Black Order Headquarters
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.


An Indonesian D.Gray-Man original character (OC) roleplay forum. Set in an alternate 1880s.
 
HomeSearchLatest imagesRegister[ONE-SHOT] Pats on the Head I_icon_mini_registerLog in
Time

Selamat datang di Black Order Headquarters! Waktu dunia Black Order HQ saat ini adalah: Februari 1880

[CENTRAL] musim dingin, bersalju dan hawa menusuk

[ASIA] musim dingin, sejuk namun kering

[AMERICA] musim dingin, badai salju di akhir bulan

[AFRICA] musim dingin, sedikit salju di awal bulan

Acara mendatang:

- Valentine Grand Ball

(Kontak staf jika memiliki ide)

Shoutbox

ShoutMix chat widget
Affiliates

ClampFactory Al'loggio

code-geass

tenipuri-indo

Saint-Sanctuary

Neverworld

Aria Academy High School Fighter Role Play Forum

Don't be shy, affiliate with us!
 
Latest topics
» Free Talk
[ONE-SHOT] Pats on the Head I_icon_minitimeby Ravel Kohler 21st December 2015, 17:50

» [AMERICA] Unusual Training
[ONE-SHOT] Pats on the Head I_icon_minitimeby Keith Warringstate 21st June 2011, 23:10

» English Free Talk
[ONE-SHOT] Pats on the Head I_icon_minitimeby Wilhelm U. Smith 19th February 2011, 21:17

» [Central] The History Might Have Recorded Us
[ONE-SHOT] Pats on the Head I_icon_minitimeby Fuchsia Scarlet 13th February 2011, 12:21

» [CENTRAL] Looking Around
[ONE-SHOT] Pats on the Head I_icon_minitimeby Lumiere A. Etoile 6th February 2011, 20:13


 

 [ONE-SHOT] Pats on the Head

Go down 
3 posters
AuthorMessage
Li Lian Jie

Li Lian Jie


Posts : 346
Pemilik : LLJ
Poin RP : 20

Biodata
Posisi: Disciple
Cabang: Asia
Umur: 14

[ONE-SHOT] Pats on the Head Empty
PostSubject: [ONE-SHOT] Pats on the Head   [ONE-SHOT] Pats on the Head I_icon_minitime6th February 2010, 10:29

Ini kisah awal pertemuannya Li Lian Jie dengan masternya. Yah, sebenarnya saya sudah minta izin dari PM Jeong Hu, tapi beliau belum konfirm, jadi saya sengaja tidak menyebutkan namanya di sini. *dikeplak*





Pats on the Head
“So Long” and “Hello”



Latihan keras memang adalah menu wajib bagi para Exorcist. Menjalaninya atau tidak adalah keputusan masing-masing. Merasa kurang? Tentu kau boleh menambah porsimu sendiri dan menjadi saksi atas komitmen dirimu sendiri. Tempaan yang matang dibutuhkan sebuah pedang agar menjadi pedang yang kokoh dan tangguh, sama halnya dengan Exorcist di Black Order cabang manapun. Masing-masing dari mereka dibuat untuk menjadi angkatan perang Tuhan yang dianugerahi sebuah senjata yang bernama Innocence.

Untuk menjadi kuat... bagaimanapun caranya, harus menjadi kuat!

Li Lian Jie telah tiga jam mengurung diri di Arena Latihan dengan beberapa boneka kayu sebagai temannya. Apa dia sedang bermain boneka? Tentu saja tidak. Boneka kayu itu adalah boneka yang dibuat secara spesial untuk para Exorcist berlatih menguatkan tangan dan kaki mereka. Tujuh buah boneka teronggok rusak di pojok ruangan. Ada yang tangannya patah, ada yang kepalanya lepas, ada pula yang dadanya melesak ke dalam, dan masih banyak lagi jenis kerusakan yang dihasilkan oleh tangan kecil milik Zhong Guo-Ren itu. Sama sekali tak terlintas di kepalanya kalau yang ia lakukan ini sebenarnya menghabiskan kas Black Order.

Siapa yang peduli?

