Black Order Headquarters
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.


An Indonesian D.Gray-Man original character (OC) roleplay forum. Set in an alternate 1880s.
 
HomeSearchLatest imagesRegister[AMERICA] Project UBAH I_icon_mini_registerLog in
Time

Selamat datang di Black Order Headquarters! Waktu dunia Black Order HQ saat ini adalah: Februari 1880

[CENTRAL] musim dingin, bersalju dan hawa menusuk

[ASIA] musim dingin, sejuk namun kering

[AMERICA] musim dingin, badai salju di akhir bulan

[AFRICA] musim dingin, sedikit salju di awal bulan

Acara mendatang:

- Valentine Grand Ball

(Kontak staf jika memiliki ide)

Shoutbox

ShoutMix chat widget
Affiliates

ClampFactory Al'loggio

code-geass

tenipuri-indo

Saint-Sanctuary

Neverworld

Aria Academy High School Fighter Role Play Forum

Don't be shy, affiliate with us!
 
Latest topics
» Free Talk
[AMERICA] Project UBAH I_icon_minitimeby Ravel Kohler 21st December 2015, 17:50

» [AMERICA] Unusual Training
[AMERICA] Project UBAH I_icon_minitimeby Keith Warringstate 21st June 2011, 23:10

» English Free Talk
[AMERICA] Project UBAH I_icon_minitimeby Wilhelm U. Smith 19th February 2011, 21:17

» [Central] The History Might Have Recorded Us
[AMERICA] Project UBAH I_icon_minitimeby Fuchsia Scarlet 13th February 2011, 12:21

» [CENTRAL] Looking Around
[AMERICA] Project UBAH I_icon_minitimeby Lumiere A. Etoile 6th February 2011, 20:13


 

 [AMERICA] Project UBAH

Go down 
+7
Elías Rovers
Estrella Rovers
Lupus Corwin
Diavlea S. Goethe
Violetta Noel
Chrysalis vi Scheziel
Eisenberg Val Greet
11 posters
Go to page : 1, 2, 3  Next
AuthorMessage
Eisenberg Val Greet

Eisenberg Val Greet


Posts : 34
Umur : 35

Biodata
Posisi: General
Cabang: Amerika Utara - Selatan
Umur: 28

[AMERICA] Project UBAH Empty
PostSubject: [AMERICA] Project UBAH   [AMERICA] Project UBAH I_icon_minitime13th December 2009, 10:45

Event ini diselenggarakan untuk menambah detail markas kita, karena garis besar setiap lokasi sudah ada.

Eisenberg dan Chrys menjadi panitia di awasi Supervisor.

batasan waktu = belum di tentukan

Spoiler:

WIDE OPEN








America Branch, 08.00 AM




Pagi itu masih sama saja seperti pagi yang lain nya. Salju yang dingin terkadang turun, dan hari itu putihnya salju masih memenuhi halaman luar Markas besar Black Order yang berlokasi di Amerika itu.

Eisen masih duduk di kursinya, di meja yang di penuhi laporan-laporan yang menumpuk. Bosan, tentu saja. Suasana yang menjemukan, dimana putih salju yang menghiasi halaman luar adalah satu-satunya pemandangan yang terlihat.

Secangkir teh herbal hangat, begitu nikmat menemani hari-hari melelahkan Eisen.

tak

Bunyi cangkir yang diletakan di atas meja.
'Sudah cukup...' pikir Eisen

'Kurasa kini saatnya...

Melakukan perubahan pada markas Amerika ini !'



Dengan segenap tenaga, Eisen mengumandangkan sesuatu melalui pengeras suara yang ada.


“Di beritahukan kepada seluruh warga Markas Amerika ini, setelah beberapa hari saya tinggal disini, saya merasakan adanya sesuatu yang kurang, entah ini anda sadari atau tidak. Kekurangan yang begitu fatal dan berakibat bisa membahayakan kelangsungan markas kita yang tercinta.
Karena nya saya akan mengumumkan project --"


Quote :
Ultra Beautification Around the House

Disingkat UBAH

Project UBAH ini akan berisikan deskripsi keindahan yang anda inginkan untuk markas kita tercinta.
Deskripsi minimal memiliki isi sebagai berikut :
  • Lokasi yang ini anda berikan detail nya (bisa dilihat berbagai lokasi yang ada di markas disini)
  • Benda-benda apa saja yang mendukung keindahan yang ingin di masukkan
  • Harus masuk akal (karena Markas pusat tentu tidak mau menyediakan benda-benda yang tidak masuk akal seperti alat pancung, kepala orang, ataupun mummy sebagai hiasan)

"Project ini terbuka untuk seluruh warga Markas Amerika.Bila ada yang ini di tanyakan silahkan tanyakan langsung kepada saya"

"Dan, dengan begitu... project ini resmi dijalankan !

....

"Oh, perhatian untuk Madam Chrys, harap menjadi penanggung jawab lapangannya karena di takutkan saya tidak bisa berada langsung di lapangan untuk menerima inspirasi semua warga Markas Amerika ini !-- jadi bagi yang ini berpartisipasi silahkan salurkan aspirasi anda kepada Madam Chrys dimanapun dia berada dan akan disampaikan pada saya nantinya."



Dengan kalimat tersebut,

--dimulailah awal dari project UBAH di markas Amerika.
Back to top Go down
Chrysalis vi Scheziel

Chrysalis vi Scheziel


Posts : 145
Poin RP : 20

Biodata
Posisi: Section Leader
Cabang: Amerika Utara - Selatan
Umur: 25

[AMERICA] Project UBAH Empty
PostSubject: Re: [AMERICA] Project UBAH   [AMERICA] Project UBAH I_icon_minitime13th December 2009, 19:06

Asap rokok membumbung tinggi, meliuk-liuk memutari wajah masam seorang wanita Belanda berpostur semampai yang berdiri di tengah aula bulat dengan kertas lembaran dan pena di tangan. Mengetuk-ngetuk kertas yang di-klip dengan rapi pada landasan kayu. Mulutnya sibuk, merokok, menggerutu, megumpat, menghela nafas, semuanya.bercampur. Alis mengerut, iris emeraldnya menebarkan sorot yang dapat membuat seekor anjing mendeking ketakutan. Menggigit bagian ujung rokok favoritnya sambil menghisap dalam, hisap-hembuskan, hisap-hembuskan, sekali lagi.

Ok, bisa membuatnya sedikit tenang tapi tidak setenang biasanya.

Apa lagi yang bisa membuatnya seperti ini kalau bukan rekan sebangsanya, Meneer Eisenberg val Greet. Pria yang bahkan wanginya melebihi wangi dirinya—bukan berarti aroma badan Chrysalis tidak sedap—dan tampaknya selalu memiliki ide untuk menganggu ketentraman batinnya. Lihat saja program yang barusan ia canangkan itu.

Project UBAH.

Mencoret huruf U di awal kata yang entah kenapa membuatnya merasa lebih baik.

Melepaskan tembakau dari sela-sela bibirnya—tetap menyala—dan memandangi ruangan yang hendak didekorasi ulang oleh General itu, General kurang kerjaan.

Suara langkah kaki mendekatinya di saat sang wanita dari negeri kincir angin itu masih memandangi kertas lampiran project. Menghisap rokok sekali lagi seraya berujar , “....ada urusan dengan pengumuman barusan eh? Cepat katakan. Lebih cepat ini selesai lebih baik,”
Back to top Go down
Violetta Noel

Violetta Noel


Posts : 41
Pemilik : Agito
Poin RP : 100

Biodata
Posisi: Section Staff
Cabang: Amerika Utara - Selatan
Umur: 25

[AMERICA] Project UBAH Empty
PostSubject: Re: [AMERICA] Project UBAH   [AMERICA] Project UBAH I_icon_minitime13th December 2009, 19:46

Sejujurnya, acara minum teh Vio agak terganggu oleh pengumuman yang mendadak dilakukan oleh sang General paling flamboyan seantero Cabang Amerika, Eisenberg. Buktinya Vio langsung tersedak teh panas dan hampir menyemburkannya. Sambil terbatuk-batuk pelan, Vio menggelengkan kepalanya pelan. Proyek 'memperindah' markas? Dananya dari siapa? Dari kas markas Cabang Amerika? Memangnya sang Supervisor yang itu mengizinkan?

"...mana secara sepihak menyuruh Chrys yang menanganinya pula..." gumam Vio. Suaranya terdengar agak lebih serak daripada biasanya, akibat dari tersedak dan terbakar tenggorokannya. Ia menghela nafas pelan, lalu membereskan peralatan tehnya dan berjalan mencari Chrys.

Tidak perlu waktu lama untuk mencari wanita Belanda satu itu, karena ada penanda yang pastinya terlihat sangat jelas oleh siapapun, dari jarak jauh sekalipun. Iya, asap rokok yang membumbung tinggi, seperti sinyal asap di tengah medan perang. Dan khusus hari itu, asapnya tampak jauh lebih tebal daripada biasanya. Tanpa keraguan, ia melangkah mendekati wanita itu.

“....ada urusan dengan pengumuman barusan eh? Cepat katakan. Lebih cepat ini selesai lebih baik,”

Jawaban yang ketus. Pasti Chrys sedang stres berat. Vio berusaha tersenyum ramah meski rasanya ia mau batuk-batuk parah karena asap rokok yang begitu pekat di sekitar Chrys. "Markas ini sudah cukup indah tanpa harus didekorasi ulang," komentarnya pelan.

"Tapi..." Ia mencabut rokok yang terselip di antara bibir Chrys dan memadamkannya dengan menyundutnya ke vas bunga terdekat, "...aku mau komentar tentang kebiasaan merokokmu itu. Sudah kubilang 'kan merokok itu tidak baik untuk kesehatan?"

Apakah Chrys akan senang dengan tindakannya ini? Pastinya tidak. Jadi, paling-paling ia bersiap saja mendapatkan dampratan atau gamparan gratis dari wanita satu itu.



OOT : udah lama ga pake Vio, feel nya rada ilang, jadi maaf kalau aneh |||orz
Back to top Go down
Chrysalis vi Scheziel

Chrysalis vi Scheziel


Posts : 145
Poin RP : 20

Biodata
Posisi: Section Leader
Cabang: Amerika Utara - Selatan
Umur: 25

[AMERICA] Project UBAH Empty
PostSubject: Re: [AMERICA] Project UBAH   [AMERICA] Project UBAH I_icon_minitime20th December 2009, 12:59

Oh Tuhan, oh Tuhan, indah sekali hari ini.

