Black Order Headquarters
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.


An Indonesian D.Gray-Man original character (OC) roleplay forum. Set in an alternate 1880s.
 
HomeSearchLatest imagesRegister[AFRICA] Raindrops I_icon_mini_registerLog in
Time

Selamat datang di Black Order Headquarters! Waktu dunia Black Order HQ saat ini adalah: Februari 1880

[CENTRAL] musim dingin, bersalju dan hawa menusuk

[ASIA] musim dingin, sejuk namun kering

[AMERICA] musim dingin, badai salju di akhir bulan

[AFRICA] musim dingin, sedikit salju di awal bulan

Acara mendatang:

- Valentine Grand Ball

(Kontak staf jika memiliki ide)

Shoutbox

ShoutMix chat widget
Affiliates

ClampFactory Al'loggio

code-geass

tenipuri-indo

Saint-Sanctuary

Neverworld

Aria Academy High School Fighter Role Play Forum

Don't be shy, affiliate with us!
 
Latest topics
» Free Talk
[AFRICA] Raindrops I_icon_minitimeby Ravel Kohler 21st December 2015, 17:50

» [AMERICA] Unusual Training
[AFRICA] Raindrops I_icon_minitimeby Keith Warringstate 21st June 2011, 23:10

» English Free Talk
[AFRICA] Raindrops I_icon_minitimeby Wilhelm U. Smith 19th February 2011, 21:17

» [Central] The History Might Have Recorded Us
[AFRICA] Raindrops I_icon_minitimeby Fuchsia Scarlet 13th February 2011, 12:21

» [CENTRAL] Looking Around
[AFRICA] Raindrops I_icon_minitimeby Lumiere A. Etoile 6th February 2011, 20:13


 

 [AFRICA] Raindrops

Go down 
2 posters
AuthorMessage
Hakizi Mana
Vatican Central
Hakizi Mana


Posts : 77
Pemilik : Chief
Poin RP : 100

Biodata
Posisi: Supervisor
Cabang: Afrika - Timur Tengah
Umur: 37

[AFRICA] Raindrops Empty
PostSubject: [AFRICA] Raindrops   [AFRICA] Raindrops I_icon_minitime4th September 2009, 16:46

Waktu: Minggu, 4 Januari 1880
Lokasi: kota Konstantinopel, di luar markas
Lain-lain: hujan gerimis yang berubah menjadi agak deras

Nanti ada saatnya orang lain boleh turut bergabung, nantikan perubahan judul menjadi abu-abu. Walau demikian, tolong jaga atmosfer keseluruhan topik serius.




Di sinilah semua bermula.

Hakizi Mana melepaskan fez, topi setipe peci, yang sebelumnya dikenakan di kepalanya. Hal itu spontan dilakukannya, menunjukkan respek pada almarhumah yang dulu menghuni rumah itu.

'Maaf, Eskarne...' karena yang berhasil diselamatkannya hanya satu.

Bisa dibilangkah rumah sekarang? Yang tersisa dari gubuk kecil itu hanya puing-puing batu, dan patahan kayu yang mulai lapuk dan membusuk ke tanah. Remnan kecil inilah satu-satunya hal yang mengingatkan orang yang lewat bahwa, dahulu kala, suatu keluarga imigran Armenia pernah tinggal di sini.

Ia tersenyum kecil; hampir empat belas tahun sejak ia membiarkan Arevig-- bukan, tetapi Giraile -- seorang gadis yang dahulu tidak ada sangkut paut dengannya melebihi anak dari penjahit langganannya, memasuki kehidupannya. Memang mustahil untuk memprediksi rencana-Nya.

Hujan. Bukankah hari itu juga hujan? Mungkin bukan suatu kebetulan bahwa dirinya tiba-tiba berkeinginan mengunjungi tempat ini setelah sekian lama, melebihi 'sekadar mengisi hari libur'. Ia menghampiri situs itu, menghidupi kembali hari lampau yang sudah jauh itu, memejamkan matanya. Ia mengangkat kepalanya ke atas, mengingat-ingat kronologinya; dari kobaran api yang terlihat di kejauhan, hingga perempuan muda itu di dekapannya.

Dan, sudah berapa lama sejak perempuan yang sama itu meninggalkan dirinya, dua tahun? Hanya dua tahun, tetapi dua tahun yang lebih terasa ketimbang ketika Hakizi dan dia satu markas.