Tak sampai lima menit berikutnya, remaja lelaki ini mengempaskan tubuh kurus yang dadanya dibalut perban kecokelatan itu ke lantai Arena Latihan yang dingin. Dadanya naik turun cepat seiring gerakan paru-parunya mencari udara. Seluruh tubuhnya bersimbah keringat... dan darah mungkin? Lian Jie mengangkat tangan kanannya yang buku-buku jarinya mendadak terasa nyeri. Tadi sewaktu berlatih sih belum terasa. Wah, ada agak banyak serpihan kayu yang menyelip masuk ke kulitnya walau tidak berdarah.

Pantas saja sakit!

Alih-alih panik dan berlari ke infirmary, Lian Jie menjatuhkan kembali tangannya ke lantai. Sensasi dinginnya terlalu memikatnya sehingga dia terlalu malas untuk segera bangun. Lagipula, badannya masih dikuasai kelelahan sehabis berlatih dengan porsi menggila. Hingga alam bawah sadarnya pun turut mengambil peran, Lian Jie memejamkan matanya dan mulai bermimpi. Mimpinya ini sangat aneh bagi remaja yang telah lama tak merasakan kehangatan orang tua. Dan ia tak akan pernah mau membuka mulut selamanya untuk menceritakan perihal mimpinya itu. Tak akan pernah!

Angan-angan Lian Jie terbang ke masa lalunya ketika dia belum menyandang salib perak di atas jantungnya ini. Berapa tahun yang lalu, Lian Jie sudah tak mampu untuk mengingatnya. Dalam sudut pandangnya, ada sesosok pria bersetelan jas putih butut yang tampaknya besar sekali. Wajahnya tak terlihat dengan jelas. Bukannya terlalu disilaukan oleh cahaya mentari pagi yang menerobos jendela kaca berbingkai beberapa meter di belakangnya, mungkin karena waktu sudah berlalu terlalu lama sehingga Lian Jie sudah tak lagi bisa mengingat wajah ayahnya lagi. Dia hanya bisa melihat senyum pria yang sudah termakan usia itu, kemudian sebuah tepukan hangat dan bersahabat sampai di kepalanya.

Anak Ayah ternyata sepandai ini, ya?” sebuah suara berat milik pria itu didengungkan dari masa lalunya, membuat anak laki-laki yang kedua tangannya sedang mencengkeram sedikit kain celana ayahnya itu terpaku. Kemudian dalam hitungan detik, Li Lian Jie kecil tertawa gembira. Dia mendapatkan pujian dari sang ayah.

Kemudian adegan berganti…

Lian Jie kecil terbangun, sesak. Ada yang menindihnya dan dia harus mengerahkan segenap tenaganya agar bisa melepaskan diri dari seonggok jenazah yang ternyata adalah ibunya sendiri. Noda darah dan koyakan luka pada tubuh wanita itu sedikit banyak telah menghapus kecantikan sang ibu. Namun kerusakan yang juga terjadi pada lingkungan sekitarnya tampak pantas menyandingnya. Terduduk membatu, Lian Jie kecil tak bisa mengeluarkan suara, kecuali rintihan kecil dan pelan yang lebih terdengar seperti isakan.

Kemudian didengarnya suara berkeresak di belakangnya dan Lian Jie sontak menoleh, kaget. Sang ayah rupanya adalah satu-satunya yang hidup di reruntuhan rumah sakit itu. Namun demikian, sosok beliau pun sudah tak lagi utuh. Tangannya yang dilumeri cairah kemerahan itu terangkat dan mencapai puncak kepala Lian Jie kecil yang tak lagi bisa merasakan ekspresi di wajahnya sendiri.

Maafkan Ayah, ya,” kata lelaki itu, sebelum sang Malaikat Maut mengayunkan scythe miliknya dan membawa roh ayahnya itu pergi.

Seperti ada tangan tak terlihat yang menarik kesadaran Lian Jie dari pelukan masa lalu. Begitu kuatnya, hingga Lian Jie remaja pun membuka matanya dengan satu sentakan ketekerjutan. Nafasnya memburu dan dia berkeringat lebih banyak dari sebelumnya. Menyadari kenyataan bahwa dia tertidur dan bermimpi buruk, Lian Jie menarik pelajaran bahwa tertidur setelah latihan itu bukan hal yang bagus. Lagipula… iris cokelat gelap milik sang Exorcist menangkap mantel perjalanan berwarna cokelat yang seingatnya, tadi tidak ada di sana. Mantel itu tertangkup di atas badannya seperti sebuah selimut.

