia lebih "merakyat" seperti seorang Supervisor yang kabarnya berdomisili di Markas Afrika-Timur Tengah. Sayangnya Lupus telah menekankan kepada dirinya sendiri kalau itu sudah terlambat, dan mungkin dia akan memerintahkan staf riset untuk mengembangkan alat pengawasan yang bisa mengawasi seluruh markas dari satu ruangan saja. Dengan eksploitasi atau modifikasi Golem, mungkin? Kita lihat saja nanti, karena sang Supervisor sedang tidak berada di sekitar komplek staf Riset, melainkan sedang berjalan-jalan di salah satu koridor atas tanah markas cabangnya yang uniknya dibangun ke bawah - alih-alih ke atas oleh Supervisor-supervisor sebelumnya.

Dan kalimat pertama dari paragraf sebelumnya bisa dilihat dengan jelas pada kejadian yang satu ini, melalui pemandangan cermin besar yang sudah tidak tergantung lagi di dinding koridor melainkan berserakan menjadi kepingan-kepingan tak beraturan di lantai. Herannya, tidak - atau belum - ada staf kebersihan yang membersihkan pecahan cermin itu.

Yang membuatnya lebih menarik lagi, sang Supervisor juga melihat empat orang staf operasional dan seorang staf internal di kejauhan; dan alih-alih membereskan dan membersihkan pecahan cermin itu, mereka malah berkerumun dan - mungkin - terlihat bercakap-cakap dengan ria. Para staf operasional kelihatannya terfokus pada sebuah obyek yang dimiliki oleh seorang staf operasional lainnya, sedangkan staf internal - yang dengan mudah dikenali Lupus sebagai Evangeline Reginald, dari cambuknya - itu malah terlihat menjauh. Entah apa masalahnya, yang jelas bermalas-malasan - meskipun mungkin staf-staf operasional itu memang sedang tidak menjalankan misi - bukanlah hal yang disukai Lupus yang melangkahkan kakinya tanpa ragu menuju kelompok kecil itu, tentu saja dengan sedikit berhati-hati agar tidak menginjak pecahan cermin yang besar.

"Ada masalah apa di sini?" tanya sang Supervisor tanpa repot-repot menyapa. Mata hitamnya dengan cepat mengenali staf-staf operasional tersebut; Eastwood, Claude, Seravine, Rheins, dan Smith. Jujur saja, sebenarnya sang Supervisor ingin tersenyum ketika menyadari personil-personil unik yang tengah berkumpul itu. Bayangkan saja, si serba bisa pencari masalah dan si Exorcist biasa yang memang... biasa, kemudian si albino yang matanya terluka oleh pecahan benda dari kaca (berarti cermin yang merupakan modifikasi kaca juga termasuk), lalu Exorcist urakan yang murah senyum dan terakhir si Exorcist heterochromia. Untungnya mereka bisa akur - atau terlihat demikian.
Back to top Go down
http://malesishere.wordpress.com
William R. Rheins

William R. Rheins


Posts : 36
Umur : 31
Pemilik : Glace

Biodata
Posisi: Disciple
Cabang: Amerika Utara - Selatan
Umur: 17 tahun

[AMERICA] A Perfectly Abnormal Day Empty
PostSubject: Re: [AMERICA] A Perfectly Abnormal Day   [AMERICA] A Perfectly Abnormal Day I_icon_minitime28th March 2010, 21:17

'It such a weird day!' Lima kata itulah yang entah mengapa bergaung di dalam otaknya. Ia merasa bingung karena ia tidak melihat suatu kejadian yang mungkin cukup abnormal beberapa saat yang lalu. Namun, entah mengapa kondisi normal tersebut berganti dengan suatu kondisi yang mungkin bisa dikatakan sebaliknya bagi otak Will.


"Ah, kucing ini bukan punyaku
juga. Mungkin punya nona di
situ?"
suara Arthem tiba-tiba membuyarkan lamunan (?) Will. "Ah... Oh..." gumam Will pendek sembari menatap arah telunjuk Arthem yang mengarah pada Nona Evangeline yang sejak tadi kelihatannya hanya membatu, diam di tempatnya berdiri. Entah karena kehadiran orang-orang yang sedari tadi bertambah, karena kucing tersebut, atau...