Menatap ke wajah cantik Violetta yang baru saja menyambar rokoknya. Meremas papan kayu alas kertas yang ia pegang sedari tadi sambil menggeram laiknya kucing yang kehilangan mangsanya seraya iris emerald itu memperhatikan rokok favoritnya dibuang begitu saja ke pot tanaman terdekat. AH! Biarkan. Toh, dia masih punya beberapa—bukan beberapa sih—rokok lagi baik di kantong ataupun yang ia simpan di ruangannya sendiri.

Tapi tentu saja tak bisa ia lakukan sekarang karena kehadiran sang dokter di dekatnya. Yah nanti... untuk sekarang ia harus mencoba menahan hasrat merokoknya. Menghembuskan nafas dengan berat, nafas yang maish beraroma rokok tentu saja.

“Ahh Violetta.... sungguh ini bukan waktu yang tepat,” alisnya mengerut dan sekali lagi melirik ke paras cantik di hadapannya. “Kau tahu apa yang terjadi? Project BAH itu, seharusnya BUKAN aku yang harus mengurus semua ini.”

Hentakan boot setebal 7 cm ke lantai di bawahnya, “ bukannya semua urusan atur mengatur ini tanggung jawab bagian manajemen kan? Eisenberg sialan itu, apa ia lupa aku bekerja di bagian apa?!”
nada bicara meninggi beberapa desibel. Kedutan urat di dahinya semakin tebal saja dan tentu saja ia tidak memedulikan fakta bahwa ia sering menyumpahi General satu itu terang-terangan.
Back to top Go down
Diavlea S. Goethe

Diavlea S. Goethe


Posts : 52
Umur : 29
Pemilik : Kumohare[n]

Biodata
Posisi: General
Cabang: Amerika Utara - Selatan
Umur: 27 y.o

[AMERICA] Project UBAH Empty
PostSubject: Re: [AMERICA] Project UBAH   [AMERICA] Project UBAH I_icon_minitime30th December 2009, 10:43

Kakinya tersilang membuat tubuhnya yang terbaring santai di atas lantai bertambah rileks. Dingin, tapi bagi warga Kanada sepertinya, ‘apaan sih dingin begini doing toh,’ normal. Karena itu ia tidak ragu berguling-guling di lantai yang bersuhu lebih dingin dari tubuhnya. Sementara matanya menangkap hamparan salju di depannya. Tapi saat suara keras menghantam telinganya, kau tahu bagaimana ekspresi General ‘muda’ ini?

Berdecak. Kedua tangan yang menopang kepalanya yang nyaris menyentuh lantai koridor di sebelah taman sekarang diluruskan untuk menopang tubuhnya. Mulutnya sedikit manyun tanda agak terganggu dengan..yah, tidak masalah, proyek perubahan itu memang bagus mengingat markas mereka yang cukup sepi. Meraih secangkir coklat panas yang—ia ambil dari dapur—di sebelahnya dan meneguknya setengah; rasa manis menyelimuti lidah yang mulai memanas dan mengusap bibir dengan lengannya.

Gadis—tidak mengakui sudah wanita—itu melangkahkan kakinya cepat di sepanjang koridor. Tidak mengindahkan orang yang berpapasan dengannya saking herannya dan—

—tidak setuju.

“Eisen!” serunya seraya membanting pintu kantor General flamboyan itu. “Apa-apaan pengumuman barusan?” berkacak pinggang di depan meja pria yang sepertinya baru selesai minum teh. No, no, jangan protes, tadi kau sendiri yang bilang ‘kalau mau bertanya langsung ke saya’, kan? ‘Gadis’ Kanada ini menghela nafas sebelum melompat dan mendudukan dirinya di meja kerja Eisen.

“Bukan artinya aku tidak setuju, sih,” menggelengkan kepala dan kembali menyilangkan kaki, “tapi kenapa harus mawar?” That’s the point, dengan penekanan pada kata ‘mawar’, tentu saja.
Back to top Go down
Eisenberg Val Greet

Eisenberg Val Greet


Posts : 34
Umur : 35

Biodata
Posisi: General
Cabang: Amerika Utara - Selatan
Umur: 28

[AMERICA] Project UBAH Empty
PostSubject: Re: [AMERICA] Project UBAH   [AMERICA] Project UBAH I_icon_minitime30th December 2009, 11:09

Eisen sedikit tersentak kaget dengan kedatangan Diavlea yang tiba-tiba menyerbu begitu saja ke dalam ruang kerja nya, namun Eisen masih dapat bersikap tenang.


"ah... miss Goethe..."


*Eisen kembali meminum teh herbalnya yang masih bersisa*


"Bukan kah mawar-mawar itu indah miss ? seperti dirimu yang penuh semangat di pagi hari ini ?"


Eisen tertawa kecil


"Saya hanya memberikan contoh miss Goethe, dan saya pikir Mawar adalah gambaran yang tepat untuk project yang akan merubah markas kita ini menjadi lebih indah."


Eisen kemudian beranjak dari kursi kerjanya,mengambil cangkir teh kosongnya dan berjalan ke arah pojok dimana terdapat sepoci teh yang tampaknya masih hangat.
Kemudian dia tuangkan isi poci itu kedalam cangkir kosongnya. kini cangkirnya sudah terisi penuh oleh teh herbal lagi.


"jadi... apakah anda mempunyai usul miss Goethe ?"
"ataukah anda hanya ingin melihat wajah tampan saya dengan alasan project ini ?"


Eisen kembali tertawa kecil kemudian dia kembali meminum sedikit teh dari cangkir yang baru saja di isi nya


"teh herbal miss Goethe ?"
Back to top Go down
Diavlea S. Goethe

Diavlea S. Goethe


Posts : 52
Umur : 29
Pemilik : Kumohare[n]

Biodata
Posisi: General
Cabang: Amerika Utara - Selatan
Umur: 27 y.o

[AMERICA] Project UBAH Empty
PostSubject: Re: [AMERICA] Project UBAH   [AMERICA] Project UBAH I_icon_minitime30th December 2009, 11:49

Creepy. Orang ini..eeerrrrgh. Semua orang dapat melihat wajah anak gadis-nya yang tampak cemberut, lebih cemberut dari tadi. Kampret. Hei, Lea bertanya kenapa harus mawar dan jelas-jelas bukan itu jawaban yang ia inginkan. Sebuah rayuan tidak akan menyentuh hatinya semudah itu, kenyataannya ia akan bertambah kesal.

‘Gadis’ ini berusaha tenang; mengambil nafas dalam lalu menghembuskannya lagi lewat mulut. “Jadi,” tangan di atas meja yang dia duduki untuk menopang tubuh yang ia condongkan ke arah pria itu. “kalau maksudmu melambangkan—atau mendukung—markas kita ini untuk menjadi lebih bersemangat dengan hiasan mawar, aku mengerti. Tapi orang lain akan menangkapnya berbeda, tahu. Dan oke kalau itu cuma contoh”

Manik ambernya mengikuti General yang kini beranjak mengisi cangkir tehnya, berharap general itu mendengarkan. Lea bisa maklum karena kebanyakan dari mereka, para Exorcist, jarang berada di markas untuk menjalankan misi dan dalam misi itu ia juga tidak bisa minum coklat panas sepuasnya. Mungkin begitu juga dengan Eisen.

Tidak mengindahkan perkataan Eisen selanjutnya, ia beralih ke pertanyaan yang sebelumnya dilontarkan. “Usul?” alisnya mengembang sebelum akhirnya kembali lagi, berpikir. Mendekorasi markas, yang pasti harus meriah! Dan ekonomis, tidak menghamburkan uang, tidak merepotkan, tidak menghabiskan banyak waktu.

“Sekalian saja kita menghias markas dengan barang milik kita sendiri,” mulai meracau, “sekalian saja ada barang tertukar—asal jangan memasang barang berharga kalian saja—toh ini tahun baru,” menghitung jari, tersenyum gembira mengingat saat itu Januari yang berarti tahun baru. Hei, dia benar, kan?

“Tidak, coklat saja aku tidak suka teh,” tapi begitulah dia.
Back to top Go down
Eisenberg Val Greet

Eisenberg Val Greet


Posts : 34
Umur : 35

Biodata
Posisi: General
Cabang: Amerika Utara - Selatan
Umur: 28

[AMERICA] Project UBAH Empty
PostSubject: Re: [AMERICA] Project UBAH   [AMERICA] Project UBAH I_icon_minitime11th January 2010, 20:36

Quote :

“Sekalian saja kita menghias markas dengan barang milik kita sendiri,” mulai meracau, “sekalian saja ada barang tertukar—asal jangan memasang barang berharga kalian saja—toh ini tahun baru,” menghitung jari, tersenyum gembira mengingat saat itu Januari yang berarti tahun baru. Hei, dia benar, kan?

"usul yang bagus miss..."


Entah apa yang ada dipikiran Eisen saat itu, mungkin pengaruh dari teh herbal hangat yang menyebabkan perasaan rilex sehingga Eisen tidak begitu memperhatikan raut wajah lawan bicaranya.

Kemudian dengan tenang Eisen mengambil mawar ungu nya dan menghirup nya dalam-dalam seolah menghirup oksigen yang sangat langka, dan kemudian melanjutkan perkataannya yang terputus.


"kita akan bisa sedikit menghemat bukan ? tapi saya rasa markas ini masih terlalu besar bila ingin di hias hanya dengan barang-barang pribadi saja miss"

"dan saya rasa miss Goethe tidak akan menyukai koleksi barang pribadi saya..."


Eisen tertawa kecil kemudian meminum kembali teh herbal nya.


"jadi... apakah ada yang ingin anda sampaikan lagi miss Goethe ?"


Quote :

“Tidak, coklat saja aku tidak suka teh,” tapi begitulah dia.


"ah mohon maaf miss, saya hanya memiliki teh saja dan terkadang kopi..."


Last edited by Eisenberg Val Greet on 15th January 2010, 06:00; edited 1 time in total
Back to top Go down
Lupus Corwin
Vatican Central
Lupus Corwin


Posts : 286
Umur : 31
Pemilik : Male

Biodata
Posisi: Supervisor
Cabang: Amerika Utara - Selatan
Umur: 45

[AMERICA] Project UBAH Empty
PostSubject: Re: [AMERICA] Project UBAH   [AMERICA] Project UBAH I_icon_minitime13th January 2010, 21:20

Mengetuk-ketukkan pena berulang kali pada permukaan meja di depannya, Lupus menatap sudut meja yang telah dihiasi noda hitam kering yang bercampur dengan tinta baru yang terus keluar dari ujung penanya dengan tekukan yang tidak menyenangkan pada sudut-sudut mulutnya.

