Black Order Headquarters
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.


An Indonesian D.Gray-Man original character (OC) roleplay forum. Set in an alternate 1880s.
 
HomeSearchLatest imagesRegister[CENTRAL] Pengakuan Dosa (?) - Page 2 I_icon_mini_registerLog in
Time

Selamat datang di Black Order Headquarters! Waktu dunia Black Order HQ saat ini adalah: Februari 1880

[CENTRAL] musim dingin, bersalju dan hawa menusuk

[ASIA] musim dingin, sejuk namun kering

[AMERICA] musim dingin, badai salju di akhir bulan

[AFRICA] musim dingin, sedikit salju di awal bulan

Acara mendatang:

- Valentine Grand Ball

(Kontak staf jika memiliki ide)

Shoutbox

ShoutMix chat widget
Affiliates

ClampFactory Al'loggio

code-geass

tenipuri-indo

Saint-Sanctuary

Neverworld

Aria Academy High School Fighter Role Play Forum

Don't be shy, affiliate with us!
 
Latest topics
» Free Talk
[CENTRAL] Pengakuan Dosa (?) - Page 2 I_icon_minitimeby Ravel Kohler 21st December 2015, 17:50

» [AMERICA] Unusual Training
[CENTRAL] Pengakuan Dosa (?) - Page 2 I_icon_minitimeby Keith Warringstate 21st June 2011, 23:10

» English Free Talk
[CENTRAL] Pengakuan Dosa (?) - Page 2 I_icon_minitimeby Wilhelm U. Smith 19th February 2011, 21:17

» [Central] The History Might Have Recorded Us
[CENTRAL] Pengakuan Dosa (?) - Page 2 I_icon_minitimeby Fuchsia Scarlet 13th February 2011, 12:21

» [CENTRAL] Looking Around
[CENTRAL] Pengakuan Dosa (?) - Page 2 I_icon_minitimeby Lumiere A. Etoile 6th February 2011, 20:13


 

 [CENTRAL] Pengakuan Dosa (?)

Go down 
5 posters
Go to page : Previous  1, 2
AuthorMessage
Nikolai Mikhailov

Nikolai Mikhailov


Posts : 183
Pemilik : Cairy

Biodata
Posisi: Disciple
Cabang: Eropa
Umur: 15

[CENTRAL] Pengakuan Dosa (?) - Page 2 Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Pengakuan Dosa (?)   [CENTRAL] Pengakuan Dosa (?) - Page 2 I_icon_minitime30th September 2009, 20:29

"... Non-aktifkan Innocence kalian. Sebagai Exorcist seharusnya kalian tahu kalau kalian tidak boleh memakainya sembarangan, apalagi di tempat ini."

Nikolai hampir berseru lagi sebelum akhirnya mendengar suara itu. Eh? Ia terdiam sesaat mencoba melihat keadaan ke balik bilik. Kok ada orang dengan suara datar begitu tiba-tiba datang dan tanpa ragu menghentikan kedua orang yang ada.

Setelah ribut-ribut itu berkurang, akhirnya ia menyembulkan wajah dari balik bilik, menerawang sosok siapa sih yang tiba-tiba muncul itu dan...

"Ack! Shreirin!!" berseru dengan suara pelan dan langsung menutup mulutnya rapat. Kembali menyembunyikan diri di balik bilik pengakuan dosa ini... ya ampun Nikolai, kali ini kau yang harus benar-benar mengakui dosa di depan gurumu nak.

Keringat dingin bercucuran dan mulai meringkuk seperti sedang main petak umpet. Ah, sebaiknya ia sembunyi saja di dalam sana dan tidak lagi bersuara. Shrei pasti kenal benar bagaimana suaranya dan jika ketahuan matilah ia, entah kali ini akan disegel berapa lama lagi.