Belum sempat ia melanjutkan berpikir, bertambah lagi orang yang berkumpul di sini. Kali ini seorang Exorcist yang kalau tidak salah bernama... Ehm... Louis. "WAH, KUCING! Di sini
ada kucing juga, ya?!"
ucap Louis. Entah mengapa suaranya terdengar cukup bersemangat di telinga Will.

"Ngomong-ngomong orang yang berkumpul di sini semakin banyak saja ya..." ucap Will pelan. Entah ditujukan kepada dirinya sendiri atau seseorang di dekatnya. "Ada masalah apa di sini?" sebuah suara yang terdengar sedikit berat dan rendah (paling tidak pendapat Will) meluncur dari mulut seseorang. Ya, seseorang yang paling terkenal kekejamannya di Black Order cabang Amerika Utara-Selatan, terutama saat ia sedang marah dan tak bisa menahan diri. Dialah supervisor Lupus Corwin.




Oot: @Benjie: maaf kalau kalimat pengandaiannya agak berlebihan... Masih wb...
Back to top Go down
Evangeline Reginald

Evangeline Reginald


Posts : 15
Pemilik : masamune11

Biodata
Posisi: Section Staff
Cabang: Amerika Utara - Selatan
Umur: 20 tahun

[AMERICA] A Perfectly Abnormal Day Empty
PostSubject: Re: [AMERICA] A Perfectly Abnormal Day   [AMERICA] A Perfectly Abnormal Day I_icon_minitime29th March 2010, 04:42

Banyak hal yang sudah terjadi, tapi yang jelas...

"Ah, kucing ini bukan punyaku juga. Mungkin punya nona di situ?"

...makhluk berkaki empat berbulu hitam tersebut bukan miliknya, hukum dia bila perlu tapi ia tidak akan pernah mengaku punya kucing; ti-dak-a-kan. Karena itu, sebuah pernyataan memang terdengar terlalu mudah dan sangat beralasan baginya untuk mengayunkan cambuknya sekali lagi, tepat ke wajah Arthem Seravine. Hanya saja, cambukannya meleset beberapa senti dari target.

"Ngawur kamu!" Evangeline hendak mengayunkan cambuknya lagi, terarah pada kucing tersebut--yang membuatnya takut setengah mati--namun...

"WAH, KUCING!"

...berhenti hanya karena satu orang--ya, SATU ORANG--tiba-tiba muncul dari belakangnya, kemudian membungkuk untuk mengambil alih makhluk dengan mata bulat dan pupil garis tersebut. Hal yang memperburuk keadaan? Dirinya hampir tersodok oleh senjata yang dibawa oleh pemuda baru ini.

Evangeline percaya takdir, dan takdirnya memang sedang buruk--bersamaan dengan mood-nya yang perlahan menjadi lebih buruk; perlahan, tapi pasti.

"Ada masalah apa di sini?"

Oh, perlukah ia tambahkan bahwa atasannya kini datang untuk menengok mereka semua? Bah, mungkin tak apa bagi para Exorcist yang tugasnya memang di lapangan, namun bagi dirinya? Kaca pecah yang tadi saja belum dibersihkan. Ia harus meminta tolong rekan staf manajemennya dalam hal tersebut.

Ya, rekannya. Hei, Evangeline tidak bekerja di departemen kebersihan!

"Sir." Cambuknya ia kesampingkan, namun bukan karena ia takut hingga akhirnya menyembunyikannya. Cambuk tersebut sudah bagian dari harga dirinya, jadi maaf saja--mau siapapun menyuruhnya untuk menyimpan cambuk tersebut, ia takkan menurut. Ada beberapa hal yang memang pantas dipertahankan, dan salah satunya adalah harga dirinya.

Bahkan di depan atasannya sekalipun.

"Ehm." Wanita ini memulai dengan dehaman, sebelum akhirnya menunjuk ke arah Wilhelm. "Pria ini menjadi tersangka utama yang memecahkan cermin di koridor."

