Black Order Headquarters
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.


An Indonesian D.Gray-Man original character (OC) roleplay forum. Set in an alternate 1880s.
 
HomeSearchLatest imagesRegister[CENTRAL] Pengakuan Dosa (part 2) I_icon_mini_registerLog in
Time

Selamat datang di Black Order Headquarters! Waktu dunia Black Order HQ saat ini adalah: Februari 1880

[CENTRAL] musim dingin, bersalju dan hawa menusuk

[ASIA] musim dingin, sejuk namun kering

[AMERICA] musim dingin, badai salju di akhir bulan

[AFRICA] musim dingin, sedikit salju di awal bulan

Acara mendatang:

- Valentine Grand Ball

(Kontak staf jika memiliki ide)

Shoutbox

ShoutMix chat widget
Affiliates

ClampFactory Al'loggio

code-geass

tenipuri-indo

Saint-Sanctuary

Neverworld

Aria Academy High School Fighter Role Play Forum

Don't be shy, affiliate with us!
 
Latest topics
» Free Talk
[CENTRAL] Pengakuan Dosa (part 2) I_icon_minitimeby Ravel Kohler 21st December 2015, 17:50

» [AMERICA] Unusual Training
[CENTRAL] Pengakuan Dosa (part 2) I_icon_minitimeby Keith Warringstate 21st June 2011, 23:10

» English Free Talk
[CENTRAL] Pengakuan Dosa (part 2) I_icon_minitimeby Wilhelm U. Smith 19th February 2011, 21:17

» [Central] The History Might Have Recorded Us
[CENTRAL] Pengakuan Dosa (part 2) I_icon_minitimeby Fuchsia Scarlet 13th February 2011, 12:21

» [CENTRAL] Looking Around
[CENTRAL] Pengakuan Dosa (part 2) I_icon_minitimeby Lumiere A. Etoile 6th February 2011, 20:13


 

 [CENTRAL] Pengakuan Dosa (part 2)

Go down 
3 posters
AuthorMessage
Nikolai Mikhailov

Nikolai Mikhailov


Posts : 183
Pemilik : Cairy

Biodata
Posisi: Disciple
Cabang: Eropa
Umur: 15

[CENTRAL] Pengakuan Dosa (part 2) Empty
PostSubject: [CENTRAL] Pengakuan Dosa (part 2)   [CENTRAL] Pengakuan Dosa (part 2) I_icon_minitime26th July 2010, 22:48

Kapel; 27 Februari 1880


...

Krik,

Hampir kelupaan, apa yang dilakukannya di sini ya?

Pandangan berpindah mengintari ruangan kapel yang begitu tenang. Jajaran kursi, em ya mengingatkan pada sesuatu. Peristiwa sebulan yang lalu, ahahaha apa ya? Sudah lupa tuh! Langkah kecil Nikolai bermain di tempat itu, ia berdiri di depan altar melihat keagungan sesaat yang tidak begitu dipahaminya. Tersenyum sebentar, mengerling ke arah belakang, berharap tidak ada orang yang menemukannya di situ. Karena apa? Karena ia mau berdoa kawan, ya sebuah doa untuk Tuhan—atau siapapun itu. Tidak masalah kalau tidak dihiraukan, tapi setidaknya biarkan ia menjalani ritual ini supaya sedikit bebannya hilang.

Mengatupkan mata, merengkuh, kedua tangan saling menggenggam tepat di depan wajah.

"Hai Tuhan yang baik, dua hari lagi umurku enam belas," ucapan ringan penuh senyum—sedikit syukur bergumul. "Itu kata mereka sih," berhenti sejenak, "aku tidak ingat hm—" menatap keagungan di sana, "—Kau tahu aku ingin bertemu dengan saudaraku, Kau tahu di mana dia? Boleh aku bertemu dengannya?"

...

Tidak ada jawaban ya. Tentu saja, hm. Apa yang bisa dilakukan benda bisu itu di sana? Ia bahkan tidak memunculkan sedikitpun keajaiban. Memudarkan semangat. "Oh baiklah, Kau tidak membiarkan kutahu karena punya kejutan kan? Iya kan!" Nada bicara semakin naik. Tiba-tiba jadi pusing dan—

BLANK

...