... "Tuhan yang baik... setidaknya biarkan aku bebas dari tempat ini. Nanti kalau ketemu kapel di luar aku pasti akan mengakui dosaku," kali ini menyerah pada satu-satunya tempat di mana ia bisa berserah.
Back to top Go down
http://tokyorevelations.wordpress.com
Shreizag E. Halverson
Vatican Central
Shreizag E. Halverson


Posts : 580
Umur : 32
Pemilik : S.E.H.
Poin RP : 20

Biodata
Posisi: General
Cabang: Eropa
Umur: 29

[CENTRAL] Pengakuan Dosa (?) - Page 2 Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Pengakuan Dosa (?)   [CENTRAL] Pengakuan Dosa (?) - Page 2 I_icon_minitime30th September 2009, 20:32

Perlahan-lahan jubah abu yang melayang itu menurunkan ketinggiannya, siapapun akomodator Innocence itu, pastilah orang yang cukup penurut. Atau, terlalu takut untuk membangkang dirinya yang berjabata General ini. Ketika jubah itu telah mencapai ketinggian satu meter, kedua sosok terjatuh ke lantai. Yang satu, Abisak, pastilah korban dari peristiwa ini. Menurut cerita yang ia dengar dari Tuan Harkonen dan Giraile, lelaki itu bahkan terlalu sial untuk mengerjai orang lain. Yang satunya lagi, sang Exorcist dengan Innocence berbentuk jubah abu, Shrei tidak mengenalnya.

Pria berambut putih ini menghela nafas, yang pasti penyebab segala kekacauan di sini harus dihukum. Tentu saja, hukuman khas Shreizag Halverson tidak menyangkut soal fisik.

Ketika Exorcist muda itu akhirnya berhasil berdiri, iapun mulai bicara kembali. "Avedisian, tolong jaga dia agar tidak ke mana-mana. Kau juga harus menjelaskan semua ini nanti." ya, karena cerita dari korban biasanya lebih bisa dipercaya, apalagi tampaknya Abisak bukan tipe orang yang akan berbohong. "Tim, tolong pegang Innocence anak itu sebentar," titahnya pada golem perak yang bertengger di pundaknya. Timcanpi menurut, kemudian golem perak itu terbang ke sebelah Benjamin, menggigit jubahnya, dan membawanya terbang kembali ke sebelah Shrei. Tidak, Shreizag tidak akan menyita jubah itu, ia hanya mau memastikan agar Benjamin tidak bisa kabur.

Sekarang, masalah yang satu lagi.

Shreizag melangkah ke dalam bilik pengakuan dosa yang pintunya sudah rusak, ia punya firasat kalau yang ada di sana bukanlah pendeta... mungkin malah anak yang dicarinya sedari tadi. Hal itu terbukti karena tidak ada suara apapun yang menyambutnya, biasanya pendeta sungguhan akan menyambut dengan kalimat yang ramah, bukan? Dan hal itu cukup untuk meningkatkan kecurigaannya. "Shu, panggilnya pelan, "Kau ada di situ? Keluarlah." pintanya dengan suara datar seperti biasa, tanpa ada niat untuk mengintimidasi atau apapun. Bila ia menekankan begitu, bisa-bisa anak ini ketakutan dan tidak mau keluar selamanya.


Last edited by Shreizag E. Halverson on 30th September 2009, 21:15; edited 1 time in total
Back to top Go down
http://sacchii.deviantart.com
A. Růžena Mlynarikova

A. Růžena Mlynarikova


Posts : 120
Poin RP : 20

Biodata
Posisi: Disciple
Cabang: Eropa
Umur: 20

[CENTRAL] Pengakuan Dosa (?) - Page 2 Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Pengakuan Dosa (?)   [CENTRAL] Pengakuan Dosa (?) - Page 2 I_icon_minitime30th September 2009, 20:42

Allegra sudah bersiap menarik Úmrtí Souhvězdí --ya dia melupakan fakta bahwa Abisak adalah manusia biasa-- saat seseorang berteriak lantang, tegas. Menuntut gadis itu menghentikan aksinya.

Gadis berambut pirang itu menoleh dan terkesiap begitu melihat sosok general yang memasuki kapel."Ge-General Halverson?!" dengan seketika innocence miliknya mulai menyusut perlahan-lahan sampai kembali menjadi tongkat kecil seukuran pensil kayu. Allegra meloncat dari sandaran kursi panjang ke lantai, berdiri tegak sambil memandang Shreizag dengan hormat, setidaknya dia gadis yang patuh dan tak berkata banyak --ke orang yang tak begitu dia kenal.