Jubah Supervisor putih yang seharusnya menghangatkannya dari benda berwarna sama yang terus berjatuhan dari langit di luar jendela tergantung di dinding di belakangnya, dan ketika Lupus menghembuskan nafas panjang yang mengepul seperti asap rokok, pria berusia 45 tahun itu melirik mesin pemanas yang terletak di sudut kantor Supervisor. Rusak, demikianlah keadaan mesin malang yang tertimpa seorang staf yang terlempar secara "tidak sengaja" ketika staf itu berusaha mencengkram kerah sang Supervisor. Ya, itu kisah lain dan tidak akan dibahas sekarang, ketika sebuah pengumuman yang disiarkan melalui pengeras suara berkumandang.

"Diberitahukan kepada seluruh warga Markas Amerika ini-"

'Eisenberg,' gumam Lupus yang wajahnya semakin tertekuk ke arah yang tidak menyenangkan.

"setelah beberapa hari saya tinggal di sini, saya merasakan adanya sesuatu yang kurang, entah ini anda sadari atau tidak. Kekurangan yang begitu fatal dan berakibat bisa membahayakan kelangsungan markas kita yang tercinta-"

'Kekurangan? Rasanya belum ada Akuma yang bisa menyerang Markas Cabang ini sejak aku menjabat sebagai Supervisor. Sepertinya ada yang aneh.' Demikianlah komentar sang Supervisor yang ternyata terbukti benar ketika suara dari pengeras suara itu mulai menjelaskan mengenai sebuah proyek yang benar-benar menegangkan urat di kening sang Supervisor yang telah beranjak dari kursinya, meninggalkan penanya di atas meja begitu saja.

Ketika suara itu mulai menyebut nama Kepala Divisi Diplomasi dan Komunikasi, disambarnya jubah Supervisor putih yang tergantung di dinding, dan beranjaklah Lupus menuruni ruang kerjanya, ke ruang pribadinya - ya, dia masih cukup waras untuk tidak menerjang salju tebal di luar ruang kerjanya - dan mendorong salah satu rak buku yang sama sekali tidak mencurigakan, menunjukkan sebuah lorong gelap di belakangnya. Memastikan pisau lipatnya masih tersimpan pada kedua kantong jubah Supervisor-nya, sang Supervisor pun melangkahkan kakinya memasuki lorong gelap yang denahnya telah dihafalkannya di luar kepala. Ke mana? Tentu saja ke ruangan pusat Markas Cabang Amerika Utara-Selatan; Aula Bulat.
Back to top Go down
http://malesishere.wordpress.com
Violetta Noel

Violetta Noel


Posts : 41
Pemilik : Agito
Poin RP : 100

Biodata
Posisi: Section Staff
Cabang: Amerika Utara - Selatan
Umur: 25

[AMERICA] Project UBAH Empty
PostSubject: Re: [AMERICA] Project UBAH   [AMERICA] Project UBAH I_icon_minitime18th January 2010, 16:27

Sesuai dugaannya, Chrys mulai mengomel panjang-pendek tentang apa yang dilakukannya... dan proyek buatan Eisen yang sepertinya membuat wanita satu itu semakin naik darah. Vio hanya bisa mengangguk-angguk pelan mendengar semua omelan wanita satu itu. Kalau dirinya yang dibebani tugas seperti itu, mungkin ia pun akan mengomel.

"Mungkin karena Eisen mempercayaimu, makanya kau dimintai tolong untuk mengurus semua ini," kata Vio tenang, mengesampingkan kemungkinan bahwa ia hanya akan membuat Chrys tambah sebal dengan apapun yang dikatakannya.

"Tapi, hei, bagaimana kalau kau coba membicarakan hal ini dengan Supervisor? Menurutku, beliau bukanlah orang yang senang dengan hal seperti ini. Beliau orangnya terlalu kaku sih, ahaha~" tambah Vio sambil terkikik pelan di akhir kalimatnya. Ya, siapa yang tidak kenal Supervisor satu itu, yang sering tampak begitu kaku dan serius? Tidak mungkin pria sepertinya setuju pada proyek ayo-tebar-mawar-ke-semua-sudut-markas.

"Eeeng, kalau kau tidak berani pergi menemui beliau sendirian, aku mau kok menemanimu. Asal jangan lama-lama, aku tidak kuat auranya yang terlalu berat," tambahnya lagi sambil mengulurkan tangannya.
Back to top Go down
Estrella Rovers

Estrella Rovers


Posts : 63
Pemilik : S.E.H.

Biodata
Posisi: Exorcist
Cabang: Amerika Utara - Selatan
Umur: 19

[AMERICA] Project UBAH Empty
PostSubject: Re: [AMERICA] Project UBAH   [AMERICA] Project UBAH I_icon_minitime22nd January 2010, 16:58

Bolehkah Estrella berpendapat kalau ini hari yang spesial?

Di mana ia bisa berkreasi di dalam markas Black Order Amerika Utara - Selatan yang suram itu?

Di mana di hari itu, ia bisa menghias dan membuatnya tampak lebih indah, sesuka hati?

Boleh?

Sebelum mendapat persetujuan atau bahkan penolakan, gadis Meksiko ini telah mengambil satu langkah besar untuk turut berpartisipasi dalam event mendadak yang diprakarsai Einsenberg val Greet. Oh ya, ia masih ingat betul dengan ajakan bersemangatnya pada sang kakak kandung, Elias, untuk segera ke kota dan berbelanja berbagai macam benda. Dan satu yang paling utama; bunga. Bukankah bunga itu, selain indah juga bisa menenangkan hati? Bagus kan untuk markas yang sehari-harinya tampak gelap dan suram itu? Ahaha, coba, karena siapa lagi kalau bukan Supervisor Luppi--eh, Lupus yang kaku itu~

Karena ingin semuanya selesai dengan cepat, tidak lama kemudian ia dan kakaknya sudah kembali ke markas. Senyum lebar yang ceria, disertai satu buket besar bunga berwarna-warni yang ditata demikian rapi dan cantik, "Ideku tidak salah kan, Kak?" ujarnya riang pada sang kakak. "Oh, mungkin saja kalau markas jadi terkenal karena keindahan dan kenyamanannya, orang-orang dari cabang lain akan berkunjung ke sini! Termasuk..." pipinya mulai bersemu merah ketika mengingat orang yang disukainya sejak 4 tahun yang lalu. Polos, gadis berusia 19 tahun ini masih melangkah ringan menuju Aula Bulat yang megah.

Nah, sampai.

Ya, aula ini sesungguhnya bisa jadi lebih megah bila dihias dan ditata sedemikian rupa, begitu pula dengan sudut-sudut lain dari markas. Memang itu kan tujuan proyek ini? "Ah! Nona Chrys~!" ia mengangkat sebelah tangannya untuk menarik perhatian wanita yang diyakininya sebagai salah satu panitia tersebut. Berlari-lari kecil, Estrella menghampiri sang Section Leader dengan senyum antusias, "Aku dan kakak sudah beli banyak barang-barang untuk proyek ini! Sebentar lagi akan diantar ke sini~" mulanya, dan mungkin kalimatnya akan membuat Chrysalis sedikit tercengang. Banyak--bukan hanya bunga dan tetek bengeknya, tapi juga benda-benda seni macam lukisan atau patung. Yang sesuai dengan selera nona kecil satu ini, tentunya...

"Eh, Nona Chrys tampak tidak senang?" gadis berambut pirang pucat ini sedikit memiringkan kepalanya, baru menyadari ekspresi wajah Chrysalis yang jelas-jelas tidak bahagia. Kenapa, ya?

Bermaksud menghibur sang wanita Belanda, Estrella kembali berujar ceria, "Oh ya, barusan aku sudah memesan banyak--banyak sekali bunga hias yang jumlahnya pasti cukup untuk memenuhi markas!" dananya? Dari mana lagi kalau bukan dari kas Black Order.

Jangan pingsan dulu ya, Chrysalis.
Back to top Go down
Elías Rovers

Elías Rovers


Posts : 45
Pemilik : S.E.H.

Biodata
Posisi: Section Staff
Cabang: Amerika Utara - Selatan
Umur: 25

[AMERICA] Project UBAH Empty
PostSubject: Re: [AMERICA] Project UBAH   [AMERICA] Project UBAH I_icon_minitime22nd January 2010, 17:01

Oh, Estrella...

Adikku satu-satunya yang paling cantik, manis, imut--ahh, segalanya di dunia...

Barangkali kau tidak sadar kalau kau sudah membuat kakakmu kewalahan setengah mati dengan permintaanmu yang tidak terduga. Ya, kakakmu ini, yang tak sanggup menolak apapun yang keluar dari bibir manismu. Yang bahkan tidak mengeluh ketika ditarik keluar dari markas, masih memakai jas laboratorium, untuk berbelanja kilat di kota. Juga, yang tidak sanggup menyampaikan pendapat objektif terhadap barang-barang pilihanmu. Kakakmu, Elías Rovers.

Dan yang bisa dilakukan oleh kakakmu ini, Estrella sayang, hanya menghela napas panjang.

Sungguh, bila sang adik sedang tidak berada di sini, ia akan bersikap masa bodoh dengan pengumuman apapun yang tidak berdasar, yang tidak jelas tujuan dan prioritasnya. Bukan urusannya. Tapi bila darah dagingnya itu melekat di sisinya, sudah lain persoalannya. Walau terkenal sebagai staf yang kaku, berharga diri tinggi dan sedikit angkuh, semua imej itu akan lenyap bila ia sudah dihadapkan oleh adiknya yang memang sangat ia sayangi. Elías Rovers akan menjadi lemah, lembut seperti helaian daun yang terbang diterpa angin sepoi-sepoi.

Sister complex.

Satu helaan napas lagi menyertai dirinya yang tengah dalam perjalanan menuju Aula Bulat, bersama sang adik, tentunya. "Ideku tidak salah kan, Kak?" dan ia hanya bisa tersenyum kecil sebagai jawaban, sudah tidak punya ide mengenai jawaban macam apa lagi yang bisa ia berikan. Mengiringi langkah semangat sang adik, dirinya sendiri membawa satu buket besar bunga mawar merah segar di dekapannya.

"Ah! Nona Chrys~!"