Siapa? Oh, yang dibicarakan datang. Sekarang berganti personal, Fyodor di sini, hanya berupa kesadaran lain yang dimiliki seorang Nikolai kecil tanpa ada yang tahu (selain gurunya). Memendarkan pandangan dingin pada keagungan di depan sana. Ucapan singkat darinya, sama datar dengan pandangan yang ada. "Jangan beritahu dia—Amin." Berbalik. Langkah kecil membawanya hampir keluar dari ruangan sebelum, sebelum keheningan membuatnya kembali berbalik. Teringat peristiwa yang sudah. Apa sih?

Menuju sebuah bilik kecil. Menatapnya biasa saja, mengingat adik kecilnya berakting menjadi seorang em—pastor ya namanya? Apalah itu. Fyodor tidak bergeming, ia hanya penasaran memangnya tempat ini apa sih sampai banyak sekali orang yang datang untuk mengobrol? Tidak habis pikir. Iyalah, selama hidup ia tidak pernah peduli soal hal begituan, belum lagi karena ayah tersayangnya hanyalah penganut paham atheisme, menurun padanya.

Masuk ke dalam. Duduk. Melipan tangan di depan dada. Bersantai, oh... tempat ini cocok untuk tidur juga ternyata. Daripada membiarkan Nikolai bersedih di depan altar begitu, lebih baik sekarang Fyodor mengistirahatkannya dengan tidur di dalam sini. Tidak ada yang akan datang kan?

Semoga.


OOC: open setelah ada balasan dari Lumiere; teknisnya... samalah kayak season 1 :p
Back to top Go down
http://tokyorevelations.wordpress.com
Lumiere A. Etoile

Lumiere A. Etoile


Posts : 20
Pemilik : yukigico

Biodata
Posisi: Disciple
Cabang: Eropa
Umur: 16

[CENTRAL] Pengakuan Dosa (part 2) Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Pengakuan Dosa (part 2)   [CENTRAL] Pengakuan Dosa (part 2) I_icon_minitime28th July 2010, 07:57

…..

Kriiett…

Pintu kapel terbuka. Sesosok biarawati memasuki kapel tersebut. Dia menggerakan tangan kanannya—membuat salib—kemudian saling mengenggam tangannya erat. Langkah kaki membawanya ke altar kapel tersebut. Manik kebiruannya tampak gelisah menatap salib emas di altar, lalu dia bersimpuh. Memejamkan mata. Berdoa sejenak, barang satu-dua menit.

Sepi. Sunyi. Sepertinya, tidak ada satu orang pun di sini. Keadaan itu menambah khidmat ritual yang dilakukan biarawati ini. Yah, walau pun ada orang lain juga tidak akan terlalu banyak menganggunya.

Tak lama waktu berlalu, Lumiere bangkit dari simpuhnya. Berjalan mendekati bilik kayu dengan ornamen indah. Wajahnya gelisah. Tangannya sedikit gemetar saat akan membuka pintu bilik itu. Dengan berhati-hati ia membuka pintu itu. Masuk. Segera ia pun duduk, sedikit bergeser untuk mencari posisi yang kiranya nyaman. Wajahnya merunduk.

“… Bapa? Kau ada di sana, Bapa?”

Suaranya sedikit lirih saat menanyakan keberadaan Sang Pelayan Tuhan di balik bilik kayu miliknya. Entah apa yang ingin Lumiere akui sampai bisa menghilangkan keceriaannya. Semoga saja yang di balik biliknya bisa membantunya.
Back to top Go down
Nikolai Mikhailov

Nikolai Mikhailov


Posts : 183
Pemilik : Cairy

Biodata
Posisi: Disciple
Cabang: Eropa
Umur: 15

[CENTRAL] Pengakuan Dosa (part 2) Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Pengakuan Dosa (part 2)   [CENTRAL] Pengakuan Dosa (part 2) I_icon_minitime28th July 2010, 18:25

Sampai mana mimpinya tadi?

Hey, memangnya orang yang sudah mati bisa bermimpi? Namanya juga 'kesadaran' bukan Fyodor yang benar-benar Fyodor loh kali ini yang menguasai tubuh kecil sang adik—yang sudah beranjak dewasa. Melainkan hanya sebuah kesadaran yang terkadang benar-benar nyata seperti penampakkan aslinya. Jadi, mimpinya tadi tidak—atau bukan sesuatu yang pentig. Berlari-lari di tengah badai salju dan begitulah... mimpi yang berwarna putih kemudian terhempas dan berubah menjadi—

“… Bapa? Kau ada di sana, Bapa?”