General itu mengambil innocence milik Benjamin dan melewatinya begitu saja --Allegra bernafas lega-- menghampiri bilik pengakuan dosa yang hampir hancur oleh ulah mereka. Shreizag tampaknya mencari-cari sosok seseorang. Oh ya, pelayan Tuhan yang aneh itu masih bersembunyi di balik bilik.

Hmm.. entah kenapa dia ingin melaporkan kejadian ini pada general bermata dingin itu, seperti dia melaporkan insiden pada generalnya sendiri.

"Nama saya Allegra Růžena Mlynarikova, disciple dari General Karlsen." Allegra mengawali laporannya dengan kalimat perkenalan.

"Seperti yang anda lihat memang terjadi kekacauan kecil disini, General Halverson. Namun, saya dapat menjelaskannya."

Allegra menarik nafas dalam-dalam.

"Jadi setelah melakukan pengakuan dosa di bilik itu, eh apa saya bilang cara pendeta menanggapi pengakuan dosa saya agak gila? Dan... Pria bernama Avedisian itu masuk ke dalam. Saya tetap berada di kapel sambil duduk di kursi deret ini dan hampir tertidur"

Gadis bermata biru cerah ini mengelus-elus syal bulunya, terdengar jeda beberapa saat sebelum dia melanjutkan kalimat barusan.

"Tetapi saya dikejutkan oleh suara ribut, dan begitu saya tersadar ada suara yang menyebut-nyebut dirinya sebagai Tuhan dan melaksanakan penghukuman dengan sekali lagi mengatas namakan Tuhan, dia menarik A-Avedisian yang malang ke langit-langit kapel saat itulah saya mulai geram dan mengaktifkan innocence saya untuk menjangkau Avedisian, mencoba melakukan pertolongan" matanya melirik ke section staff itu.

"Dan pemilik suara itu adalah exorcist yang innocencenya sekarang anda sita..."

Allegra berdehem, tanda bahwa dia telah menyelesaikan laporannya. Kali ini wajah gadis itu celingukan, ingin mengetahui sosok pendeta di bilik tersebut. Hmm.. entah apa yang akan dia lakukan kalau mengetahui Nikolai-lah yang ada di balik semua itu.
Back to top Go down
Benjamin Baptiste

Benjamin Baptiste


Posts : 102
Umur : 30
Pemilik : Woof

Biodata
Posisi: Exorcist
Cabang: Eropa
Umur: 17

[CENTRAL] Pengakuan Dosa (?) - Page 2 Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Pengakuan Dosa (?)   [CENTRAL] Pengakuan Dosa (?) - Page 2 I_icon_minitime30th September 2009, 22:28

Untuk apa General itu menyuruh Abisak menjagaku dan golemnya untuk mengambil Robe de Cérémonie? Bahkan aku tidak bisa berdiri dengan benar... semoga saja aku masih bisa mengambil Robe de Cérémonie-ku nanti, pikir Benjamin setelah mendengar kalimat selanjutnya dari General Halverson yang sekarang melangkah ke bilik pengakuan dosa yang entah sejak kapan pintunya sudah rusak itu - Hei, jangan lihat Benjamin. Dia membukanya dengan perlahan, masak pintunya selemah itu, sih?

Tiba-tiba gadis Exorcist garang yang tidak digubris General Halverson itu berbicara - melapor (atau mengadu?) - kepada sang General. Benjamin hanya bisa terkekeh pelan mendengar laporan yang keluar dari mulut Exorcist bernama Allegra Růžena Mlynarikova itu. Nama yang aneh... untuk seorang pengadu, hanya itulah komentar Benjamin yang tentunya tidak bisa keluar dari mulutnya.

"Nama saya Allegra Růžena Mlynarikova, disciple dari General Karlsen. Seperti yang anda lihat memang terjadi kekacauan kecil disini, General Halverson. Namun, saya dapat menjelaskannya. Jadi setelah melakukan pengakuan dosa di bilik itu, eh apa saya bilang cara pendeta menanggapi pengakuan dosa saya agak gila? Dan... Pria bernama Avedisian itu masuk ke dalam. Saya tetap berada di kapel sambil duduk di kursi deret ini dan hampir tertidur..."