Gadis tersebut mendelik, kemudian beralih lagi pada sang Supervisor. Kontak mata itu penting dalam berkomunikasi, bukan? "Biaya penggantian bisa ditarik dari gajinya, bukan?"

Evangeline tersenyum kecil, sedikit merasakan kalau kemenangan (kecil) berada di depan mata.




OOC: sori kalau kurang in-char. Megang Tsundere susah sih (ninja)
Back to top Go down
Gray L. Claude

Gray L. Claude


Posts : 56
Umur : 31
Pemilik : Al2SiO5

Biodata
Posisi: Exorcist
Cabang: Amerika Utara - Selatan
Umur: 19

[AMERICA] A Perfectly Abnormal Day Empty
PostSubject: Re: [AMERICA] A Perfectly Abnormal Day   [AMERICA] A Perfectly Abnormal Day I_icon_minitime29th March 2010, 05:29

"Hei kau tidak apa-apa?"

Gray mengalihkan perhatiannya pada William, teman sekamarnya. Merasa cemas? Tidak, sebenarnya bukan itu yang Gray cari, bukan ekspresi cemas orang-orang yang melihatnya sekedar membenturkan kepala atau menggoreskan benda tajam di tangannya. Gray bukan seorang pencari perhatian karena dirinya merasa kesepian.

Hanya saja...

Sesaat ketika darah mengalir ke luar dari dalam tubuhnya, ia merasakan ketenangan, semacam euforia kecil yang berlangsung dalam hitungan menit, atau kadang detik. Hanya kenikmatan sesaatlah yang membuat manusia seperti Gray menjadi pendosa, bukankah begitu?

"Oh, tentu. Santai saja~" ucapnya tenang sambil tersenyum pada rekan Exorcistnya yang albino itu.

Sekarang apa? Hmm...

"Ngomong-ngomong orang yang berkumpul di sini semakin banyak saja ya..."

He, memangnya ada siapa lagi yang ikutan? Oh, rupanya ada 2 orang lagi, dan salah satunya adalah sang Supervisor yang terhormat, Lupus Corwin. Wah, wah, lama-lama Gray bisa berikan Wilhelm tepuk tangan karena bisa menyedot perhatian isi markas dengan pecahan kaca, kucing, dan baret.

Sepertinya nona Evangeline sedang berkelit bahwa dia tak bersalah dalam kejadian ini pada Supervisor. Yah, sebenarnya memang tepat sih. Nona itu baru datang setelah kaca pecah, kan?

Melirik serpihan kaca yang tampak menarik itu, Gray langsung mendatanginya. "Biar aku yang bersihkan! Biar bagaimana aku juga terlibat, Tuan. Kumohon jangan marahi Nona Evangeline, dia tak terlibat, kok~" ucapnya santai sambil memberikan senyum yang selebar-lebarnya pada Lupus Corwin, mengabaikan rumor (yang sepertinya memang benar) bahwa Lupus Corwin itu galak dan fakta bahwa bisa jadi gajinya juga ikut dipotong.

Hati Gray berdebar-debar, bongkahan tajam itu terlihat sangat menarik. Gray bisa membayangkan bagaimana tangannya berdarah saat mengambil satu bongkah besar kaca. Sungguh menyenangkan~

Hmm, selintas pemuda bermata heterochromia itu memikirkan tentang ruang medis. Benar juga sih, nanti Gray harus ke sana. Kalau infeksi kan tidak enak juga. Yah, tapi nanti saja, setelah semua ini selesai...
Back to top Go down
Arthem Seravine

Arthem Seravine


Posts : 56
Umur : 39
Pemilik : Cairy

Biodata
Posisi: Exorcist
Cabang: Amerika Utara - Selatan
Umur: 26

[AMERICA] A Perfectly Abnormal Day Empty
PostSubject: Re: [AMERICA] A Perfectly Abnormal Day   [AMERICA] A Perfectly Abnormal Day I_icon_minitime29th March 2010, 17:59

Nyengir, menggendong kucingnya sebelum diterkam para monster di sini. Oh itu hanya gurauan singkat yang digambarkan Arthem dalam pikirannya yang seperti negeri dongeng. Ada nenek sihir dengan cambuk, tukang pel yang psikopat, orang polos... orang polos... ya ampun semua ada di sini. Persis, persis kalau ia buat ceria dongeng untuk anaknya nanti, mereka pasti jadi tokoh penting dalam dongengnya. Bagaimana mungkin semua hal di sini begitu menarik perhatian seperti kembang api sampai semua berkumpul bagai semut yang mengerubungi gula.