—suara siapa itu?

Masih dengan kesadaran yang sama. Mengerjap beberapa kali, Fyodor bangkit dari kursinya. Ia masih di dalam bilik, setengah tersadar. "Siapa itu yang berisik!" Tanyanya dengan nada bicara naik, tidak melongok keluar karena ia yakin yang ada di sana adalah orang tersesat yang tak tahu diuntung karena bisanya mengganggu orang tidur.

Eh?

Melirik. Berpikir apa tadi orang itu bilang, Bapa? Bapa siapa? Siapa yang Bapa'mu hah?! Tadinya mau melabrak seperti itu, namun tidak jadi setelah benar-benar sadar. Duduk lagi di kursinya, menyembulkan senyum jahil. Siapa yang bilang ia tidak bisa akting hah?

"Oh maaf, tadi aku tertidur. Ada masalah yang mengganggumu wahai Anakku?"

Seringainya masih lebar, sedangkan kaki diluruskan ke depan hingga mencapai dinding dan kayu sebagai penyangga. Tangan dilipat, pandangan lurus. Katakan saja wahai Anakku, kau butuh apa di sini hm? Sebuah... nasihat? Tersenyum lagi.
Back to top Go down
http://tokyorevelations.wordpress.com
Lumiere A. Etoile

Lumiere A. Etoile


Posts : 20
Pemilik : yukigico

Biodata
Posisi: Disciple
Cabang: Eropa
Umur: 16

[CENTRAL] Pengakuan Dosa (part 2) Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Pengakuan Dosa (part 2)   [CENTRAL] Pengakuan Dosa (part 2) I_icon_minitime30th July 2010, 20:41

Panas. Entah mengapa bilik kayu itu membuat suasana gerah, padahal ini masih musim dingin. Butuh bukti? Lihatlah keringat yang menetes dari pipi porselen biarawati bersurai pirang ini. Di pangkuannya, kedua tangannya saling mengenggam. Erat. Wajah masih gelisah dan sekarang bertambah cemas. Mengapa? Karena yang di balik biliknya belum menjawab panggilannya.

‘Bapa yang ada di Surga, apa yang harus kulakukan?’ gumamnya resah dalam hati.

Masih menunggu sambil memejamkan manik-manik birunya, menggigit bawah bibirnya terkadang. Sungguh dia berharap pelayan Tuhan di baliknya dapat membantu walau pun entah pelayan Tuhan ini sedang berada di biliknya atau tidak. Tapi, biarawati ini sungguh benar-benar berharap ada seseorang di balik bilik menjawab panggilannya.

“Siapa itu yang berisik!”



Eh?

“..Bapa?” tanyanya heran. Agak kaget dan ketakutan tepatnya.

Suaranya lantang. Nada bicaranya tinggi. ‘Apa ini benar-benar kapel? Benar bilik pengakuan dosa kan? Aku tidak salah kan?’ Hal tersebut terbesit cepat dalam benak biarawati ini. Manik kebiruan sekejap tak terlindung, konstan tampak bergetar di dalam putihnya. Terang saja, selama ini belum—atau sangat jarang ada yang menghentaknya seperti itu. Yah, kecuali terkadang beberapa suster pengajar sangat galak di convent tapi tetap saja, jarang.

“Oh maaf, tadi aku tertidur. Ada masalah yang menggangumu wahai Anakku?”


Tertidur? Mana ada pelayan Tuhan yang tertidur di bilik pengakuan? Aneh. Tapi sayangnya, Lumiere bukan orang tipe orang yang berpikir sampai kesana. ‘Mungkin aku menganggu tidurnya sehingga Bapa terkejut,' pikirnya. Tapi, karena tampaknya ia sudah termaafkan dan yang bertugas sudah tidak meninggalkan sadarnya, mungkin sekarang saat yang tepat untuk memulai pengakuannya.

“Seharusnya saya yang meminta maaf pada Bapa karena telah membangunkan Bapa..”

Sedikit membenarkan posisi duduknya dan mempererat genggaman tangannya. Sangat erat.