Entah kenapa Allegra berhenti dan mengelus syal bulunya. Mau pamer? Atau... mata Benjamin melebar mengetahui bagian mana yang akan segera terucap keluar dari mulut gadis itu. Bagiannya - bagian yang paling seru.

"... tetapi saya dikejutkan oleh suara ribut, dan begitu saya tersadar ada suara yang menyebut-nyebut dirinya sebagai Tuhan dan melaksanakan penghukuman dengan sekali lagi mengatas namakan Tuhan, dia menarik A-Avedisian yang malang ke langit-langit kapel saat itulah saya mulai geram dan mengaktifkan innocence saya untuk menjangkau Avedisian, mencoba melakukan pertolongan..."

Benjamin menatap Allegra datar. Suara ribut? Oke, mungkin Benjamin memang melakukannya; Menyebut diri sebagai Tuhan? Hei, kapan Ben menyebut dirinya Tuhan? Lalu penghukuman atas nama Tuhan... apakah Exorcist tidak melakukan hal yang serupa kepada Akuma? Oh, sepertinya Benjamin sudah lupa kalau mereka juga melayani Pusat Vatikan.

Mendengar tuduhan-tuduhan yang pahitnya cukup tepat - hanya satu saja, sih, sebenarnya - Benjamin kembali terkekeh. Kali ini dengan nada kasar. Bukan karena dia sudah berubah anarkis sekarang. Sebenarnya dia ingin tertawa mendengar tuduhan-tuduhan itu meleset di beberapa bagian meskipun tetap mengenai Benjamin, tetapi apa daya, dia sudah menggunakan Innocence-nya non-stop dan menggerakkan Robe de Cérémonie tanpa bantuan angin. Tubuhnya seharusnya diistirahatkan, bukan disuruh berdiri terus seperti ini.

"... dan pemilik suara itu adalah exorcist yang innocencenya sekarang anda sita..."

Benjamin tidak mendengar dehaman terakhir Allegra karena dia sedang diliputi horor sekarang. Disita? Apakah ini berarti karirku sebagai Exorcist akan berakhir? Bahkan aku belum memulai misi resmi pertamaku! Benjamin mengerang di dalam benaknya dan memasang ekspresi horor di wajahnya - yang malah terlihat seperti sedang melongo karena efek samping Innocence-nya. Untungnya Benjamin tidak sedang berkaca sekarang.
Back to top Go down
http://malesishere.wordpress.com
Nikolai Mikhailov

Nikolai Mikhailov


Posts : 183
Pemilik : Cairy

Biodata
Posisi: Disciple
Cabang: Eropa
Umur: 15

[CENTRAL] Pengakuan Dosa (?) - Page 2 Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Pengakuan Dosa (?)   [CENTRAL] Pengakuan Dosa (?) - Page 2 I_icon_minitime30th September 2009, 22:39

... 'Kacau,'

Memukul-mukul kepalanya sendiri, kok bisa permainannya yang tadinya biasa saja jadi sekacau ini. Semua pasti ulah si janitor dan exorcist yang bisa terbang itu. Menyebalkan, Nikolai menggerutu sendiri sekarang di dalam biliknya... oke, saatnya permainan berakhir. Sebagai anak-anak jam waktu bermainmu habis dan silakan gantikan dengan anak yang lain.

Tekanan mengetahui ada gurunya di luar ruangan sudah cukup menyita batin dan pikiran Nikolai secara keseluruhan. Jika terus dipaksakan maka ia akan terlampau merasakan tekanannya sendiri. Padahal ingat, ini hanya permainan yang dilakukannya untuk kesenangan semata.

... "Fuh~" mengeluarkan nafas panjang lalu bangkit dari tempat sembunyinya.

"Shu, Kau ada di situ? Keluarlah."

Panggilan itu menandakan permainan usai, dan usai juga bagi Nikolai untuk menguasai dirinya. Kini tatapan matanya berubah menjadi tatapan mata orang ngantuk, setidaknya keluar dari dalam bilik, memerlihatkan sosok seorang bocah exorcist yang seperti baru bangun dari tidurnya. Lengkap dengan seragam dan Innocence yang selalu dibawanya.

"Kenapa kau bisa tahu kalau itu dia?" keluar dan balik bertanya pada sosok yang tidak pernah diakuinya itu. Oh oke, Fyodor di sini menggangikan Nikolai karena anak itu terlalu stress jika ia tahu akan dimarahi oleh gurunya.