Tes. Ia merasakan tetesan air yang dingin jatuh pada kohlnya, melunturkannya. Aneh, apakah ia menangis? Ia membuka matanya, dan menemukan bahwa bukan dirinya-- langitlah yang menangis untuknya. Ia menghapus kohl yang luntur, dan yang di mata sebelahnya juga; akan ia pasang ulang nanti.







Kakinya membawanya pergi ke jalan utama, di mana ia menanti saat mencegat suatu kereta kuda kecil, phaeton (apa ia benar-benar akan menjalani ulang hari itu? Tidak; tidak tanpa satu pemeran utama lainnya). Intensitas curah hujan bertambah perlahan, hingga ia pun sulit menyadarinya. Beberapa menit berlalu, dan tidak ada kencana yang lewat. Ia pun mendapatkan tempat berteduh di depan suatu butik yang tetap dipenuhi wanita yang mengikuti mode Kerajaan Ottoman. Dan wanitanya bukan orang yang seperti itu.

Tunggu, wanita siapa? Dia bukan milik siapapun kecuali dirinya sendiri dan Yang Maha Kuasa, betapa bodohnya orang yang mengaku selain itu.

Hakizi menghembuskan napasnya pelan, sebelum bersandar pada tembok bata di belakangnya. Ia kembali mengenakan fez yang selama itu berada di genggamannya, menanti salah satu dari berhentinya hujan atau phaeton.


Last edited by Hakizi Mana on 5th September 2009, 05:42; edited 2 times in total
Back to top Go down
Sofia Kyprianos

Sofia Kyprianos


Posts : 43
Pemilik : Chief
Poin RP : 20

Biodata
Posisi: Section Staff
Cabang: Afrika - Timur Tengah
Umur: 33

[AFRICA] Raindrops Empty
PostSubject: Re: [AFRICA] Raindrops   [AFRICA] Raindrops I_icon_minitime4th September 2009, 19:47

"Terima kasih banyak," ujarnya dengan sopan, seraya ia mengeluari toko itu dengan bundelan pakaian yang bertambah, dan jumlah uang yang berkurang. Ia menggumamkan nada himne yang sering dilantunkannya dulu di gereja, mengubah nadanya menjadi lebih ceria. Bisa dibilang gaun model baru yang dibelinya adalah money well-spent; uang yang digunakan dengan baik. Ia bersyukur telah cukup mengenal pemilik butik ini untuk diberikan diskon.

Raut muka gadis jelita itu berubah menjadi kecewa begitu melihat tetesan air yang berjatuhan dari langit. Ia merasa tidak enak jika ia berteduh di dalam toko sementara ia sudah selesai bertransaksi... sepertinya, mau tidak mau, Sofia Kyprianos harus menunggu berhentinya hujan di depan butik. Ia sedikit menggigil begitu merasakan hawa dingin dari angin yang berhembus. Ia menghela napas; bisa dibilang musim dingin bukan musim yang benar-benar disukainya, di Konstantinopel sekalipun.

Ia bersandar pada dinding, dan baru menyadari keberadaan seorang lelaki bertopi merah tua di sebelahnya; pria itu memalingkan kepalanya ke sisi, hingga Sofia tidak dapat melihat wajahnya. Tampaknya orang itu senasib dengannya. Dengan ramah, ia pun memutuskan untuk menginisiasi pembicaraan. "Hujan, ya...."

"Menunggu seseorang?" Pertanyaan yang aneh. Tetapi, buat apa lagi seorang lelaki menunggu di depan toko pakaian? Untuk sekadar berteduh, tentu mereka akan memilih tempat lain.
Back to top Go down
Hakizi Mana
Vatican Central
Hakizi Mana


Posts : 77
Pemilik : Chief
Poin RP : 100

Biodata
Posisi: Supervisor
Cabang: Afrika - Timur Tengah
Umur: 37

[AFRICA] Raindrops Empty
PostSubject: Re: [AFRICA] Raindrops   [AFRICA] Raindrops I_icon_minitime4th September 2009, 20:33

Ia memutar kepalanya, seraya bergumam pelan, "Menunggu hujan berhenti, Nona."

Matanya sedikit melebar begitu mengenal identitas sang nona, walau mungkin ini luput dari perhatian wanita berparas cantik di depannya, saking sedikitnya. Ia melepas feznya, membeberkan identitasnya pada rekan kerjanya. "Sofia," sapanya, tanpa menunjukkan perubahan ekspresi yang berarti. "Tidak saya sangka kita bisa bertemu di tempat seperti ini. Berbelanja?"