“Begini Bapa.. S-s-saya.. S-s-saya.. Saya telah gagal sebagai seorang biarawati.. Saya tidak dapat menjaganya dan sekarang telah hilang dari saya..,” ucapnya dengan nada lirih. Bibir mungil sedikit bergetar dan isi matanya seolah mulai bocor, bukan bocor besar, tapi perlahan dan halus. Sebenarnya apa yang telah dihilangkan oleh Lumiere sehingga membuatnya merasa gagal sebagai biawarati?






Back to top Go down
Nikolai Mikhailov

Nikolai Mikhailov


Posts : 183
Pemilik : Cairy

Biodata
Posisi: Disciple
Cabang: Eropa
Umur: 15

[CENTRAL] Pengakuan Dosa (part 2) Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Pengakuan Dosa (part 2)   [CENTRAL] Pengakuan Dosa (part 2) I_icon_minitime30th July 2010, 21:42

Begini-begitu, ah ada-ada saja mereka yang percaya bahwa curhat di tempat ini bisa meringankan pikiran. Fyodor sendiri tidak begitu percaya pada orang lain, kesadarannya hanya sampai di umur sepuluh tahun dan selama itu ia hanya berbagi lelah dengan adik kembarnya. Dengan pemilik bilik bau macam ini? Peduli amat. Bahkan sekolah minggu ia bolos berdua dan berkeliling kota untuk mencari toko permen.

Jadi sekarang apa masalahnya eh?

Gagal menjadi biarawati? Oh! Jadi orang ini adalah biarawati? Menggeleng sok sambil menggosok-gosokkan jemari ke hidungnya. Mendengus sombong, jadi biarawati saja tidak dapat menjaga--menjaga apa eh?

Bertanya, memindahkan kaki ke bawah dan menaruh dagu di pangkuan kedua tangan. "Apa gerangan yang tak dapat kau jaga wahai anakku? Mengapa itu membuatmu menjadi gagal sebagai nona pelayan Tuhan?"

Bicara asal. Siapa bilang Fyodor tak bisa akting? Ia bahkan jauh lebih handal dari Nikolai ketika berbohong pada ayahnya bahwa sang adik sakit perut dan tidak mau ke sekolah, padahal mereka sedang pesta kue dan biskuit di bawah kasur. Menyeringai pelan, terkikik kalau boleh dibilang. Ah--suara dari alam bawah sadar. Tenang adikku, kalau si Jenderal Halverson menemuimu di sini, maka kakak tersayangmu pasti akan memberi jaminan perlindungan.

Paling buruk. Paling buruk adalah didandani menjadi nenek tua. Ya, paling buruk kalau kemungkinan buruk lainnya tidak ada. Semoga saja tidak ketahuan.
Back to top Go down
http://tokyorevelations.wordpress.com
Ingressa Michelli

Ingressa Michelli


Posts : 77
Umur : 32
Poin RP : 20

Biodata
Posisi: Section Leader
Cabang: Eropa
Umur: 23 tahun

[CENTRAL] Pengakuan Dosa (part 2) Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Pengakuan Dosa (part 2)   [CENTRAL] Pengakuan Dosa (part 2) I_icon_minitime3rd August 2010, 14:50

Bukan kebiasaan Ressa untuk datang ke gereja di hari semacam ini. Maksudnya, untuk apa? Daripada berdoa di gereja, lebih baik ia melakukan percobaannya di dalam labolatorium kesayangannya, berkutat dengan ramuan-ramuannya. Pilihan lain, ia bisa membaca ulang dokumen-dokumen riset dan laporan-laporan perjalanan dari laskar intelijen Black Order. Lagipula, ke gereja pun ia tidak akan mengucapkan doa lain kecuali memohonkan umur panjang dan kebahagiaan. Paling-paling ia akan berdoa 'jadilah kehendakmu di bumi, sehingga manusia bisa sama usianya dengan malaikat di surga'. Mungkin Tuhan pun akan bosan mendengar ia mendoakan hal yang sama berulang-ulang.

Tapi, tidak apa-apa. Dengan keranjang berisi kue-kue hangat yang baru dipanggangnya, ia melangkah menuju kapel di Markas Black Order. Siapa tahu ia bisa memberikannya pada bapak pendeta yang ada di sana. Di jam seperti ini, seharusnya ada setidaknya satu pendeta di sana. Kalau bukan yang berdoa, mungkin yang sedang menanti pengakuan dosa seseorang.