... "Kami hanya bermain, bukan Shu yang salah telah mengobrak-abrik tempat ini." Berkata lagi melakukan pembelaan. Kemudian menatap Allegra si 'wanita psikopat' dan Abisak 'si janitor yang jatuh cinta', jelas Fyodor hanya angkat bahu, yang tadi bersuara sebagai pastor itu benar adalah saudaranya jadi ia tidak bisa bertanggung jawab lebih banyak.

Kembali melirik Shrei, "Oke, aku menyerah... silakan tangkap." Kalau Nikolai tentu tidak akan menyerah secepat itu, setidaknya ia akan berlari mengelilingi markas hingga tubuhnya disegel lagi. Tapi Fyodor tidak mau adiknya melakukan hal itu... berlari membuang-buang tenaga, disegel itu menyebalkan. Setidaknya ia berharap, kalau dihukum, hukumlah tanpa embel-embel fisikalitas.
Back to top Go down
http://tokyorevelations.wordpress.com
Shreizag E. Halverson
Vatican Central
Shreizag E. Halverson


Posts : 580
Umur : 32
Pemilik : S.E.H.
Poin RP : 20

Biodata
Posisi: General
Cabang: Eropa
Umur: 29

[CENTRAL] Pengakuan Dosa (?) - Page 2 Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Pengakuan Dosa (?)   [CENTRAL] Pengakuan Dosa (?) - Page 2 I_icon_minitime1st October 2009, 22:45

Sementara menunggu sang pendeta yang diyakininya palsu, dan yang juga ia yakini sebagai muridnya keluar, ia mendapatkan laporan dari gadis Exorcist berambut pirang tadi.

"Nama saya Allegra Růžena Mlynarikova, disciple dari General Karlsen. Seperti yang anda lihat memang terjadi kekacauan kecil disini, General Halverson. Namun, saya dapat menjelaskannya. Jadi setelah melakukan pengakuan dosa di bilik itu, eh apa saya bilang cara pendeta menanggapi pengakuan dosa saya agak gila? Dan... Pria bernama Avedisian itu masuk ke dalam. Saya tetap berada di kapel sambil duduk di kursi deret ini dan hampir tertidur. Tetapi saya dikejutkan oleh suara ribut, dan begitu saya tersadar ada suara yang menyebut-nyebut dirinya sebagai Tuhan dan melaksanakan penghukuman dengan sekali lagi mengatas namakan Tuhan, dia menarik A-Avedisian yang malang ke langit-langit kapel saat itulah saya mulai geram dan mengaktifkan innocence saya untuk menjangkau Avedisian, mencoba melakukan pertolongan. Dan pemilik suara itu adalah exorcist yang innocencenya sekarang anda sita..."

Baik, penjelasan yang cukup jelas, dan Shrei akhirnya tahu identitas gadis itu tanpa perlu kontak dengannya langsung. Pria Norwegia itu menyimpan fakta yang dikemukakan Allegra dalam benaknya, ia tinggal melakukan cross-check dengan cerita versi Abisak nanti. Dan sesuai dengan dugannya... Kalau Exorcist dengan Innocence berbentuk jubah itu juga bertanggung jawab atas kekacauan ini. Itu saja sudah cukup untuk memasukkan Exorcist muda itu ke dalam list 'orang-yang-patut-dihukum' miliknya. Bisa-bisanya mereka bermain-main dalam kapel?

Penantiannya tidak berlangsung lama, anak yang ditunggunya akhirnya keluar dari persembunyiannya, menampakkan sosok yang ia cari sejak tadi, namun, dengan air muka yang jauh berbeda.

"Kenapa kau bisa tahu kalau itu dia?"

Karena selama 5 tahun bersamamu, aku sudah cukup mengenal seluk-beluk sikapmu.

"Kami hanya bermain, bukan Shu yang salah telah mengobrak-abrik tempat ini. Oke, aku menyerah... silakan tangkap."