Hujan bertambah deras; minimal, cipratannya dapat menjangkau dirinya yang berteduh di bawah kanopi toko. Kembali mengenakan topinya, ia mengajukan tawaran murah hati, "Bagaimana jika kita menunggu di suatu rumah makan? Biar saya yang membayar." Sayangnya, untuk wanita Siprus itu, Hakizi tidak memiliki niat menawarkan itu melebihi berbuat baik pada sesama rekan kerja.
Back to top Go down
Sofia Kyprianos

Sofia Kyprianos


Posts : 43
Pemilik : Chief
Poin RP : 20

Biodata
Posisi: Section Staff
Cabang: Afrika - Timur Tengah
Umur: 33

[AFRICA] Raindrops Empty
PostSubject: Re: [AFRICA] Raindrops   [AFRICA] Raindrops I_icon_minitime5th September 2009, 05:19

Lelaki itu menghadapnya. Sofia tertegun; parasnya persis sama dengan seseorang yang familiar dengannya, namun... dengan satu perbedaan signifikan. Apa gerangan? Ia mengamati pria itu dengan lebih dekat, berusaha memastikan identitasnya. Jangan-jangan ia memang lelaki itu. Tetapi, mengapa batinnya merasa ada sesuatu yang berbeda?

"Sofia." Dan dugaannya terbukti benar, sepertinya. Lelaki itu tahu namanya. Mendadak, Sofia merasa gagap, tidak kuasa untuk langsung merespon dengan ramah seperti beberapa detik yang lalu. "S--"

"Tidak saya sangka kita bisa bertemu di tempat seperti ini. Berbelanja?"

"S-Supervisor!" pekiknya, layaknya orang yang telah memendam satu kata itu sebelum akhirnya yang ditahannya meletup. Genggamannya pada barang beliannya melemas, namun ia harus bersyukur kesadarannya telah kembali sebelum gaun baru itu menyentuh permukaan basah di bawahnya. Oh, mengapa ia tidak sadar? "Iya... Saya baru membeli gaun-- Er, ya, saya baru berbelanja," Wajahnya merona merah. Ia rasa seorang lelaki serius seperti Hakizi tidak akan tertarik dengan perihal mode.

Intensitas kemerahan wajahnya hanya bertambah dengan tawaran makan siang sang supervisor. Ia harap yang bersangkutan akan mengatribusikannya pada musim dingin, betapa memalukan... seorang wanita kepala tiga sepertinya berlagak seperti gadis muda yang baru jatuh cinta. Terutama karena ini bukan pertama kalinya ia diajak makan berdua oleh pujaan hatinya ini. Sofia memberikan anggukan pelan. "Terima kasih, tidak mungkin bagi saya untuk menolak tawaran semurah hati itu, Supervisor."

Ia mengamati kembali pria Mesir yang ada di sebelahnya, dengan detakan jantung yang menderu lebih cepat dari sebelumnya. Matanya... 'Ah!' Barulah ia menyadari perbedaan dalam penampilan Hakizi Mana, selain absennya kemeja berkerah khas yang biasa dikenakannya, digantikan dengan kemeja putih polos yang dipadu dengan overcoat krem panjang. "Tidak mengenakan kohl hari ini, Supervisor?"
Back to top Go down
Hakizi Mana
Vatican Central
Hakizi Mana


Posts : 77
Pemilik : Chief
Poin RP : 100

Biodata
Posisi: Supervisor
Cabang: Afrika - Timur Tengah
Umur: 37

[AFRICA] Raindrops Empty
PostSubject: Re: [AFRICA] Raindrops   [AFRICA] Raindrops I_icon_minitime5th September 2009, 05:33

Sepertinya gadis itu tidak langsung mengenal identitasnya. Wajar, ia tidak mengenakan kostum trademark yang biasa dipakainya baik di dalam maupun di luar markas (dalam hati, ia bertanya 'Mengapa?' namun dirinya sendiri ternyata tidak paham. Perubahan situasi?). Satu-satunya yang masih memberikannya ciri khas adalah fez lusuhnya yang telah bertahan lebih dari satu dekade, namun itu juga tidak begitu unik.

"Iya... Saya baru membeli gaun-- Er, ya, saya baru berbelanja."

Ia mengangguk. Sebenarnya ia ingin berkomentar lebih jauh, namun sejujurnya ia kurang tahu-menahu tentang topik rekreatif macam ini. Ia pun menanti respon Sofia terhadap proposalnya, dan benar saja, wanita Siprus itu menerimanya. Baguslah, tidak baik membiarkan seorang wanita menunggu akhir hujan di luar, sendirian.