Astaga, hampir ia lupa kalau sang nona Belanda merupakan salah satu panitia, selain jenderal flamboyan satu itu. Langkahnya sedikit dipercepat demi menyusul adiknya yang sudah tiba di sebelah Chrysalis. Sementara Estrella asik melapor tentang kegiatan yang baru mereka laporkan, Elías sempat bertukar pandang dengan orang di sebelahnya. Siapa nama orang ini? Otaknya bekerja, mencari berkas memori yang tersimpan di sana. Ingatan Elías Rovers merupakan hal yang bisa dibanggakan, Tuan, karena itulah ia bekerja di bagian intelegensi. Namanya, hmm, Violetta Noel? ... Lelaki? Perempuan? Ragu--lelaki ya? Yah, ia tidak akan kaget kalau seandainya orang berparas cantik ini sesungguhnya adalah makhluk jantan...

"Eh, Nona Chrys tampak tidak senang?"

Perhatiannya kembali pada wanita Belanda di depannya, mendapati ekspresi wajah Chrysalis tepat seperti apa yang baru disebutkan oleh adiknya; kesal. Atau mungkin, lebih dari itu. Entah karena dorongan dari mana, tangan kanannya yang bebas mengambil satu tangkai mawar merah dari buket besar yang didekap oleh tangannya yang lain. Ia mendehem pelan, sebelum berucap, "Barangkali ini bisa membuat Anda merasa sedikit lebih baik," katanya sambil memberikan bunga itu pada Chrysalis. Dengan ekspresi biasa, datar dan tenang. Benarkah? Setidaknya, itu yang terlihat dari luar.

"Oh ya, barusan aku sudah memesan banyak--banyak sekali bunga hias yang jumlahnya pasti cukup untuk memenuhi markas!"

"... untuk antisipasi reaksi Anda juga. Silakan." bukankah bunga punya efek terapi yang bisa menenangkan? Elías yakin sepenuhnya kalau Chrysalis akan terperanjat, atau minimal, terkejut, jadi alasan ia memberikan bunga bisa diterima oleh nalar yang bersifat objektif.

Sekali lagi, benarkah?

Elías Rovers, lagi-lagi kau beralasan.
Back to top Go down
Chrysalis vi Scheziel

Chrysalis vi Scheziel


Posts : 145
Poin RP : 20

Biodata
Posisi: Section Leader
Cabang: Amerika Utara - Selatan
Umur: 25

[AMERICA] Project UBAH Empty
PostSubject: Re: [AMERICA] Project UBAH   [AMERICA] Project UBAH I_icon_minitime23rd January 2010, 00:14

"Mungkin karena Eisen mempercayaimu, makanya kau dimintai tolong untuk mengurus semua ini,"

Spontan bola mata Emerald milik Chrysalis berputar, seolah mengatakan 'euh, yang benar saja!' ke pada Violetta. Ahh rasa-rasanya pun mulutnya sudah terasa tak enak. Memang begitulah kalau orang sudah terlalu akrab dengan tembakau, mulut mereka terasa aneh jika tidak menghisap asap kelabu itu.; nikotin dan tar. Tambah kafein maka hal tersebut akan membunuh mu.

"Tapi, hei, bagaimana kalau kau coba membicarakan hal ini dengan Supervisor? Menurutku, beliau bukanlah orang yang senang dengan hal seperti ini. Beliau orangnya terlalu kaku sih, ahaha~"

Bola mata milik sang gadis kelahiran Belanda ini memang tidak berputar, namun sebelah alisnya terangkat. Memang ia mencurigai akan banyaknya dokumen-dokumen confidential berlabel rahasia yang selalu dikirim secara frekuentatif pada Supervisor tersebut, namun, ia yakin seharusnya jika Eisenberg sudah mengumumkan proyek ini ke seantero markas ia sudah berbicara terlebih dahulu pada Lupus Corwin, kan? Atau belum, mengingat Eisenberg bahkan tidak menanyakan pada dirinya perihal proyek gila ini.

Ya mungkin saja pria berwajah keras itu bisa membantunya lepas dari semua ini kan?. Ah, entah kenapa wanita berusia 25 tahun itu merasa kasihan pada Eisenberg jika sang Supervisor benar-benar mengintervensi acaranya satu ini, tapi toh buat apa berbelas kasihan sekarang. Dulunya saja ia hampir membuat leher General berambut pirang itu menjadi sarang timah panasnya. Hha.. sayang sekali meleset.

"Eeeng, kalau kau tidak berani pergi menemui beliau sendirian, aku mau kok menemanimu. Asal jangan lama-lama, aku tidak kuat auranya yang terlalu berat,"

Pria itu--percaya atau tidak ia memang pria--mengulurkan tangannya pada Chrysalis. Ia memandang balik Violetta "mungkin kau benar..." menghembuskan nafas sambil berujar pasrah. Telapak tangan Section Leader itu hampir saja menempel pada telapak Violetta, jika saja...

"Ah! Nona Chrys~!"

Suara yang familiar.

Telapak tangan Nona Chrys mengambang di atas telapak tangan Violetta untuk sejenak sementara Chrysalis melihat ke asal suara. Seorang gadis exorcist yang cukup ia kenal mendekatinya, tampak riang dan ceria.

"Aku dan kakak sudah beli banyak barang-barang untuk proyek ini! Sebentar lagi akan diantar ke sini~"


Sekali lagi Alis itu mengerut. Efek proyek UBAH ternyata cukup memancing antusiasme warga markas Amerika... melebihi perkiraannya. Dan bagi Chrysalis hal itu berarti kerepotan lainnya.

Menyebalkan.

"Eh, Nona Chrys tampak tidak senang?"

Menyadari gadis itu memanggil namanya--sekaligus menyadari kekesalan di dalam hatinya--Chrys memaksakan senyum yang semoga saja masih terlihat seperti senyum tulus--terimakasih padamu Violetta. Pada saat yang bersamaan ia menangkap sosok Elías --juga sama lesunya. "Tak apa-apa Estrella.. sungguh. Aku hanya... terlalu antusias."

Ironisme.

Ia bahkan tak merasa senang sama sekali dengan semua hiruk-pikuk ini. Dari tadi sudah ada seorang wanita berambut merah yang merecokinya--ke sekian kalinya--sambil meracaukan hal-hal yang tak ia mengerti. Kali ini akan ada berton-ton (kurang atau lebih?) kelopak bunga yang akan menghiasi markas. Sekali lagi menghembuskan nafas penuh beban, paras Nona Belanda itu pun menyiratkan kalau ia bete.

"Barangkali ini bisa membuat Anda merasa sedikit lebih baik,"

Mendongakkan wajahnya pada suara pria yang barusan memanggil, Elías Rovers, kakak laki-laki Estrella--masih berkicau riang--yang sedikit tak waras, jika frase tak waras bisa diartikan sebagai sister complex tentunya, yang membawa sekuntum bunga di genggamannya. Sekuntum bunga yang akhirnya tertuju pada Chrysalis.

"... untuk antisipasi reaksi Anda juga. Silakan."

Chrysalis tak salah tangkap kan?

Kelopak mata itu sempat terkerjap, belajar dengan cepat bahwa ternyata satu kejutan tak pernah cukup, saat melihat gelagat pria berambut hazel itu. Tanpa sadar urat-urat wajahnya mengendur, sebuah senyuman (yang bercampur dengan kegelian) terulas di paras wanita berambut gelap tersebut. Well.. well... Elias Rovers, kau memang pria tak terduga, bahkan ekspresi tenang--sok tenang--di wajahmu itu tak menceritakan apa pun. Namun, bukan saatnya untuk berspekulasi.

Telapak tangan Chrysalis yang mengambang sedari tadi mengambil mawar tersebut dari tangan Elias, memandangnya untuk beberapa saat hingga sebuah lontaran nafas terlepas. "Puff~" penuh kegelian tentunya. Tapi setidaknya atmosfer tegang yang tadi sudah larut. Mungkin benar kabar yang menyebutkan kalau bunga bisa memberi efek menenangkan...

Iris Emerald sang Section Leader menatap Elias dengan ramah... plus, sebuah senyuman tipis.

"Terimakasih Elias, aku menghargainya." kalimat singkat nan padat kembali meluncur dari sela bibirnya, yang tak lama bertahan karena di detik kemudian Chrysalis kembali menghela nafas lelah. Melirik pada Violetta yang masih berada di sampingnya, bertanya setengah berbisik--masih mengenggam mawar merah. "Kau pikir kita masih perlu menemui Mister Corwin?" pentingkah menghubungi pria itu sekarang? Chrysalis jadi bertanya pada dirinya sendiri.

"...dan oh Estrella, selamat bersenang-senang."

Terserah deh mau diapakan markas ini ia tak peduli lagi, toh tugasnya memang hanya menerima proposal... bukan menyetujuinya.
Back to top Go down
Eva Montini

Eva Montini


Posts : 54
Pemilik : DPNK

Biodata
Posisi: Exorcist
Cabang: Amerika Utara - Selatan
Umur: 23

[AMERICA] Project UBAH Empty
PostSubject: Re: [AMERICA] Project UBAH   [AMERICA] Project UBAH I_icon_minitime23rd January 2010, 00:20

Mini Versailles...

Itulah yang melintas di pikiran wanita muda satu ini,

"Bukan, bukan di situ. Tidak tentunya, vas itu harus diletakkan di sana. Ya, di samping bulu merak."

Eva Celine Montini memberi aba-aba sambil mengibaskan kipas bulunya ke sekelompok section staff yang berhasil ia bujuk untuk membantunya. Atau mungkin lebih tepatnya menjadi pesuruh. Bukan Eva namanya jika tidak bisa meyakinkan pria kan? Sekarang ini pun kau telah melihat bukti nyatanya dari bulir-bulir keringat yang membasahi mereka.. bahkan di musim dingin sekali pun.

Sebuah senyuman yang berkilat merah tersaput di bibir wanita itu setelah ia merasa puas akan letak vas barusan. Eva menyipitkan matanya sekali lagi, memeriksa detil setiap kombinasi warna atau lipatan kain dan membenarkan posisi maupun bentuknya sampai ia merasakan adanya harmoni, yang 'sempurna'. Sedari tadi ia sudah mengumpulkan berbagai dekorasi; mengganti gorden-gorden suram dengan gorden putih yang melambai indah saat tertiup angin, memberikan taplak renda ke setiap meja yang dapat ia temui, memberikan sentuhan Victorian--a la Eva--kelas atas dengan pemilihan warna yang sederhana namun dapat terkesan classy dan lebih elegan tanpa mengurangi kemaskulinan atau nilai reliji (Oh lihat, ornamen salib juga turut meramaikan acara ini) yang harus ada di setiap markas Black Order.

Jujur saja, tak pernah kan markas Black Order terlihat begitu berkilau seperti sekarang.

Tangan kiri berkacak pinggang sementara satunya lagi mengipaskan kipas dengan lembut. Sepintas ia nampak seperti Nyonya besar dalam balutan seragam Exorcistnya yang telah dimodifikasi.