Pria Norwegia ini menghela nafas kecil, kemudian melangkahkan kakinya untuk meraih tangan anak didiknya itu, "Aku tidak mempermasalahkan kerusakan; tapi perbuatan yang telah kau lakukan." katanya pelan, layaknya seorang guru yang sedang menasehati muridnya, "Вы понимаете? *" tanyanya dalam bahasa yang paling dimengerti anak itu, memberikan penekanan dalam kalimatnya.

Kini tangan anak itu telah ada dalam genggamannya, ia menariknya keluar dari bilik pengakuan dosa; memperlihatkan sosok pendeta palsu yang menjadi pangkal dari permasalahan ini.

Shreizag menatap orang-orang di depannya satu persatu, memerhatikan ekspresi wajah masing-masing. Sebagian besar, menunjukkan ketidakpercayaan; wajar karena ternyata sang biang masalah masih bocah kecil. "Aku minta maaf atas kelakuan muridku." ujarnya pendek, namun serius. "... Akan kuberikan hukuman yang pantas." lanjutnya, dengan suara yang sangat pelan, nyaris tidak terdengar.

Ia menolehkan kepalanya pada Abisak, korban dengan nasib sial--ralat, selalu sial--hari ini. "Avedisian, aku mau minta tolong." mulanya, dengan raut wajah lebih serius, "Tolong kau bawakan satu baskom air hangat, dua kain lap bersih... dan beberapa meter tali tambang." titahnya pada pria keturunan Armenia itu. "... Dan kau," ia beralih pada Benjamin, "... Ikuti aku." akhirnya, sambil berjalan keluar dari kapel menuju taman yang ada di luarnya. Fyodor yang sejak tadi tangannya dipegangi oleh Shrei hanya bisa mengikutinya dari belakang, begitu juga dengan Timcanpi yang masih mengigit Innocence milik Benjamin, ikut terbang keluar. Memangnya apa yang akan Jendral ini lakukan di taman? Oh, lihat saja nanti.




* = Kau mengerti?
Back to top Go down
http://sacchii.deviantart.com
Abisak Avedisian

Abisak Avedisian


Posts : 77
Pemilik : Chief
Poin RP : 20

Biodata
Posisi: Section Staff
Cabang: Eropa
Umur: 25

[CENTRAL] Pengakuan Dosa (?) - Page 2 Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Pengakuan Dosa (?)   [CENTRAL] Pengakuan Dosa (?) - Page 2 I_icon_minitime6th October 2009, 20:27

Baiklah; hanya satu momen yang lalu, ia merasa begitu tercerahkan, beban yang dipikulnya akibat emosi yang tak jelas pun telah diangkat dari punggungnya, dan seandainya ia tidak masih memiliki akal sehat mungkin ia sudah melompat dengan riang saat mengeluari ruang pengakuan dosa, tetapi...

... hanya satu momen berikutnya, ia sudah terangkat oleh tangan entah-berantah ke atas udara. Wajahnya mulai bersemu ungu karena kesulitan bernapas. "Aaaaaakhhh--"

"Kau harus menjaga mulutmu baik-baik, Janitor, kalau kau tidak ingin bertambah sial"

Bertambah sial? Memangnya ia bisa lebih sial dari ini? Puji syukur.

Gila; itu satu-satunya kata yang dapat mendeskripsikan situasi yang dialaminya. Bukankah tadi ia sudah menerima siraman rohani dari pendeta itu? Mengapa tiba-tiba muncul makhluk aneh ini? Ya, bukan saatnya untuk berkontemplasi, karena yang ia butuhkan saat itu adalah oksigen. Ia pun digoyangkan ke kanan dan kiri oleh tangan misterius itu. Abisak mengutuk dirinya yang masih sadarkan diri juga; untuk kasus seperti ini, tampaknya lebih mudah jika ia pingsan saja.

WHUUUUSH. Tiba-tiba, suatu bola berduri raksasa melewatinya. Hampir saja ia terkena oleh besi padat itu. Abisak melakukan hal yang akan dilakukan pria normal manapun. "AAAAAAAAAAAAAAARGHHH!!!" Ia tidak tahu mana yang lebih baik, mati kekurangan oksigen akibat cekikan tangan itu, atau mati dihantam morning star gadis bulu yang tadi.

"Turunkan pria malang itu!"