Pintu kapel pun terbuka. Ia melangkah masuk, menuju alter besar yang terletak di hadapannya. Dengan keranjang masih di tangan, ia pun berlutut sejenak, dan berdiri lagi. Matanya melirik bilik kecil tempat para pedosa mengakui kesalahannya.

Ressa tadinya hendak langsung masuk ke sana, namun tampaknya ada seseorang di dalam sana. Yah sudahlah. Ia duduk tenang di salah satu bangku yang terletak di dekat sana, menunggu orang yang dimaksud keluar.

"Menunggu sebentar tidak masalah," gumamnya.

Semoga saja siapa pun yang ada di dalam segera keluar.
Back to top Go down
http://sereisa.multiply.com
Lumiere A. Etoile

Lumiere A. Etoile


Posts : 20
Pemilik : yukigico

Biodata
Posisi: Disciple
Cabang: Eropa
Umur: 16

[CENTRAL] Pengakuan Dosa (part 2) Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Pengakuan Dosa (part 2)   [CENTRAL] Pengakuan Dosa (part 2) I_icon_minitime10th August 2010, 21:42

Lumiere tidak berani mengangkat wajahnya. Manik kebiruannya menatap dua tangannya yang saling menggenggam. Menutup maniknya tadi sejenak dan bibir mungilnya terbuka, “S-s-saya.. S-saya telah gagal karena.. K-karena saya telah kehilangan kesucian serta kehormatan saya, Bapa..,” ucapnya dengan nada lirih,gelisah, dan takut.

Hei hei! Yang dimaksud kesucian serta kehormatannya adalah Alkitab yang salin sendiri, dan bukan hal yang aneh jika ia seperti ini sekarang. Dulu, dia diajari oleh ibu dan para suster pengajar bahwa Alkitab adalah bagian dari dirinya, kesucian serta kehormatannya. Jadi kehilangan Alkitab sama artinya dengan ia kehilangan kesucian dan kehormatannya bukan?

Saya benar-benar bingung, Bapa.. Sungguh saya tidak pernah melakukan hal yang buruk Bapa.. Sungguh. Tapi, mengapa dengan mudah saya bisa kehilangan hal yang penting hidup saya?”. Air di matanya sudah menetes halus. Sesekali ia lepas genggamannya untuk mengusap pipinya yang mulai basah karena air tersebut.

Ia terdiam sejenak, tangannya kembali menggenggam, kali ini lebih erat dari sebelumnya. Lebih, lebih erat.

Apa yang harus saya lakukan untuk mendapatkannya kembali, Bapa? Kemana saya harus mencari untuk mendapatkannya kembali?” suaranya lebih pelan dari sebelumnya saat dia mengatakan hal ini. Batu azure di matanya sekarang sedang kehilangan kilaunya. Memang biarawati satu ini memang terkadang sangat ceroboh dan biasanya dia dapat kembali menemukan Alkitab atau barang miliknya yang hilang. Tapi, sekarang dia tidak mendapat menemukannya dimana pun. Jadi, apakah pelayan Tuhan –gadungan— di balik biliknya ini dapat membantunya?
Back to top Go down
Nikolai Mikhailov

Nikolai Mikhailov


Posts : 183
Pemilik : Cairy

Biodata
Posisi: Disciple
Cabang: Eropa
Umur: 15

[CENTRAL] Pengakuan Dosa (part 2) Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Pengakuan Dosa (part 2)   [CENTRAL] Pengakuan Dosa (part 2) I_icon_minitime18th August 2010, 15:25

"Hhh..." Fyodor menghela napas panjang. Ia merasa malas menghadapi orang yang em, cengeng belum lagi tak jelas apa maksudnya. Apa yang orang ini maksud dengan kesucian? Kalau mau suci ya dicuci lagi saja. Atau perlu ia kibaskan apa itu air pemusnah mantera jahat atau pengusir setan demi menyucikan dirinya lagi? Tak masuk akal. Si kecil pastor gadungan mulai malas, ia hanya menggerak-gerakkan kakinya menunggu siapapun di luar sana itu berhenti berbicara. Dia mau mencari kesuciannya? Ah... tanyalah pada dirimu sendiri, nak? Aku kan bukan bapakmu. Berdehem dalam hati. Membosankan.

...

Huh, sudah selesai bicaranya?