Euh...

Dan ya ampun nona, singkirkan cambukmu itu. Berbahaya rupanya.

"Ngawur kamu!" berucap dengan nada tinggi sambil mengayun-ayunkan cambuk pada si kucing. Owalah, baru saja ia mengayunkan cambuk ke arahnya, bagaimana kalau wajah tampan dan mulus (tentu ini gambaran versi Arthem sendiri) jadi robek terkena cambukan tersebut. Si nona pasti berharap demikian. Sayang beribu sayang ia bisa menghindar dengan manisnya.

"Wa... wah, sebaiknya Anda simpan cambuk itu sebelum melukai makhluk manis ini nona," berucap dengan nada memohon (kedengarannya) sambil mengelus-ngelus kucing hitam tersebut. "Atau ia bisa balas dendam dengan loncat ke wajahmu," memberikan cengir ala-nya. Tentu hanya bercanda.

Dan... "WAH, KUCING!" ada satu lagi yang nampak menyukai kucing. Di sisi lain ada yang membencinya dan di sisi lainnya ada yang menyukainya. Dunia memang sangat wajar sekali.

"Ya tentulah di sini ada kucing," ucap Arthem sambil mengibas-ngibaskan tangannya.

Padahal sebenarnya Arthem ingin banyak bermain-main, dengan kucingnya, dan dengan tuan-nona yang ada di sini. Namun tanpa ia sadar ada derap langkah lain yang mendekat, maju kemudian menyapa dengan tampang tegas... tampang seperti ehm, maaf seperti monster atau badut? (silakan hentikan pikiran liarnya), ya... yah... orang yang katanya terkenal. Tapi ah, Arthem baru melihatnya beberapa kali, ia lebih terlihat seperti aktor komedi (?).

"Ada masalah apa di sini?"

"Waaah! Super Ultra Lord tuan Supervisor Crownin," melambaikan satu tangan sementara tangan lain menggendong si kucing yang ingin melompat sepertinya. "Bahkan urusan kaca pecah sampai kucing bisa memanggil Anda ke sini ya. Sungguh cabang ini memiliki Supervisor super yang sigap dua puluh empat jam seperti sistem keamanan markas," berkomentar lagi. Sejujurnya ia tidak sedang mencari masalah.

"Pria ini menjadi tersangka utama yang memecahkan cermin di koridor." Dan kemudian nona Evangeline memberikan penjelasan yang memberatkan tersangka utama, yah teman sekamarnya it memang jadi tersangka kan.

"Waduh nona Reginald dengan cambuk saktinya, jangan melaporkan hal yang memberatkan rekanku begitu dong... ini kan hanya kecelakaan ya kan?" berkomentar lagi, kemudian di akhir kalimat melirik Gray yang mulai memunguti pecahan kaca dengan begitu nikmatnya.

Guratan penuh rasa aneh dan tanya terbesit, oh ada juga orang semasokis ini di dunia. Baru lihat dia... sesukamu lah.
Back to top Go down
http://cairy.deviantart.com
Lupus Corwin
Vatican Central
Lupus Corwin


Posts : 286
Umur : 30
Pemilik : Male

Biodata
Posisi: Supervisor
Cabang: Amerika Utara - Selatan
Umur: 45

[AMERICA] A Perfectly Abnormal Day Empty
PostSubject: Re: [AMERICA] A Perfectly Abnormal Day   [AMERICA] A Perfectly Abnormal Day I_icon_minitime29th March 2010, 18:42

Ketika Lupus mendekat, kalimat William menyusup ke dalam telinganya, yang tidak membuat sudut mulut sang Supervisor berkedut atau membengkok baik ke arah yang menyenangkan atau sebaliknya. Ya, Lupus mengesampingkan masalah itu karena ada hal lain yang perlu diperhatikan, yang membuat Nona Reginald mengayunkan cambuknya dengan ganas - meskipun Evangeline terbiasa mengayunkan cambuknya tanpa main-main, namun Lupus mengenali kelebihan energi dalam udara yang bergetar tersabet seutas cambuk, yang pemiliknya tengah menyapa sang Supervisor.