"N-Nona, tolong jangan ayunkan benda berbahaya itu..." gumamnya pelan, walau ia tidak memiliki pilihan pada saat itu. Sebenarnya, yang ingin diucapkannya adalah: 'Nona, kau gila?! Kau mau membunuhku atau menyelamatkanku? Jatuh dari ketinggian ini tidak setara dengan digigit semut, lho.' Ack! Hanya dalam beberapa saat, dirinya sudah dililit erat rantai besi Innocence gadis itu. Bagus, sekarang bukan hanya lehernya, tetapi badannya juga yang terbelengu.


"Hentikanlah itu wahai anakku! Apalah yang sedang kalian perbuat di rumah Tuhan ini?!"

Ah! Satu-satunya orang waras di kapel selain dirinya, pendeta yang berjaga! "Bapak, selamatkan saya--" Ia ingin mengucapkan itu, namun kata-katanya sulit dikeluarkan dari tenggorokannya, terutama karena Allegra mempererat rantai yang melilit badannya.

Ia melihat sosok berbaju hitam dengan rambut serba putih di bawah, seorang jendral. Mata hazelnya membelalak begitu mengenal sosok di bawah. Jendral Halverson bukan tipe orang yang menoleransi kekacauan, mungkin ia bisa selamat dari kematian hari ini. Benar saja, lelaki Norwegia itu menegur baik Allegra maupun sumber tangan itu, yang merupakan seorang Exorcist juga. Perlahan, kakinya kembali berpijak di atas tanah. "Fiuhh..."

"Avedisian, tolong jaga dia agar tidak ke mana-mana. Kau juga harus menjelaskan semua ini nanti."

"Er, baik," responnya singkat, sembari ia mengusap-usap lehernya yang kini sudah bebas bernapas. Pengalaman tadi bukan sesuatu yang ingin diulanginya. Namun, yang lebih mengejutkan hingga membuatnya melongo adalah yang terjadi berikutnya.

"Shu, panggilnya pelan, "Kau ada di situ? Keluarlah."

Muncullah sosok asli dari pendeta yang kata-katanya begitu dipercayainya, Nikolai Mikhailov; atau, Fyodor Mikhailov, atau--ah, Abisak tidak begitu mengerti. Allegra mulai memberikan penjelasan panjang tentang insiden kacau tadi dan sang jenderal mulai menegur muridnya, namun Abisak tidak begitu memperhatikan, kata-kata bijak Nikolai masih terngiang di kepalanya. Sampah yang diucapkan seorang bocah, dan ia mempercayai tiap kata... "... Bodoh."

"Aku minta maaf atas kelakuan muridku... Akan kuberikan hukuman yang pantas."

Abisak tersadar dari renungannya oleh permintaan maaf Shreizag, mewakili sang murid. "Ah, tidak. Ini semua, mungkin... suatu kesalahpahaman. Hanya sewajarnya bagi anak-anak untuk bermain-main." 'Bermain-main dengan perasaan orang, termasuk...' pikirnya miris, namun ia hanya memberikan suatu senyum simpul pada pria Norwegia di hadapannya. Yang diucapkan Shreizag berikutnya tidak terduga.

"Tolong kau bawakan satu baskom air hangat, dua kain lap bersih... dan beberapa meter tali tambang."

Pria berambut coklat itu mengangkat alis. Yang diminta jendral tersebut bukan hal yang sulit didapatkan dari gudang Black Order, terutama atas permintaan seorang jendral. Sepintas, terlintas keinginan menanyakan 'Untuk apa?', namun kali ini, Abisak memutuskan untuk membungkam mulutnya. Ia yakin benda-benda itu akan ada hubungannya dengan 'hukuman' tadi. "Segera, Jendral."

[Abisak OUT sementara]
Back to top Go down
A. Růžena Mlynarikova

A. Růžena Mlynarikova


Posts : 120
Poin RP : 20

Biodata
Posisi: Disciple
Cabang: Eropa
Umur: 20

[CENTRAL] Pengakuan Dosa (?) - Page 2 Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Pengakuan Dosa (?)   [CENTRAL] Pengakuan Dosa (?) - Page 2 I_icon_minitime1st November 2009, 22:13

Ah oke akhirnya Allegra bisa melihat wajah dari pendeta tak waras barusan, jadi seperti apa sih orangnya? Pasti gendut, botak dan ompong atau malah mungkin bau badan pendeta itu tak sedap? Ewh.