Bisa dibilang Eva sangat menikmati kegiatan dekorasi kecil ini.

Sudah empat tahun ia berada di Black Order cabang Amerika yang suram dan menjemukan. Di mana-mana hanya terlihat beton, beton, dan beton. Ok memang ada taman tapi tak ada yang menarik di taman itu karena isinya hanya rumput dan pohon ek atau maple. Membosankan serta suram. Sungguh merepresentasikan pribadi penguasa tertinggi markas ini. Pria beruban satu itu memang jarang tersenyum--kecuali pada pacarnya--namun tak berarti kan dia harus membuat seisi markas sesuram dia. Tidak, tidak jika markasmu didiami oleh Eva.

Bagusnya lagi kali ini bukan ia yang menjadi pemicu. General Eisenberg lah yang mengusulkan kegiatan macam ini jadi bisa dikatakan dia yang akan bertanggung jawab. Eva hanya ingin bersenang-senang, menikmati waktu seperti biasa dengan mendekorasi ulang seisi markas--minimal aula bulatnya. Jadi, begitu ia mengetahui detil rekreasi kecil ini Eva langsung meminta toko langganannya untuk mengirimkan hal-hal yang ia butuhkan. Hmm... mari kita lihat apa saja; bulu burung merak, vas, taplak renda, renda, gorden, dan sebagainya. Ia bahkan hampir saja memesan kuda poni untuk dipelihara secara bebas--sehingga markas mereka lebih hidup--namun wanita yang menangani ini menolak ide itu mentah-mentah. Berterimakasihlah Lupus pada siapapun itu karena ia masih cukup waras untuk tidak membiarkan mahluk-mahluk mungil tersebut memasuki gerbang.

Ah ya sudahlah, Eva tak akan membiarkan hal-hal kecil menganggu kesenangannya. Tidak, selama ia masih bisa bersenang-senang dengan banyak hal lainnya.

Ngomong-ngomong meja di pojok sana kekurangan hiasan...

Teringat pada teman sekamarnya, si gadis enerjik yang juga langsung meloncat begitu mendengar kabar ini, jika tidak salah ingat ia hendak ke kota membali bunga kan? iris crulean wanita berusia 23 tahun itu berkelebat memutari aula bulat sampai ia menemukan gadis yang dimaksud. "Estrella," melengking pada gadis itu tanpa beranjak dari tempatnya berdiri, "kau sudah memesan bunganya kan, Sayang? Lima ribu tangkai?"

Ya, lima ribu tangkai untuk menghiasi setiap sudut markas tanpa menyisakan satu pun. Langit-langit markas pun telah disulap dengan kain-kain warna-warni yang menggelantung indah serta chandelier baru yang lebih 'wah'. Aroma bunga juga mulai tercium di udara... namun, jika dilihat-lihat bagian tengah pada aula bulat terlalu lengang... dan Eva tak menyukainya.

Sangat.

Dan ia memiliki satu ide brillian...
Back to top Go down
Wilhelm U. Smith

Wilhelm U. Smith


Posts : 72
Umur : 30
Pemilik : Indigo

Biodata
Posisi: Exorcist
Cabang: Amerika Utara - Selatan
Umur: 17

[AMERICA] Project UBAH Empty
PostSubject: Re: [AMERICA] Project UBAH   [AMERICA] Project UBAH I_icon_minitime23rd January 2010, 17:17

Ikut deh, dipaksa Blood *digampar*



Wilhelm menyusuri koridor Markas BO Cabang Amerika Utara -Selatan pagi itu, seperti biasa. Tapi entah kenapa, Exorcist berambut hitam ini merasa ada sesuatu yang berbeda di sekeliling markas.. but he just can't put his finger on it... apa ya? Ia menyender pada tembok sejenak, dan mengambil salah satu bunga mawar yang tersemat di sampingnya, iseng.

... Mawar?

Seingat pemuda Amerika itu, tak pernah ada hiasan di Markas Black Order Cabang Amerika Selatan. Alasannya satu, Lupus Corwin. Supervisor itu tidak mungkin membolehkan hiasan di Markas miliknya -setidaknya terlihat begitu-, apalagi yang girlish seperti bunga mawar yang ia pegang sekarang.

Ah, akhirnya orang biasa ini teringat akan pengumuman dari General Eisenberg tadi. Jadi ini Project UBAH? -Wil masih tidak mengerti kenapa harus ada embel-embel ultra-nya- Berarti ada anggota yang mengusulkan mawar-mawar ini? Ini sih pasti berakhir kacau.

Ralat, sangat kacau. Wil baru menyadari bahwa yang berubah tidak hanya dekorasi mawar dimana-mana, tapi juga taplak meja -yang sekarang jadi berenda-, gorden baru, bulu merak -entah bagaimana cara mendapatkan bulu burung itu-, dan... kain di langit-langit?

"Ah..." Wilhelm akhirnya menyadari orang dibalik seluruh renda ini. Siapa lagi sih, kalau bukan rekan Exorcist sejawatnya yang biasa menemaninya -dan membuatnya babak belur karena menjadi tameng- dalam misi?

The one and only Ms. Eve Montini.


Sebelum dia terseret dalam masalah ini, Wilhelm kembali menyusuri koridor, sigap akan tanda-tanda gadis bermata cerulean itu.
Back to top Go down
http://myonlinemind.tumblr.com
Estrella Rovers

Estrella Rovers


Posts : 63
Pemilik : S.E.H.

Biodata
Posisi: Exorcist
Cabang: Amerika Utara - Selatan
Umur: 19

[AMERICA] Project UBAH Empty
PostSubject: Re: [AMERICA] Project UBAH   [AMERICA] Project UBAH I_icon_minitime23rd January 2010, 17:56

Heee, ternyata kakaknya cukup pandai mengambil hati wanita, Estrella baru tahu. Oh, oh~ Apakah ini artinya sang kakak sudah bisa melepaskan mata dari dirinya dan beralih pada wanita lain? Estrella tersenyum geli, beberapa jarinya ditaruh di bibir, menahan tawa kecilnya keluar. Dan nampaknya juga, Chrysalis cukup terhibur dengan mawar merah itu, bagus, Kak!

"...dan oh Estrella, selamat bersenang-senang."

Sang gadis Meksiko tersenyum lebar, kedua mata hijaunya yang bulat tampak berkilat-kilat bersemangat seakan berkata mantap, 'Tentu saja!'. Akhirnya, kegiatan revolusioner (?) akan segera dikerjakan, dan tentu kegiatan ini akan berjalan lancar karena kehadiran partnernya--teman sekamarnya sendiri--yang mempunyai selera tinggi terhadap keindahan.

"Estrella, kau sudah memesan bunganya kan, Sayang? Lima ribu tangkai?"

Aha, panjang umur~

"Ah, Eva~!" gadis berambut pirang pucat ini menolehkan kepalanya menuju sumber suara yang memanggil namanya, air mukanya masih bersemangat. "Tujuh--tujuh ribu tangkai! Bagian luar markas ikut dihias juga kan? Lagipula angka tujuh itu bagus!" ujarnya ceria. Melirik sekali lagi pada Chrysalis, seakan menyemangatinya dalam mengemban tugas sebagai panitia, sebelum melangkah riang kepada Eva.

Tersenyum jenaka, ia sedikit berjinjit untuk berbisik pada teman sekamarnya itu, "Tadi aku sudah ke sana, katanya tidak berapa lama lagi akan dikirim." memakai bahasa yang tidak eksplisit, agar tidak ada yang mencuri dengar rencana rahasia ini. Mengembalikan posisi berdirinya seperti semula, gadis Meksiko ini kembali berucap, "Pasti Supervisor akan terkejut yaa~" katanya santai, tidak tahu reaksi macam apa yang akan dilihatnya bila sang Supervisor tiba dan mengetahui rencana rahasia nan spesial mereka.

Ketika matanya menatap ke salah satu koridor, ia menangkap satu sosok yang cukup familiar, terutama karena memakai seragam Exorcist seperti dirinya. Lelaki dengan rambut hitam acak-acakan, dan topi baret... Namanya, uhmm... William? Wilhelm? Willem? Apa ya? Dia terlalu biasa sih, Estrella yang biasanya hafal nama orang-orang bisa sampai lupa! "Ah, itu Wil!" serunya sambil menunjuk sang Exorcist, ia menolehkan kepalanya pada Eva, meminta pendapat, "Ajak saja ya? Dia pasti mau membantu kan?" yakin namum naif, begitulah tabiat anak satu ini.

"Heeei, Wil~! Bisa ke sini sebentar?" serunya sambil melambaikan satu tangan, mengeraskan suaranya agar bisa terdengar oleh Exorcist berambut hitam yang sedang berjalan itu. Lebih banyak orang yang ikut, lebih seru dan lebih cepat selesainya kan~
Back to top Go down
Eva Montini

Eva Montini


Posts : 54
Pemilik : DPNK

Biodata
Posisi: Exorcist
Cabang: Amerika Utara - Selatan
Umur: 23

[AMERICA] Project UBAH Empty
PostSubject: Re: [AMERICA] Project UBAH   [AMERICA] Project UBAH I_icon_minitime23rd January 2010, 18:04

Hmm... tujuh ribu tangkai ya? Fufufu~ ternyata Estrella lebih cerdas daripada yang ia duga.

Sambil--lagi-lagi--memainkan kipas bulu berwarna salem yang ia genggam sambil tersenyum, sudut-sudut mata yang menampung iris cerulean tersebut membentuk sorot tatap yang tak dapat diartikan begitu saja. Bercampur... penuh intrik seorang wanita... semua orang tahu kan kalau wanita itu bisa begitu menakutkan. Ya, wanita yang seharusnya lemah nan lembut, jangan salahkan mereka karena dari awal jari-jari yang tak telihat lah yang menciptakan mereka dengan komposisi sedemikian rupa.

Intinya wanita tidak bisa jadi begitu menakutkan karena dari awal mereka memang sudah menakutkan. Pikirkanlah, kau kira siapa yang berhasil membujuk Adam--bapak umat manusia--untuk memakan buah manis terlarang itu, siapa pula yang membuat manusia harus berjejalan di bumi yang sempit dan tak beradab padahal seharusnya mereka menikmati sungai madu dan bidadari-bidadari seksi. Siapa lagi kalau bukan... Eve.

Atau Eva dalam panggilan Italia.

See, bahkan kitab suci pun mengakui.