Milik siapa ini?

Ah, kau terbangun, ya?” sebuah suara renyah terdengar olehnya, tak sampai sedetik ketika Lian Jie menyelesaikan kalimat tanya dalam kepalanya itu. Nada ramah dan bersahabat ini milik seorang pria yang sedang duduk manis di belakang kepala Lian Jie, sehingga Lian Jie hanya bisa melihatnya secara terbalik.

Sepintas, dia mengira ayahnya terbang keluar dari mimpi untuk menemuinya, tapi indera pendengarannya tak mungkin salah membedakan suara pria asing yang baru ditemuinya ini dengan suara ayahnya yang sekarang terkubur entah di mana. Sosok seorang pria berseragam Exorcist dengan seluruh warna peraknya diganti dengan emas itu nyengir lebar memandang wajah kosong Lian Jie yang balas memandangnya. Pria ini pastilah pemilik dari mantel yang kini menjadi selimut bagi Lian Jie. Dan dia juga pastilah orang yang disebut sebagai gurunya yang baru saja kembali dari Benua Eropa itu.

Jadi kau yang bernama Li Lian Jie,” tangan pria itu terulur dan menepuk pelan ubun-ubun Lian Jie, “Maaf, ya, baru bisa menemuimu sekarang.



[FIN]


Last edited by Li Lian Jie on 6th February 2010, 22:01; edited 1 time in total
Back to top Go down
Chief Supervisor
Admin



Posts : 418

[ONE-SHOT] Pats on the Head Empty
PostSubject: Re: [ONE-SHOT] Pats on the Head   [ONE-SHOT] Pats on the Head I_icon_minitime6th February 2010, 14:26

Oh, yang ini keren... Terbayang amat jelas adegan pertemuan pertamanya Very Happy *halah*

Sedikit kritik:

Quote :
Untuk menjadi kuat... apapun alasannya, harus menjadi kuat!

IMO, kalimat ini agak aneh--tepatnya, frasa "apapun alasannya". Jadi mau dengan alasan apapun, demi melindungi seseorang atau sekadar buat pamer otot, harus menjadi kuat, kesannya :p Mungkin lebih 'enak' kalau menggunakan frasa "bagaimanapun caranya", atau apa lah, karena hanya penulis yang tahu pasti maksud yang ingin disampaikan gimana :p

Berikutnya, Infirmary. Saya lebih sreg kalau istilah 'infirmari' saja yang dipakai, berhubung istilah tsb. (tidak seperti Exorcist, dst.) bukan benar-benar terminologi khusus Black Order/D.Gray-man.

Terus, tidak ada padanan kata buat 'scythe' ya dalam bahasa Indonesia... Unsure Saya soalnya kurang sreg kalau tiba-tiba melihat istilah bahasa Inggris di tengah (soalnya sudah bagus, penggunaan istilah bahasa Inggris, sementara latar cerita di Cina, saya asumsikan, diminimalisasi)... lebih baik kalau menggunakan istilah 'sabit', mungkin, tetapi kalau Anda merasa kurang dapat makna yang sama dengan scythe ya tidak usah :p

Secara keseluruhan, kerja yang baik Very Happy
Back to top Go down
http://blackorder.web.id
Li Lian Jie

Li Lian Jie


Posts : 346
Pemilik : LLJ
Poin RP : 20

Biodata
Posisi: Disciple
Cabang: Asia
Umur: 14

[ONE-SHOT] Pats on the Head Empty
PostSubject: Re: [ONE-SHOT] Pats on the Head   [ONE-SHOT] Pats on the Head I_icon_minitime6th February 2010, 22:06

Ah iya, edited~ *lha?*

Tentang scythe-nya, saya sudah mencari padanan kata dalam bahasa Indonesia, tapi tidak ketemu juga Crying Kalau sabit... masa Malaikat Kematian pegangnya sabit =w=a

