Black Order Headquarters
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.


An Indonesian D.Gray-Man original character (OC) roleplay forum. Set in an alternate 1880s.
 
HomeSearchLatest imagesRegister[ONE-SHOT] Mission I_icon_mini_registerLog in
Time

Selamat datang di Black Order Headquarters! Waktu dunia Black Order HQ saat ini adalah: Februari 1880

[CENTRAL] musim dingin, bersalju dan hawa menusuk

[ASIA] musim dingin, sejuk namun kering

[AMERICA] musim dingin, badai salju di akhir bulan

[AFRICA] musim dingin, sedikit salju di awal bulan

Acara mendatang:

- Valentine Grand Ball

(Kontak staf jika memiliki ide)

Shoutbox

ShoutMix chat widget
Affiliates

ClampFactory Al'loggio

code-geass

tenipuri-indo

Saint-Sanctuary

Neverworld

Aria Academy High School Fighter Role Play Forum

Don't be shy, affiliate with us!
 
Latest topics
» Free Talk
[ONE-SHOT] Mission I_icon_minitimeby Ravel Kohler 21st December 2015, 17:50

» [AMERICA] Unusual Training
[ONE-SHOT] Mission I_icon_minitimeby Keith Warringstate 21st June 2011, 23:10

» English Free Talk
[ONE-SHOT] Mission I_icon_minitimeby Wilhelm U. Smith 19th February 2011, 21:17

» [Central] The History Might Have Recorded Us
[ONE-SHOT] Mission I_icon_minitimeby Fuchsia Scarlet 13th February 2011, 12:21

» [CENTRAL] Looking Around
[ONE-SHOT] Mission I_icon_minitimeby Lumiere A. Etoile 6th February 2011, 20:13


 

 [ONE-SHOT] Mission

Go down 
2 posters
AuthorMessage
Tek Xiao Ling
Vatican Central
Tek Xiao Ling


Posts : 330
Umur : 32
Pemilik : Agito

Biodata
Posisi: General
Cabang: Asia
Umur: 23

[ONE-SHOT] Mission Empty
PostSubject: [ONE-SHOT] Mission   [ONE-SHOT] Mission I_icon_minitime29th September 2009, 15:57

Note : inilah jadinya kalo lagi kebanjiran ide..

Lim Jeong Hu (c) Cairy
Tek Xiao Ling (c) Issei Akira

Mission

Semua orang memiliki misi


Sebuah surat panggilan kembali ditujukan padanya. Ia hanya mengerutkan alisnya membaca keterangan misinya kali ini, sebelum membakar surat itu dan mengambil jubahnya. Kalau ia sudah begitu, artinya ia sudah siap untuk berangkat. Ia pun segera melapor pada penjaga gerbang supaya ia diizinkan keluar.

“Oh ya, jangan beri izin pada Heidrich Kohler untuk menyusulku. Lebih baik lagi, jangan biarkan dia keluar dari markas sebelum aku pulang,” tambah Xiao Ling setelah ia mendapatkan izin untuk keluar. Si penjaga gerbang itu tampak heran. Sepertinya ia adalah orang baru, atau belum pernah berurusan dengan General satu itu sebelumnya.

“Memangnya kenapa, General?” tanya penjaga gerbang itu. Xiao Ling hanya tersenyum tipis, agak sinister. Sepertinya ia sudah cukup bosan mengulang-ulang pernyataan yang sama.

“Anak itu Disciple-ku, tahu. Tak akan kubiarkan dia mati tanpa sepengetahuanku, nanti aku sendiri yang repot,” jawab Xiao Ling. Ia lalu pamit dan berjalan pergi utnuk menyelesaikan misinya.

Hidup sendiri adalah misi


“Kalau kulihat-lihat, semakin hari kamu semakin protektif pada Disciple-mu itu. Bahkan terakhir kudengar kamu mengurungnya di markas selama kamu pergi menjalani misi,” celetuk Jeong Hu saat kedua General itu sedang minum teh bersama sepulang dari misi. Xiao Ling menurunkan lagi gelas tehnya, lalu menatap ke dalam cairan cokelat bening di dalamnya.

“Aku sudah janji pada ayahnya untuk mendidik dan menjaganya,” balas Xiao Ling datar. Jeong Hu meneguk tehnya sedikit, lalu tersenyum tipis ke arah General muda itu.

“Dengan tidak membiarkannya mengikutimu dalam misi-misi berbahaya?” tanya Jeong Hu dengan nada usil namun penasaran. Xiao Ling mendelik ke arahnya, lalu meletakkan gelasnya ke atas meja dengan bunyi yang keras.

“Sudah kubilang adalah tugasku untuk menjaganya. Terima kasih tehnya,” desis Xiao Ling ketus sambil berdiri dari kursinya dan beranjak meninggalkan ruang umum. Jeong Hu hanya bisa menghela nafas melihat sikap ketus Xiao Ling.

“Kamu bahkan tidak meminum tehmu, General,” gumam Jeong Hu pelan sambil kembali menghirup tehnya.

