TimeLine:
- Kantor Diplomasi & Komunikasi
- 30 Januari 1880
- 06.00 PM
Note: Tret gaje buat santai-santai, kok. Mau ngomongin apa aja silahkan. Soal Valentine juga boleh. Follow aja ceritanya *plakk!!* Oh ya, suasana kantor di post ini hanya reka bayangan saya semata. Jadi kalau ada kesalahan, langsung PM aja, wokeh? ‘ ‘
Akhir-akhir ini Fuchsia jadi berkurang tugasnya. Iya, berkurang dengan sangat drastis. Aneh, ya? Kalau dipikir baik-baik, tugas-tugasnya mulai menjadi sedikit semenjak pengunguman pesta Valentine tempo hari. Yeah, Fuchsia tidak tau secara pasti kapan hari itu. Tapi yang dia ingat, hari dimana setelah dia membaca pengunguman, ketika datang untuk meminta pekerjaan, dokumen yang diserahkan padanya tumben bisa diselesaikan hanya dalam waktu setengah hari.
Tak ayal sekarang dia jadi lebih sering berada di kantor, menempati mejanya yang mulai berdebu daripada di perpustakaan. Toh, jadinya lebih praktis daripada bolak-balik perpus-kantor, mengingat waktu bekerjanya jadi semakin… sedikit. Apakah semua orang memang terlalu sibuk dengan pesta itu, atau hanya kebetulan Fuchsia sial akhir-akhir ini jadi sering menganggur?
Dara bersurai cokelat eboni itu sekarang jadi sering santai-santai dalam kantor. Kakinya malas berjalan menuju perpustakaan di saat seperti ini. Habisnya, duduknya sudah nyaman, sih, jadi malas pindah-pindah. Alhasil, sejak berhari-hari kemarin (lebih tepatnya sejak memindahkan ruang kerja-nya kembali ke kantor Diplomasi dan Komunikasi), Fuchsia selalu duduk di sana sampai malam hanya untuk membaca satu buku yang di bawa sejak awal (dan selalu ditinggal di sana), kumpulan dongeng dari Italia yang pastinya bolak-balik tamat dibacanya. Selalu begitu. Lama kelamaan bosan juga. Hei, kalau baca buku yang sama secara berturut-turut, wajar dong jadi cepat bosan?!
Langit mulai bergulir menjadi lebih petang. Fuchsia yang lama kelamaan mulai eneg dengan rutinitas ini, menutup buku bacaannya walau belum tamat untuk dibaca hari ini. Dihempaskannya tubuhnya ke depan, ditumpu oleh mejanya yang tadi pagi baru niat dia bersihkan dari debu-debu. Mukanya yang hampir tiap hari dilipat mirip kain kusut, sekarang tekukannya berkali-kali lipat. Ya, ya, Fuchsia sangat bosan. Tidakkah ada kerjaan lain yang lebih menyenangkan? Mengobrol misalnya, mungkin? Oh, tentu saja topiknya juga jangan topik yang membosankan. Atau mengajaknya ke suatu tempat? Kali ini Fuchsia pasrah saja jika ada yang mengajaknya. Oh, tapi jangan jauh-jauh. Fuchsia juga dalam kondisi malas.
Heeeh, banyak maunya?
…
Biarkan saja!