Aaaa, makasih Chief sudah komen di sini~ Embarassed *gelundungan*
Back to top Go down
Dzoldzaya

Dzoldzaya


Posts : 32
Pemilik : Cairy

Biodata
Posisi: Finder
Cabang: Asia
Umur: 16 tahun

[ONE-SHOT] Pats on the Head Empty
PostSubject: Re: [ONE-SHOT] Pats on the Head   [ONE-SHOT] Pats on the Head I_icon_minitime6th February 2010, 23:47

Aaah... baru bisa baca sekarang *saking gilanya kerja kemaren dan koneksi yang luar binasa nyebelin*. Gomen juga tidak bisa mengonfirm sms-mu karena hape saya terpendam di antara tumpukan buku, dan begitu sadar sudah terlambat *plak* hampura yah...

Well, actually *w* it's amazing story yah walau sekali lagi karakter saya didefinisikan sebagai bapak2 -w- *plak* hanya saja kalau pertemuan pertamanya begitu rasanya keren juga >3b

good job, ayo lanjutkan xD
Back to top Go down
Li Lian Jie

Li Lian Jie


Posts : 346
Pemilik : LLJ
Poin RP : 20

Biodata
Posisi: Disciple
Cabang: Asia
Umur: 14

[ONE-SHOT] Pats on the Head Empty
PostSubject: Re: [ONE-SHOT] Pats on the Head   [ONE-SHOT] Pats on the Head I_icon_minitime7th February 2010, 10:55

Nggak apa-apa kok, Ca yang manis. Syukur deh kalau suka. XDD Saya kira, cerita saya terlalu sederhana.

Oh, betewe, pria berusia 32 tahun itu kalau di depan anak usia 13 tahun yaaa memang begitu kesannya di mata si anak (Lian Jie doang sih sebenernya) >:3 Sabar ya~

Terima kasih XDD Tapi lanjutkan ke mana, ya? *gelindingan kabur* *dikejar*
Back to top Go down
Dzoldzaya

Dzoldzaya


Posts : 32
Pemilik : Cairy

Biodata
Posisi: Finder
Cabang: Asia
Umur: 16 tahun

[ONE-SHOT] Pats on the Head Empty
PostSubject: Re: [ONE-SHOT] Pats on the Head   [ONE-SHOT] Pats on the Head I_icon_minitime7th February 2010, 20:10

Padahal Jeong Hu sudah segitu babyface-nya *plak* mungkin karena kesan yang diberikannya ya *sok tahu*

Lanjutkan... ehm, misalnya pertemuan pertama Lian Jie dengan Eun Su *w* ingin tahu juga akan seperti apa jadinya xD
Back to top Go down
Li Lian Jie

Li Lian Jie


Posts : 346
Pemilik : LLJ
Poin RP : 20

Biodata
Posisi: Disciple
Cabang: Asia
Umur: 14

[ONE-SHOT] Pats on the Head Empty
PostSubject: Re: [ONE-SHOT] Pats on the Head   [ONE-SHOT] Pats on the Head I_icon_minitime8th February 2010, 08:09

Iya, Jeong Hu terkesan dewasa banget di mata Lian Jie Kok jadi ngomongin Jeong Hu? Very Happy

Wah, pengen tahu ya? Hohoho~ Iya deh, nanti kalau idenya sudah nongol, saya buat litbitnya.

Terima kasih~ Very Happy
Back to top Go down
Sponsored content





[ONE-SHOT] Pats on the Head Empty
PostSubject: Re: [ONE-SHOT] Pats on the Head   [ONE-SHOT] Pats on the Head I_icon_minitime

Back to top Go down
 
[ONE-SHOT] Pats on the Head
Back to top 
Page 1 of 1
 Similar topics
-
» [ONE-SHOT] Reaction
» [AU][ONE-SHOT] Librarians
» [ONE-SHOT] Letter
» [ONE-SHOT] Mission
» [One-Shot]Reply

Permissions in this forum:You cannot reply to topics in this forum
Black Order Headquarters :: Non-Roleplay :: Exhibition Room :: Literature Exhibit-
Jump to:  
Create a forum | ©phpBB | Free forum support | Report an abuse | Forumotion.com