Tubuh ramping Eva berputar ringan, lincah seperti anak rusa, saat seorang staff lain memintanya untuk bergeser. Terkadang tawa kecil terlepas dari bibirnya yang bersemu kemerahan sementara jemari lentiknya mengambil gulungan renda sutra victorian dari tumpukan yang tak jauh darinya. Lantunan senandung mengalir dari Eva sementara kuku-kukui lentiknya yang di manikur sempurna melipat renda tersebut sementara ada rombongan kecil--yah, hanya 12 orang--yang baru saja menyeruak dari koridor, berdandan dengan cape yang desainnya terlihat sangat mirip dengan desain... seragam paduan suara gereja. Kedua bola mata Eva yang menangkap kehadiran para staff yang entah sejak kapan beralih profesi menjadi penyanyi tersebut, kemudian jari telunjuknya mengarah ke salah satu sudut aula bulat, sudut yang telah dihiasi dengan undakan berbalut karpet marun, meminta--atau tepatnya menyuruh?--mereka bergerak ke sudut itu dan dalam sekejap saja rombongan tersebut mulai menyanyikan lagu-lagu gereja, meliputi seisi ruangan serta seharusnya memberi esensi serenitas ke suasana yang hiruk pikuk.

Saat itulah Estrella menghampiri Eva, tersenyum jenaka, "Tadi aku sudah ke sana, katanya tidak berapa lama lagi akan dikirim." iris cerulean wanita berambut ginger itu melirik, hampir sama jenakanya dengan senyum sang gadis berusia 19 tahun tersebut.

"Pasti Supervisor akan terkejut yaa~"


Senyuman wanita berumur 23 tahun itu merekah sempurna sembari tekikik pelan. "Tentu saja Nona kecil, tentu saja dia--eh, kita, akan sangat menikmatinya~" jemari lentik itu mulai membentuk simpul dari pita rendanya, ah, tampaknya dia butuh lebih banyak brokat untuk melengkapi simpul-simpul romantis yang ia buat.

"Ah, itu Wil!"

Good timing.

"Heeei, Wil~! Bisa ke sini sebentar?"

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Eva dan Wilhelm cukup mengenal satu sama lain. Sehingga saat anak muda itu melintas sang wanita berambut kemerahan itu tahu kalau Wilhelm juga akan mencoba untuk keluar dari suasana yang tak biasa secepat kilat... pengetahuan itu lah yang membuatnya melangkah licin menuju sang pemuda. Eva Montini berdiri tegap di depan Wilhelm dengan senyumannya yang memikat, berkilat pada bibirnya yang sedikit mencebik. "Kau datang di saat yang tepat, Wilhelm..." renda di tangan kanan dan jarum di tangan kiri "...kau pasti datang untuk memberikan bantuan kan? Karena kebetulan harus ada yang membawa brokat... kami," siapa juga kami "kekurangan brokat untuk ditempelkan pada chandelier baru. Tentu saja kau bersedia kan?" tersenyum sekali lagi pada Wilhelm Smith, senyuman terbaik dan paras terbaik Eva yang seolah mengatakan: 'jika kau menolak maka yang akan menggelantung di chandelier itu adalah dirimu sendiri, Wilhelm'.

Atau kalau tidak... mungkin benda di tangan kirinya--yang masih menisik renda secara trampil (sadis)--lah yang akan berbicara.

"Ah ya Estrella," melangkah mendekati gadis berambut pirang pucat tersebut "aku rasa bunga pesanan itu telah sampai. Jadi, kupasrahkan dekorasi bunga padamu sementara aku berkonsentrasi pada ini." mengerling pada Estrella dengan ramah sebelum kembali menoleh pada Wilhelm, memastikan keberadaan pemuda berkebangsaan Amerika itu. Titah Eva kembali meluncur dari sela bibirnya--diiringi dengan lantunan lagu yang memantul pada beton bangunan.

"Wilhelm sayang, ambilkan aku renda, brokat, taplak dan bulu merak yang masih teronggok di depan pintu utama. Kau punya 10 menit untuk memindahkan semuanya ke sini."









... seharusnya barang-barang yang dimaksud Estrella akan sampai tak lama lagi.


Last edited by Eva Montini on 24th January 2010, 07:11; edited 3 times in total
Back to top Go down
William R. Rheins

William R. Rheins


Posts : 36
Umur : 31
Pemilik : Glace

Biodata
Posisi: Disciple
Cabang: Amerika Utara - Selatan
Umur: 17 tahun

[AMERICA] Project UBAH Empty
PostSubject: Re: [AMERICA] Project UBAH   [AMERICA] Project UBAH I_icon_minitime23rd January 2010, 22:25

OOT: Ikut! *ditendang*


Seorang Disciple albino berjalan menyusuri koridor Black Order Cabang Amerika Utara-Selatan dengan mantap. Sesekali, ia berhenti untuk sesaat. Menatap keadaan lingkungan di sekitarnya sembari membentuk kedua ibu jari dan telunjuk di tangan kanan dan kirinya membentuk layaknya bingkai. Sesaat kemudian, matanya memicing. "Hm... Oke!" Ucapnya singkat sembari kembali melangkah.

Ya, Will (bukan Wil ya!) tengah menelusuri hampir seluruh pelosok Black Order Cabang Amerika Utara-Selatan. Mengecek apakah ada sesuatu yang kurang pada tatanan keindahan Markas Black Order satu ini. Hal ini dilakukannya karena baru saja ia mendengar proyek yang dicanangkan oleh General-nya sendiri, General Eisenberg. Iris rubi-nya tampak bergulir kesana kemari memperhatikan keadaan lingkungan tersebut.

"Hm... ngomong-ngomong General Eisenberg dimana sih? pikir Will dalam hati sambil masih berjalan-jalan. Di kejauhan, ia melihat beberapa orang yang kelihatannya tengah berkumpul. Mungkin tengah membicarakan proyek yang dicanangkan oleh General Eisenberg? Hm... Mungkin saja...

Ternyata di antara mereka ada Wilhelm. Seorang Exorcist yang memiliki nama panggilan yang mirip dengannya.

"Um... Wil?" Sedikit menanyakan namanya. "Bagaimana keadaannya?" Ia menanyakan tentang Proyek UBAH sembari melirik dan sedikit tersenyum pada yang lainnya.


Last edited by William R. Rheins on 25th January 2010, 14:02; edited 3 times in total
Back to top Go down
Wilhelm U. Smith

Wilhelm U. Smith


Posts : 72
Umur : 30
Pemilik : Indigo

Biodata
Posisi: Exorcist
Cabang: Amerika Utara - Selatan
Umur: 17

[AMERICA] Project UBAH Empty
PostSubject: Re: [AMERICA] Project UBAH   [AMERICA] Project UBAH I_icon_minitime25th January 2010, 06:04

OOC:Oke akhirnya bisa OL, maap lama *disabet*


Sambil sesekali menengok kanan kiri, Wilhelm berjalan menyusuri koridor. Mata hitamnya dengan cermat mengawasi sekitarnya, mencari tanda-tanda keberadaan Eva Montini.

Rencananya adalah menghabiskan sisa waktunya di luar, menunggu sampai keadaan... "tidak biasa" ini selesai. Yah, dia memang ingin jadi "tidak biasa", tapi bukan dalam konteks seperti... ini. Melihat tidak ada siapapun, akhirnya ia sedikit menurunkan penjagaannya, dan melangkahkan kakinya dengan ringan, menuju pintu masuk Markas Black Order Cabang Amerika Utara - Selatan. Oh, andai dia tahu betapa salahnya keputusannya...

"Heeei, Wil~! Bisa ke sini sebentar?"

Langkan Exorcist muda ini mendadak terhenti. Mendengar namanya disebut -dan diiringi... paduan suara?- ia menegokkan lehernya perlahan ke arah suara yang memanggilnya itu. Sambil meneguk ludahnya, ia menengok... dan menemukan Estrella Rovers melambai ke arahnya.

'Hhh, ternyata hanya Estrella,' batinnya. Kalau gadis Meksiko itu sih, Wil bisa memberi alasan untuk kabur. Tapi lain halnya kalau sudah berurusan dengan Eva Celine Montini, gadis italia itu sudah mengenalnya cukup lama untuk mengetahui tindakan yang akan diambilnya.

Memutuskan untuk pura-pura tidak mendengar -toh Estrella yang baik tidak akan berpikir buruk tentangnya-, Wil kembali memfokuskan pandangannya ke depannya. Hanya untuk menemui sepasang mata cerulean, tak lain dan tak bukan milik Eva Celine Montini. Yup. Eva Celine Montini.

'Aw, crap,'

"Kau datang di saat yang tepat, Wilhelm... kau pasti datang untuk memberikan bantuan kan? Karena kebetulan harus ada yang membawa brokat... kami... kekurangan brokat untuk ditempelkan pada chandelier baru. Tentu saja kau bersedia kan?"


Tak melihat jalan keluar dari gadis berambut ginger di depannya, akhirnya pemuda Amerika ini memutuskan untuk menerima nasibnya. Lebih baik tidak membuat Exorcist di depannya itu marah, apabila tak ingin diracun -yang Wil tahu dari pengalamannya, sangat tidak menyenangkan.

"Ah, tentu nona Eva... dengan senang hati," sahut Wilhelm, dengan tidak senang hati.

Sambil melangkahkan kakinya ke arah Estrella -yang masih tersenyum riang-, Wil membayangkan reaksi Supervisor mereka ketika ia melihat semua ini. Lihat saja semua... fasilitas yang ditambahkan oleh gadis Italia itu. Dan darimana datangnya paduan suara itu?

Penasaran, akhirnya Exorcist berambut hitam ini bertanya pada wanita di sebelahnya, "Anu, nona Eva, sudahkan anda memberitahu Supervisor?"

Menunggu jawaban darinya, Wilhelm mendengar suara lain...

"Um... Wil? Bagaimana keadaannya?"

Entah itu perasaan Wil saja, atau pemuda di depannya itu agak ragu saat memanggil namanya? Ah, hal tersebut tidaklah penting, sudah sering orang begitu, melupakan namanya maksudnya. Yang jelas Exorcist muda ini hanya bisa menggelengkan kepalanya ketika ia melihat pemuda albino di depannya.

Entah dia harus kasihan padanya karena rekannya itu akan ikut di... pekerjakan, atau haruskah ia senang karena pekerjaannya mungkin akan menjadi ringan?

"Ah, Will... aku juga baru tiba, tanyalah Ms. Eva atau Estrella di sana,".
Back to top Go down
http://myonlinemind.tumblr.com
Raul Santa Cruz

Raul Santa Cruz


Posts : 50
Pemilik : Chief

Biodata
Posisi: Section Staff
Cabang: Amerika Utara - Selatan
Umur: 23

[AMERICA] Project UBAH Empty
PostSubject: Re: [AMERICA] Project UBAH   [AMERICA] Project UBAH I_icon_minitime27th January 2010, 12:41

Sungguh, apa yang tengah terjadi dengan markasnya?