Tetapi kita hidup bukan hanya demi menyelesaikan misi


“Sudah ada telegram, surat, kiriman, atau apapun dari General Ravel Kohler untukku atau Heidrich Kohler?” Sudah kesekian kelinya Xiao Ling mendatangi Kantor Departemen Diplomasi dan Komunikasi untuk menanyakan hal yang sama selama 4 bulan terakhir. Dan jawabannya pun selalu sama : Belum ada. Xiao Ling hanya bisa menghela nafas panjang menghadapi keadaan ini.

“Kalau begitu, kirimkan berkas ini kepada Supervisor Ezekiel Wright, Cabang Utama. Beri label ‘darurat’ atas nama General Tek Xiao Ling, Cabang Asia,” perintah Xiao ling sambil menyerahkan sebundel berkas kepada staff itu. Ia lalu mohon diri dan berjalan kembali ke ruangannya.

Sudah 4 bulan, dan masih belum ada kabar… Brengsek, jangan-jangan dia hanya berbohong tentang kontak reguler untuk Heidrich…

Karena terkadang ada misi yang tidak bisa diselesaikan


“Kondisi kesehatan Anda turun lagi, General. Saya sarankan Anda untuk istirahat total selama paling tidak 2 hari penuh,” saran seorang dokter setelah mengecek kesehatan Xiao Ling hari itu. Namun seperti biasa, Xiao Ling hanya memberinya sebuah senyum sinister sebagai balasan.

“Jangan bercanda. Aku masih harus terus melatih Heidrich setiap hari,” kata Xiao Ling sinis. Ia menolak kenyataan bahwa sekuat apapun dirinya, ia masih manusia biasa yang butuh istirahat setelh bekerja berat seharian penuh setiap harinya.

“Baiklah kalau Anda bersikeras. Akan saya berikan racikan obat lagi. Jangan lupa diminum setiap hari,” kata dokter itu sambil menyiapkan alat-alat meracik obat, sementara Xiao Ling sendiri berdiri dari kursinya.

“Aku tidak punya waktu untuk menunggu sampai racikan itu jadi. Titipkan saja racikan yang sudah jadi pada koki bernama Katagiri Seiryuu, biar dia yang mengantarkannya ke ruanganku. Dia punya kunci cadangan untuk ruanganku,” kata Xiao Ling pada dokter itu. Sang dokter tampak tidak bisa berkomentar apa-apa lagi menghadapi General satu itu, yang selalu bertindak seenaknya sendiri sesuai kehendak hatinya.

“Jangan lupa saran saya. Istirahatlah yang cukup,” kata dokter itu lagi.

“Ya, aku tahu,” jawab Xiao Ling sambi lalu. Ia pun keluar dari ruangan tersebut, dan berjalan dengan cepat ke arena latihan, tempat ia seharusnya berada sekarang untuk melatih Disciple tunggalnya.

Semua orang memiliki misi dalam hidupnya
Dan untuk terus hidup adalah suatu misi tersendiri
Tetapi tidak semua misi bisa diselesaikan
Karena kita adalah manusia biasa dengan segala keterbatasannya
Bukan Tuhan yang bisa melakukan segalanya menurut kehendak-Nya
Kita semua adalah manusia biasa yang tak berdaya
Tak peduli sekuat dan sehebat apapun kita


[THE END]
Back to top Go down
http://china-rollz.livejournal.com
Ravel Kohler
Vatican Central
Ravel Kohler


Posts : 152
Umur : 32
Pemilik : masamune11
Poin RP : 20

Biodata
Posisi: General
Cabang: Eropa
Umur: 36

[ONE-SHOT] Mission Empty
PostSubject: Re: [ONE-SHOT] Mission   [ONE-SHOT] Mission I_icon_minitime30th September 2009, 17:06

Pertama, saya haturkan sampaikan terima kasih atas pembuatan omake ini (meskipun pada akhirnya Heidrich dan Ravel hanya disebutkan beberapa kali Twisted Evil

Fiksi ini menggambarkan sekali pribadi dari Tek Xiao Ling yang memang keras kepala, teguh pendirian, cepat naik darah--semua aspek yang digambarkan pada profil. Jadinya, tambah keren. Namun...

er...

Ini mungkin preferensi saya saja yang memang lebih cenderung pada sisi psikologis karakter, jadi tidak usah... *w*~

*shot*

Anyway, sudah bagus (keren malah). Keep it up! xDb
Back to top Go down
http://www.kecoakuning11.wordpress.com
 
[ONE-SHOT] Mission
Back to top 
Page 1 of 1
 Similar topics
-
» [ONE-SHOT] Mothú
» [ONE-SHOT] Serviam
» [ONE-SHOT] Difríocht
» [ONE-SHOT] Brionglóid
» [ONE-SHOT] Mi Manchi

Permissions in this forum:You cannot reply to topics in this forum
Black Order Headquarters :: Non-Roleplay :: Exhibition Room :: Literature Exhibit-
Jump to:  
Free forum | Roleplay forums | Manga - Comic strip | ©phpBB | Free forum support | Report an abuse | Forumotion.com