"Ya, Nona Reginald," Lupus membalas sapaan Evangeline sambil melirik wanita itu. Memang wajah Lupus yang sedikit terarah kepada Evangeline membuatnya tidak perlu menoleh dan menatap staf manajemen itu secara langsung, lain halnya ketika tiba-tiba Evangeline berdeham dan menunjuk Wilhelm, si Exorcist biasa - yang karena sifatnya yang terlalu biasa membuatnya mudah dikenali karena kebanyakan staf operasional di Markas Cabang Amerika Utara-Selatan memang cukup tidak biasa... sebut saja seorang gadis Meksiko yang luar biasa lincah, yang Lupus percaya bukanlah efek samping dari Innocence-nya - dan menuduh Exorcist berambut hitam itu sebagai tersangka utama pemecah cermin di koridor.

Oke, bagian pertama, kasus sudah diklarifikasi, demikian juga dengan bagian kedua, yaitu peran terdakwa - dan mungkin juga peran pendakwa - yang muncul dalam satu argumen singkat. Namun, mungkin Nona Reginald terlalu terburu-buru membuat proposal sanksi sehingga melupakan hal penting dalam membuat keputusan; bukti.

Sela sebentar dari pemikiran berbasis rasionalitas tadi, kedua mata hitam Lupus mengamati Claude yang dengan "giat" mendatangi tempat kejadian perkara dari kasus ini, dan setelah "memohon" untuk tidak "memarahi" Nona Evangeline, mulai membereskan pecahan-pecahan kaca itu.

Baiklah, cukup dengan staf operasional yang mungkin ingin dipindahkan ke divisi Manajemen setelah Innocence-nya sudah tidak kompatibel lagi dengannya - yang mungkin cukup langka mengingat Sleipnir adalah Innocence bertipe Parasit - dan mari perhatikan Exorcist serba bisa, Arthem Seravine yang menyapa seseorang bernama "Crownin" namun menyebutkan jabatannya sebagai seorang Supervisor ketika melanjutkan kalimatnya dengan komentar mengenai Supervisor Markas Cabang Amerika Utara-Selatan.

Dilanjutkan dengan pembelaan kepada Wilhelm, Lupus Corwin juga tidak berkomentar atas tingkah Seravine; namun melihat sepertinya semua orang sudah cukup berbicara, akhirnya Lupus membuka mulutnya dan melayangkan kedua matanya kepada Seravine.

"Terima kasih, Sevarine," respon Lupus sambil menukar beberapa huruf. Terima kasih karena Lupus mengambilnya sebagai pujian dan penukaran huruf sebagai balasan ringan dari tingkahyna barusan. Meskipun begitu sebenarnya komentar Seravine tadi telah mengusik hal lainnya dalam benak Lupus yang membuat kakinya gatal untuk segera melangkah ke Kantor Keamanan. Namun meninggalkan sesuatu sebelum hal itu selesai juga bukanlah kebiasaan Lupus. Itu tidak efisien.

"Dan Nona Reginald, apakah Anda memiliki bukti bahwa pelakunya adalah Smith? Daripada menuduh, akan lebih efisien apabila Anda mengerjakan tugas Anda sebagai staf manajemen. Sedikit pembersihan, mungkin?" lanjut Lupus dengan sebuah sunggingan kecil pada salah satu sudut mulutnya, memamerkan senyum yang cukup tidak enak dipandang lama-lama disertai dengan sebuah lirikan ke arah Claude yang masih "dengan senang hati" membersihkan pecahan kaca, sebelum kembali kepada kelompok kecil itu. "Lalu, sebenarnya siapa pemilik kucing hitam ini?" tanyanya sambil menatap Eastwood, Rheins, Smith, Seravine, dan terakhir, Evangeline. Mungkin apabila tidak ada yang tahu, maka Lupus Corwin benar-benar harus pergi ke Kantor Keamanan.
Back to top Go down
http://malesishere.wordpress.com
Louis Eastwood