Usai bertukar giliran dengan staf keamanan lain untuk menjaga gerbang masuk, lelaki asal Paraguay itu mulai berpikir keras. Dahinya berkerut, seraya ia mengingat kedatangan pesanan hal-hal aneh yang jelas-jelas tidak sesuai dengan selera supervisornya. Pertama, ribuan tangkai bunga hias, beberapa di antaranya mulai layu karena perjalanan berdesakan yang ditempuhnya. Kedua, dekorasi-dekorasi manis berenda, sesuatu yang sama sekali tidak sesuai dengan imej markasnya. Saat rekannya kebingungan akan pilihan membiarkan barang-barang ini ke dalam markas atau tidak, Raul menawarkan bantuannya untuk meminta pertimbangan orang dalam.

Tepat sekali dengan pergantian pekerjaannya menjadi shift patroli dalam markas. Dengan kemampuan analisis yang terbatasnya pun Raul sudah dapat menyimpulkan bahwa ini bukan pekerjaan atas titah Lupus Corwin--lantas, apa yang akan ia dapatkan sebagai respon dari sang supervisor saat ia meminta konfirmasi izin?

Mendengar komosi di tengah patrolinya, ia menghampiri sumber suara--tidak lain dari Aula Bulat, pusat berbagai macam kegiatan dalam Cabang Amerika Utara - Selatan. Ia menengok ke atas, takjub dengan keberadaan chandelier dan kain-kain yang menghiasi sudut-sudut ruangan--takjub, walau ia tidak yakin mengenai perihal menyukainya atau tidak. Aliran Raul lebih minimalis.

Sorotan matanya menangkap suatu sosok yang mengibaskan kipas, seorang Exorcist wanita yang tampaknya merupakan dalang di balik semua ini, dan banyak sosok lain. Tampaknya Estrella juga terlibat dalam hal ini, mendengar pengakuannya atas pemesanan beberapa ribu tangkai bunga. Memutuskan untuk menanyakan perihal ini kepada orang yang tampaknya paling paham akan hal yang tengah terjadi, ia mendatangi wanita berambut merah itu. Sebelah alisnya terangkat, heran. "Nona, ada apa ini sebenarnya?"
Back to top Go down
Violetta Noel

Violetta Noel


Posts : 41
Pemilik : Agito
Poin RP : 100

Biodata
Posisi: Section Staff
Cabang: Amerika Utara - Selatan
Umur: 25

[AMERICA] Project UBAH Empty
PostSubject: Re: [AMERICA] Project UBAH   [AMERICA] Project UBAH I_icon_minitime27th January 2010, 17:15

Chrys baru saja menerima tawarannya dan baru saja mau menerima uluran tangannya saat mendadak 2 orang datang menghampiri wanita berdarah Belanda itu. Yang satunya adalah Exorcist wanita yang tampaknya SANGAT bersemangat menanggapi proyek ini. Yang satunya lagi adalah seorang pria tampan yang...

...mungkin punya perhatian khusus pada Chrys, mungkin? Menilai dari ekspresi, gerak tubuh, dan cara bicaranya, PLUS bunga yang pria itu berikan pada Chrys, mungkin saja Vio benar. Chrys sendiri juga, setelah menerima bunga itu, tampak jauh lebih senang. Kalau Vio boleh menarik kesimpulan, ia bisa langsung menyimpulkan bahwa Chrys dan pria tampan itu adalah sepasang kekasih. Oh, Chrysalis Vi Scheziel, mengapa kau tidak menceritakannya pada Vio? Vio janji tidak akan menyebarkannya, dan akan membantu Chrys untuk semakin mesra dengan pria tampan itu.

"Kau pikir kita masih perlu menemui Mister Corwin?"

Sebuah senyum mengembang di wajah Vio. "Tidak perlu, laaah!!" jawabnya penuh semangat sambil menepuk punggung Chrys keras-keras. Ia lalu mendekatkan bibirnya ke telinga wanita itu, lalu berbisik, "Pacarmu ada di sini, manalah mungkin aku menarikmu pergi! Lagipula, bukankah kalau proyek ini tetap berlangsung, bisa jadi kesempatanmu untuk membuat pojok romantis hanya untuk berdua. Oh, Chrys, aku SANGAT mendukung hal itu!"

Ia lalu mundur selangkah dan berbalik ke arah pria tampan itu. Ya, seorang pria itu seharusnya seperti 'kekasih' Chrys itu, tidak seperti dirinya. "Halo," sapanya ramah pada pria itu, "Namaku Violetta Noel, panggil saja Vio." Ia pun lalu mendekatkan bibirnya ke telinga pria itu, hanya supaya bisa berbisik usil padanya, "Kalau butuh saran kencan dengan Chrys, tanya padaku saja. Homme français connaît le chemin le plus romantique pour conquérir le cœur d'une femme; Pria Perancis tahu cara paling romantis untuk memenangkan hati seorang wanita."

Ia lalu mundur selangkah dan mengedipkan sebelah matanya pada Elias, sambil tersenyum lebar. Dalam keadaannya yang sekarang, kalimat yang diucapkannya pada Elias tadi terdengar seperti... salah bicara. Mana mungkin orang semanis dirinya adalah pria? Sayangnya, itulah kenyataannya.
Back to top Go down
Estrella Rovers

Estrella Rovers


Posts : 63
Pemilik : S.E.H.

Biodata
Posisi: Exorcist
Cabang: Amerika Utara - Selatan
Umur: 19

[AMERICA] Project UBAH Empty
PostSubject: Re: [AMERICA] Project UBAH   [AMERICA] Project UBAH I_icon_minitime27th January 2010, 18:49

Ketika akhirnya si Exorcist berambut hitam beraura biasa itu bergabung dengan komplotan mereka, Estrella mengikuti di belakang Eva. Di sana, ia dapat melihat kelihaian Eva untuk membujuk Wilhelm yang tampak ogah-ogahan, hebat, barangkali Estrella juga harus belajar membujuk seperti itu ya? Biasanya kan ia membujuk dengan ceria dan penuh bersemangat, tidak ada salahnya mencoba metode baru kan?

Kalau begitu, setelah proyek ini selesai, Estrella akan tanya ke Eva ah~

"Ah ya Estrella, aku rasa bunga pesanan itu telah sampai. Jadi, kupasrahkan dekorasi bunga padamu sementara aku berkonsentrasi pada ini."

Senyum gadis Meksiko itu bertambah lebar, anggukannyapun penuh semangat, "Ya! Serahkan saja padaku~!" serunya lantang dengan mata hijau bulatnya yang berkilat-kilat. Tidak perlu khawatir, Eva, Estrella akan melakukannya dengan sepenuh hati. Kalau tidak bersemangat begitu, bukan Estrella Rovers namanya kan? Ah, walaupun Rovers yang satunya lagi jauh lebih kalem...

Saat ia membalikkan badannya untuk mengecek kedatangan beribu-ribu tangkai bunga itu, seseorang--lelaki yang ia kenal--telah berdiri di dekat sana, memasang ekspresi heran.

"Nona, ada apa ini sebenarnya?"

"Oh, Raul!" sapanya pada pemuda Paraguay itu, "Ya, kamu sudah tahu kan kalau Jenderal Eisen mencanangkan proyek UBAH? Ini baru awal mulanya~" jelasnya singkat dengan senyum yang biasa ditampakkannya, walau suaranya lebih pelan dibanding yang tadi. Estrella teringat kalau Raul adalah staf keamanan yang sering berjaga di gerbang, dia pasti tahu apabila pesanannya sudah datang atau belum kan? "Hei, apa bunga-bunganya sudah sampai? Atau hiasan yang lainnya sudah datang juga?"
Back to top Go down
Elías Rovers

Elías Rovers


Posts : 45
Pemilik : S.E.H.

Biodata
Posisi: Section Staff
Cabang: Amerika Utara - Selatan
Umur: 25

[AMERICA] Project UBAH Empty
PostSubject: Re: [AMERICA] Project UBAH   [AMERICA] Project UBAH I_icon_minitime27th January 2010, 18:57

Ada peribahasa, penyesalan baru muncul belakangan.

Atau versi lainnya; bertindak dulu, berpikir kemudian. Dan Elías Rovers baru saja sadar atas apa yang baru dilakukannya. Terlambat sudah. Apa yang sudah dilakukannya sudah tidak bisa ditarik kembali. Dalam hati, Elías mengutuk dirinya sendiri yang baru saja bertindak tanpa berpikir terlebih dahulu. Sungguh bukan seperti dirinya yang biasanya terbiasa berpikir panjang. Oh, apa yang akan orang-orang bilang bila melihat seorang Elías Rovers memberi bunga--mawar merah, pula!--pada Chrysalis vi Scheziel?

Gosip akan mulai muncul, pastinya. Ketahuilah, dinding di sini memiliki kuping yang dapat diandalkan. Sialnya, ia tidak membutuhkan hal itu sekarang.

Apapunlah itu--yang sudah terjadi biarlah terjadi. Kembali pada kenyataan di hadapanmu, Rovers, kau tidak mau julukanmu bertambah lagi kan? Sudah sister complex, autis lagi.

"Puff~"

Sebuah lontaran nafas dengan nada geli terdengar dari nona Belanda, ia tidak salah dengar kan? Tidak--karena Chrys tengah memandangnya ramah dan... tersenyum. "Terima kasih Elias, aku menghargainya." senyuman yang jarang tampak itu kini terlihat jelas oleh kedua mata hazelnya. Orang bilang, bila ada seseorang yang tersenyum di hadapanmu, maka kau akan ikut tersenyum juga. Begitu pula dengan pria Meksiko ini, bibirnya terangkat dan membentuk sebuah senyuman hangat, diikuti anggukan pelan.

Oh tidak--Elías Rovers seharusnya tidak menampakkan senyum hangat seperti itu pada seseorang yang bukan adiknya, apalagi di tempat umum. Tidak, tidak. Tadi itu hanya refleks. Hanya refleks... kan?

Terdiam, lagi-lagi bingung karena tingkahnya sendiri.

Menyalahkan bunga karena tingkahnya yang aneh ini? Tidak logis. Lucu sekali, Elías, karena kau tampak begitu canggung dan kebingungan sekarang. Ditambah lagi, perasaan aneh itu--

--tunggu.

Perasaan apa?

"Kau pikir kita masih perlu menemui Mister Corwin?"
"Tidak perlu, laaah!!"