"Tidak mengenakan kohl hari ini, Supervisor?" Sekali lagi, mata Hakizi sedikit melebar, walau hanya dengan perbedaan yang tidak signifikan. "Betul sekali, Sofia. Matamu amat jeli."

Ia memandang wanita Siprus di hadapannya, yang terlihat grogi dan resah. Mengapa? Kemudian, pikirannya terlintas pada suatu hal yang sering dibacanya dalam buku; wajar bagi bawahan untuk merasa canggung ketika bersama atasannya dalam situasi santai di luar kerja. Ia mengingat-ingat saat-saat lain dirinya mengajak Sofia makan di luar bersamanya; memang, tampaknya wanita itu selalu 'grogi' bersamanya. Wajar, karena Sofia adalah tipe pekerja yang sangat respek pada atasannya.

"Tenanglah." Ia memberikan senyuman kecil, tampaknya itu tindakan yang bagus untuk membuat seseorang merasa lebih santai bersamanya. Ia sadar bahwa wajahnya yang kaku bisa mengintimidasi orang lain dan membawanya kaku juga. "Pada saat ini, saya bukan supervisormu, dan kau bukan staf saya. Tidak perlu kau panggil saya 'Supervisor', Sofia."

Ia memberikan aba-aba bagi Sofia untuk mengikutinya ke rumah makan yang hanya terpisah beberaa blok dari butik yang berada di sisi jalan yang sama. Ia siap menuntun jalan di sisi yang bersebelahan dengan jalan raya untuk melindungi bawahannya dari cipratan hujan, tindakan yang wajar. "Mari."
Back to top Go down
Sofia Kyprianos

Sofia Kyprianos


Posts : 43
Pemilik : Chief
Poin RP : 20

Biodata
Posisi: Section Staff
Cabang: Afrika - Timur Tengah
Umur: 33

[AFRICA] Raindrops Empty
PostSubject: Re: [AFRICA] Raindrops   [AFRICA] Raindrops I_icon_minitime5th September 2009, 09:33

"Pada saat ini, saya bukan supervisormu, dan kau bukan staf saya. Tidak perlu kau panggil saya 'Supervisor', Sofia."

Phhhsh. Rona merah yang berhasil diusirnya dari kedua sisi wajahnya menerornya kembali, dengan warna yang lebih menyala. Mungkin wajahnya terlihat seperti tomat saat itu. 'Dewasalah...' Sekali lagi, ia hanya bisa mengangguk pelan. Mendapatkan kembali ketenangannya, ia membalas, "Baiklah... Hakizi." Memanggilnya dengan nama pertamanya terkesan lebih akrab, namun justru inilah yang membuatnya merasa lebih canggung. Sofia rasa lebih baik ada dinding profesionalitas yang membatasi dirinya dari lelaki yang jauh dari jangkauannya ini.

Seharusnya.

Lelaki itu menyodorkan tangannya.

"Mari."

Ah, apakah ia sengaja berdiri di sisi kiri untuk melindunginya dari hujan? Tidak, ia tidak boleh terlalu berasumsi. Sofia menegur dirinya sendiri dalam hati untuk kenaifannya. Supervisornya memang tipe orang yang melakukan suatu tindakan baik hanya demi berbuat baik itu sendiri, ia tahu itu.

"Ah, ya," ujarnya, berusaha meniadakan kegugupan dari suaranya. Ia menggelengkan kepala, berusaha melepaskan perasaan berbunga-bunga dari batinnya. 'Sofia, ingat usiamu...'

"Mari... Hakizi."





Tamat, diteruskan di bagian kedua.
Back to top Go down
Sponsored content





[AFRICA] Raindrops Empty
PostSubject: Re: [AFRICA] Raindrops   [AFRICA] Raindrops I_icon_minitime

Back to top Go down
 
[AFRICA] Raindrops
Back to top 
Page 1 of 1
 Similar topics
-
» [AFRICA] D-Day
» [AFRICA] Training
» [AFRICA] BAZAAR!
» [AFRICA] Maze
» [AFRICA]First Glance

Permissions in this forum:You cannot reply to topics in this forum
Black Order Headquarters :: Black Order Archives :: Bookman's Records-
Jump to:  
Free forum | ©phpBB | Free forum support | Report an abuse | Forumotion.com