Louis Eastwood


Posts : 30
Umur : 34
Pemilik : LLJ

Biodata
Posisi: Exorcist
Cabang: Amerika Utara - Selatan
Umur: 16

[AMERICA] A Perfectly Abnormal Day Empty
PostSubject: Re: [AMERICA] A Perfectly Abnormal Day   [AMERICA] A Perfectly Abnormal Day I_icon_minitime30th March 2010, 08:32

Kucingnya imut, ya? Walaupun seluruh bulunya berwarna hitam legam, yang menurut mitos menjadi simbol pembawa sial. Namun asalkan wujudnya kucing, tak akan ada hal-hal yang mampu menghalanginya 'terbang' menyongsong makhluk berbulu lembut ini.

Seakan terhipnotis oleh kecantikan si kucing, Louis mengangkat salah satu tangan (kaki depan) si kucing dan memijit-mijit buku-buku kakinya dengan gemas, "Aaah~ mungil sekali dirimu ini~ Cantiknyaaa!"

Segala perdebatan antara berbagai macam orang di sekitarnya sama sekali tidak dihiraukannya. Kalau ada ungkapan berbunyi "dunia hanya milik berdua saja", maka hal itu memang benar. Di dalam dunia yang dinikmati oleh pikiran Exorcist pemilik ukuran tinggi badan paling pendek di antara semua orang di sini, hanya ada dirinya dan si kucing. Dia menyorongkan segelas penuh berisi susu yang tadi dibawanya kepada makhluk pujaannya itu, "Ayo, minum susunya, cing."

"Cing" itu adalah sapaanya yang diambil dari suku kata terakhir pada kata "kucing".

"Ada masalah apa di sini?"

Hm? Akhirnya ada juga yang berhasil menarik perhatian Louis, yang sedang asyik mengamati si kucing yang sedang mengendus-endus susu di gelasnya, di dalam pelukan Exorcist di depannya. Louis menoleh tak rela (karena cuma ingin mengamati si kucing tercinta), dan menemukan ada sosok pria besar bertampang seram berdiri di belakangnya. Setidaknya bagi Louis, Supervisor Black Order cabang tempatnya mengadu nasib ini tampak besar lho~

"Waaah! Super Ultra Lord tuan Supervisor Crownin," didengarnya si Exorcist mendadak menyapa riang sang Supervisor "Crownin". Wah, tingkah riangnya ini sempat mengagetkan Louis dan membuatnya mengernyitkan dahi. Memangnya nama Supervisor-nya itu "Crownin", ya?

Tapi dengan adanya yang bersikap sehangat itu, kontras dengan kebanyakan orang di sekitarnya yang sempat membuat nyali Louis mengerut juga, Louis jadi berani ikut-ikutan nyengir lebar dan menjabat lagi tangan (kaki depan) si kucing hitam demi menjawab pertanyaan terakhir sang Supervisor "Crownin", "Lalu, sebenarnya siapa pemilik kucing hitam ini?"

"Aku! Aku! Aku boleh merawatnya, tidak?!" sembur lelaki mungil satu ini sambil mengacungkan tangannya tinggi-tinggi. "Boleh, ya? Boleh, ya?"


OOC: Ah, lama gag nulis paragraf RP, sori kalau jadi aneh bahasanya =="
Back to top Go down
http://inyourheart.playblogger.com/index.htm?mod=profile
Sponsored content





[AMERICA] A Perfectly Abnormal Day Empty
PostSubject: Re: [AMERICA] A Perfectly Abnormal Day   [AMERICA] A Perfectly Abnormal Day I_icon_minitime

Back to top Go down
 
[AMERICA] A Perfectly Abnormal Day
Back to top 
Page 1 of 1
 Similar topics
-
» [AMERICA] All About Tea
» [AMERICA]Thievery
» [America] Morning Grace
» [AMERICA] Into The Wolf Den
» [AMERICA] Fade Out

Permissions in this forum:You cannot reply to topics in this forum
Black Order Headquarters :: Black Order Archives :: Incomplete Tales-
Jump to:  
Free forum | ©phpBB | Free forum support | Report an abuse | Forumotion.com