Untunglah seruan penuh semangat itu menyadarkannya untuk kembali ke alam nyata, ia berdehem untuk menarik perhatian keduanya. "Kalian... Mau menemui Supervisor Corwin?" tanyanya sedikit heran, ya, untuk apa memangnya? Namun, daripada mendapatkan jawaban atas pertanyaan itu, ia malah didekati oleh sang pria berparas cantik yang sedari tadi melihat aksinya. Ya Tuhan.

"Halo,"

Err...

"Namaku Violetta Noel, panggil saja Vio."

Soal nama, ia memang sudah tahu, "Ah, saya Elías... Rovers Salazar." ujarnya membalas perkenalan Vio dengan senyum tipis, sopan santun patut dijaga. Tetapi, dalam satu gerakan cepat pria--iya, Elías tidak lupa kok--itu mendekatkan bibir kemerahannya ke sebelah telinganya, kemudian membisikkan sesuatu yang seumur hidup tidak pernah ia duga.

"Kalau butuh saran kencan dengan Chrys, tanya padaku saja. Homme français connaît le chemin le plus romantique pour conquérir le cœur d'une femme; Pria Perancis tahu cara paling romantis untuk memenangkan hati seorang wanita."

... Hah?

Waktu terasa berjalan sangat lambat bagi Elías yang berusaha mencerna kalimat campur Bahasa Perancis itu di otaknya. Dia bilang apa tadi? Saran kencan... dengan Chrysalis? Yang benar saja, pria ini sudah jelas salah paham! Menatap tak percaya pada Vio, kepalanya mengikuti ke mana pria Perancis itu berada sekarang, sementara dirinya sendiri mematung--jangan-jangan sebentar lagi akan ada petugas yang mengangkutnya untuk dijadikan hiasan proyek UBAH ini. Hahaha, lucu.

Oh, satu lagi--demi Tuhan--apa maksud kedipan mata dan senyum lebar penuh makna itu? Salah paham, ini adalah sebuah salah paham yang besar, saudara-saudara, dan Elías Rovers tentu, akan meluruskannya.

... Tidak kalau ia masih mematung dengan wajah memerah.

Sial, sial, sial.


"Ehhm," deheman keras yang jelas dipaksakan menjadi awal, ia menutup matanya sesaat sebelum menatap kedua lawan bicaranya. Terutama, pria yang salah sangka tadi. "Tuan... Vio," ia mulai angkat bicara, suaranya terdengar berat, ekspresi wajahnya dijaga sedemikian rupa agar terlihat tenang, walau rona kemerahan itu masih belum mau beranjak dari sana, "tampaknya Anda salah paham. Saya dan Nona Scheziel bukan..." ia melirik Chrysalis sebentar, kemudian kembali lagi pada Vio untuk melanjutkan, "... yang seperti Anda pikirkan." tandasnya, mencoba agar kalimatnya terdengar meyakinkan. Air mukanya masih sama; tenang. Elías Rovers dikenal karena kelihaiannya menjaga ekspresi wajah kan? Di luar memang terlihat seperti itu, namun kalau boleh jujur, ia sedang menanti respon yang bersangkutan dengan tegang--lumayan, tidak sampai gemetaran atau bagaimana kok, hanya denyut jantungnya hanya sedikit lebih cepat saja--sekarang.

Soal Vio percaya atau tidak, itu urusan belakangan deh. Yang penting ia sudah melakukan apa yang ia bisa untuk meluruskan salah paham ini, dan mengutarakan fakta yang sebenarnya. Barangkali Chrysalis dan dirinya memang terlibat dalam suatu peristiwa yang sulit dijelaskan--kalau tidak mau dibilang 'sulit ia akui'--namun peristiwa itu tidak membawa mereka ke dalam jenjang hubungan yang lebih kompleks. Ralat; sekarang juga sudah kompleks.

Bingung.

Oh, berhentilah bertindak konyol, Elías.



[OOC: The King of Denial is on the road baby Cool *ditakol*]


Last edited by Elías Rovers on 27th January 2010, 22:56; edited 2 times in total
Back to top Go down
Diavlea S. Goethe

Diavlea S. Goethe


Posts : 52
Umur : 29
Pemilik : Kumohare[n]

Biodata
Posisi: General
Cabang: Amerika Utara - Selatan
Umur: 27 y.o

[AMERICA] Project UBAH Empty
PostSubject: Re: [AMERICA] Project UBAH   [AMERICA] Project UBAH I_icon_minitime27th January 2010, 20:21

For the sake of Dew Laden Moss.

Tipe orang yang sulit diajak berdebat. Iya sih, lagipula sejak kapan dia juga jadi suka berdebat begini? Ide menghias dengan barang pribadi itu mungkin memang agak tidak wajar karena—mengalihkan pandangannya keluar ruangan—seperti kata Eisen, markas ini terlalu-sangat-sangat luas untuk dihiasi dengan barang pribadi. Barang pribadinya juga sedikit sih, ia bukan kolektor, tahu. Paling kolektor coklat—kau kira menghias markas dengan coklat itu ide bagus? Yang ada jadi markas semut, tahu.

Dan ia hanya mendengus, tahu bahwa otaknya tidak dapat menemukan bahan argumen yang tepat. “Barang pribadimu...?” Lea, tersenyum simetris, kurang lebih dapat menebak..maksudnya. Oke.

Sepertinya ia tidak akan memiliki waktu untuk meminum teh, karena tubuh kecilnya melompat dari meja kerja Eisen—yang masih asik dengan mawar ungunya—dengan kedua tangan di pinggang. “Nah, Eisen, kau mau diam di kantormu saja? Aku mau keluar, penasaran yang lainnya sedang apa. Mau ikut?” masih dengan senyum mengembang. Hei, masa otak dari proyek ini diam di balik meja, sih? Ga seru.
Back to top Go down
Chrysalis vi Scheziel

Chrysalis vi Scheziel


Posts : 145
Poin RP : 20

Biodata
Posisi: Section Leader
Cabang: Amerika Utara - Selatan
Umur: 25

[AMERICA] Project UBAH Empty
PostSubject: Re: [AMERICA] Project UBAH   [AMERICA] Project UBAH I_icon_minitime28th January 2010, 10:58

"Tidak perlu, laaah!!" jawab Vio semangat sambil menepuk punggung Chrys keras-keras. Ia lalu mendekatkan bibirnya ke telinga Chrysalis, lalu berbisik, "Pacarmu ada di sini, manalah mungkin aku menarikmu pergi! Lagipula, bukankah kalau proyek ini tetap berlangsung, bisa jadi kesempatanmu untuk membuat pojok romantis hanya untuk berdua. Oh, Chrys, aku SANGAT mendukung hal itu!"

.....

Pacar?

Sontak pupil yang menampung emerald di tengah putih itu melebar, terkejut dengan kesimpulan brilian pria Prancis di depannya. Kegusaran nampak di wajahnya--dengan sedikit warna merah yang merayapi. Untung genggaman tangannya tak meremas bunga mawar itu sampai hancur. Ia menatap Violetta sambil memekik pelan, spontanitas. "Vi-Vio! Tunggu aku tidak--" sayangnya sebelum Chrysalis berhasil menuntaskan kalimatnya pria itu beranjak mendekati Elias sambil tersenyum lebar.

"Halo, namaku Violetta Noel, panggil saja Vio."

Crap.

Yang jelas wanita Belanda berusia 25 tahun itu hanya bisa 'meringis' dan kenapa pula Vio berbisik-bisik? EH tidak, yang lebih penting; apa yang mereka bisikkan?! Argh, rasanya Section Leader itu ingin melengking saja untuk menghentikan keusilan Violetta. Ya, apa sih yang dibisikkan sehingga... sehingga rona muka Elias jadi berubah...memerah?

"Ehhm"

Menatap pada Elias, tersirat rasa ingin tahu di wajah wanita berambut hitam cepak tersebut. "Tuan... Vio,tampaknya Anda salah paham. Saya dan Nona Scheziel bukan..." Elias melirik Chrysalis sebentar, kemudian kembali lagi pada Vio untuk melanjutkan, "... yang seperti Anda pikirkan."

Oh, tentu saja demikian.

Sejak kapan ia dan Elias memiliki hubungan seperti itu kan? Tak pernah, namun entah kenapa mendengar jawaban pria asal Meksiko tersebut ia merasa.... err absurd. DItangkapnya lirik mata hazel pria itu, mengarah pada batang hidungnya. Rona wajah Chrysalis yang sudah kehilangan nuansa merahnya hanya membalas tatapan itu dengan alis yang terangkat seolah bertanya balik. Anggap saja itu reaksi dari kalimat yang barusan dilontarkan pria berambut coklat itu.

Oh ya satu hal.

"Panggil aku Chrys."

Ya itu saja.

Kenapa juga ia bertingkah begini? Sekali lagi hembusan nafas panjang keluar dari sela bibir Chrysalis vi Scheziel, segala keributan maupun suara paduan suara itu pun hanya menambah pening kepalanya.

"Aku rasa aku akan menemui Eisenebrg sekarang... dia yang bertanggung jawab atas semua ini."

Orang gila itu.






Lokasi: kamar pribadi Eisenberg.

Mengetuk pintu kamar General itu dengan teratur sebelum membukanya, memperdengarrkan suara derik yang tak nyaman di gendang terlinga dan menemukan bahwa 'sahabatnya' satu itu sedang asyik mengobrol dengan General lainnya.

"Eisenberg," ucap wanita itu tanpa menambahkan embel-embel General, "kurasa kau melihat aula bulat sekarang ini." ucapnya singkat jelas padat tanpa basa-basi sama sekali.

"Selamat siang Miss Goethe." tak lupa untuk tersenyum ramah pada wanita General satu-satunya di ruangan itu.


Last edited by Chrysalis vi Scheziel on 28th January 2010, 14:20; edited 4 times in total
Back to top Go down
Sponsored content





[AMERICA] Project UBAH Empty
PostSubject: Re: [AMERICA] Project UBAH   [AMERICA] Project UBAH I_icon_minitime

Back to top Go down
 
[AMERICA] Project UBAH
Back to top 
Page 1 of 3Go to page : 1, 2, 3  Next
 Similar topics
-
» [AMERICA] All About Tea
» [AMERICA] Trouble
» [AMERICA] Into The Wolf Den
» [AMERICA] A New Beginning
» [AMERICA] Hard Day's Night

Permissions in this forum:You cannot reply to topics in this forum
Black Order Headquarters :: Black Order Archives :: Bookman's Records-
Jump to:  
Free forum | ©phpBB | Free forum support | Report an abuse | Forumotion.com