Kepala si kecil kemudian kembali fokus. Ia menggaruk-garuk kepala pelan. Kemudian menaruh kaki di atas palang lagi. Kelakuan bos besar.

"Kau menangis eh?" Tanyanya mendengar ada yang sesenggukkan di luar sana, sepertinya.

Mengerling, mencari ide. Apa ya? Mungkin seorang pastor harus memberi jalan keluar, titik pencerahan. Apalah itu tak mengerti. Yang penting beri saja dia motivasi untuk terus hidup atau lebih baik irislah tangamu agar kau cepat mati—seperti dirinya. "Apa yang kau tangisi, Anakku?" Tanyanya lagi dengan nada lebih lembut.

"Dengarkan, sebenarnya kesucian apa yang kau bicarakan? Aku tak dapat mendeskripsikannya dengan baik," nada bicara semakin lembut. Persis seperti ayahnya ketika meminta maaf karena satu-dua hal berisi keributan. Penuh belas kasih, ya macam itu deh. "Hanya saja jika kau kehilangan sesuatu dan menginginkannya kembali... kau tak perlu jauh-jauh mencarinya. Semua kembali pada dirimu. Takdir menentukan apakah kau bisa mendapatkannya kembali atau tidak, yang terpenting adalah usahamu. Carilah anakku, apapun kesucian yang kau katakan itu" walau aku tak memahaminya—mendengus mengakhiri program berbahasa lembut.

Tutur seperti itu, bahkan Nikolai saja tak pernah melakukannya.

Puas kau sekarang huh?
Back to top Go down
http://tokyorevelations.wordpress.com
Lumiere A. Etoile

Lumiere A. Etoile


Posts : 20
Pemilik : yukigico

Biodata
Posisi: Disciple
Cabang: Eropa
Umur: 16

[CENTRAL] Pengakuan Dosa (part 2) Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Pengakuan Dosa (part 2)   [CENTRAL] Pengakuan Dosa (part 2) I_icon_minitime14th September 2010, 17:54

Makin panas saja suasana di dalam bilik kayu ini. Tentu saja bukan karena bocah bersurai pirang ini mengenakan pakaian berlapis-lapis atau membawa obor ke dalam bilik. Hanya saja terasa gerah.

Cairan bening yang mengisi irisnya sudah mengalir melewati pipinya dan sepertinya telah bercampur dengan peluh gerahnya. Tangannya saling menggenggam erat seolah tak akan pernah terpisah. Perasaan yang bercampur aduk telah memenuhi diri Lumiere setelah ia mengutarakan hal yang dihadapinya pada pelayan Tuhan--gadungan-- tersebut.

Hanya saja... Sang pelayan tersebut tidak memberikan jawaban yang tepat untuknya. Tidak paham katanya? Lumiere agak sedikit kebingungan dengan jawaban dari beliau. Masa seorang pendeta tidak paham apa yang ia bicarakan. Dan, semua kembali pada diriku? Kalau 'kesucian' dan 'kehormatan' itu ada pada Lumiere, tentu saja dia tidak perlu susah-susah bertanya pada 'pelayan' ini.

Dengan nada lemah dan bibir yang bergetar, Lumiere kembali bertanya pada sang 'pelayan' tersebut, "Ada dalam diriku, Bapa? Saya kurang paham apa maksud Bapa. Apakah saya harus lebih banyak berdo'a dan mendekatkan diri-Nya supaya dapat menemukan 'kesucian' dan 'kehormatan' itu kembali Bapa?".

Back to top Go down
Sponsored content





[CENTRAL] Pengakuan Dosa (part 2) Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Pengakuan Dosa (part 2)   [CENTRAL] Pengakuan Dosa (part 2) I_icon_minitime

Back to top Go down
 
[CENTRAL] Pengakuan Dosa (part 2)
Back to top 
Page 1 of 1
 Similar topics
-
» [CENTRAL] Pengakuan Dosa (?)
» [CENTRAL] I Have Never Ever!
» [CENTRAL] A Cup of Tea?
» [CENTRAL] Looking Around
» [CENTRAL] Never Have I Ever

Permissions in this forum:You cannot reply to topics in this forum
Black Order Headquarters :: Branches :: Central Branch-
Jump to:  
Create a forum on Forumotion | Roleplay forums | Manga - Comic strip | ©phpBB | Free forum support | Report an abuse | Forumotion.com