Oh, Tuhan maafkanlah putri kedua Tuan Drahomir tersebut...

General berambut putih itu merunduk menghampiri bilik pengakuan dosa –yang setengah hancur – dan memanggil seseorang di dalam. Dalam hatinya tentu saja Allegra membayangkan sosok yang kebapak-bapakan dan berumur namun ternyata, tubuh kecil Nikolai –anak yang diketahuinya adalah disciple dari si Halverson . Dalam hitungan detik telapak tangan Allegra mengatup di kedua pipinya yang kemerahan, sedangkan bibirnya sendiri –yang biasanya tertutup dengan baik – melengkung, membentuk huruf 'O' yang bulat dan besar.

“Ti-tidak mungkin...” gadis Praha itu terkesiap, manik birunya menatap Nikolai dengan rasa tidak percaya sebelum kemudian beralih secara perlahan ke General Halverson.

"Aku minta maaf atas kelakuan muridku.... Akan kuberikan hukuman yang pantas."

Allegra menghentakkan kakinya, tangannya mengepal. Bibirnya merengut, jelas-jelas kesal dan tak terima bahwa ia ternyata berbicara kepada orang yang lebih buruk daripada sekedar pendeta yang hilang akal. Ya, orang yang menolak tawaran murah hatinya seolah-olah... dia menawarkan mayat!.

Manik biru milik Allegra mendarat tepat ke wajah Shreizag, menggeram murka. Terserah deh dia mau dibilang tak sopan atau bagaimana tapi yang mencari keributan pertama bukan dia kan? Yang jelas gadis dengan umur di awal 20 itu berharap Shreizag benar-benar menghukum sikap Nikolai yang sangat tidak patut untuk dilakukan oleh seorang exorcist, apalagi dicontoh.

Gadis dengan postur badan semampai itu melengos kesal dan melirik ke seorang pria lainnya yang terkekeh sedari tadi, terus terang saja Allegra tidak menyukai nada tertawanya yang seperti mencibir. Ia mendelik padanya sambil berkacak pinggang. "Ada yang lucu heh?" bibirnya merengut, tak mempedulikan Abisak yang keluar atas perintah Halverson.
Back to top Go down
Abisak Avedisian

Abisak Avedisian


Posts : 77
Pemilik : Chief
Poin RP : 20

Biodata
Posisi: Section Staff
Cabang: Eropa
Umur: 25

[CENTRAL] Pengakuan Dosa (?) - Page 2 Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Pengakuan Dosa (?)   [CENTRAL] Pengakuan Dosa (?) - Page 2 I_icon_minitime16th January 2010, 17:01

Hanya dalam beberapa menit, Abisak telah kembali dengan barang-barang yang diminta Shreizag. Mungkin ini karena ia telah terbiasa menjadi kurir bagi seorang jenderal lain yang tidak sungkan memanfaatkannya... sekaligus kemudahan meminjam barang dari gudang dengan mengatasnamakan jenderal. Dengan napas terengah-engah, ia berhenti, menghadap jenderal asal Norwegia itu dengan menenteng barang-barang permintaannya.

"Err, ini barang-barang yang Anda minta." Cukup jelas; ia rasa Shreizag juga sudah tahu tanpa harus diberi tahu olehnya, namun Abisak merasa perlu memecahkan keheningan. Perlahan, ia meletakkan baskom berisi air hangat itu ke atas rumput, sebelum melepaskan tali tambang yang melingkari pundaknya, siap memberikannya kepada sang jenderal.

"Ngomong-ngomong, er, Jenderal..." Pandangannya beralih ke dua lelaki muda yang tampaknya akan diberi hukuman oleh Shreizag--wajar, ia sudah mendengar berulang kali dari Giraile tentang konsekuensi penyalahgunaan Innocence. Sepintas, ia teringat kepada seseorang lain yang merusuh, Exorcist perempuan yang senjata berdurinya hampir merengut nyawanya, dan menelan ludah. Tidak dihukum juga? "... Ya, jadi, apa yang hendak Anda lakukan dengan benda-benda ini?"
Back to top Go down
Shreizag E. Halverson
Vatican Central
Shreizag E. Halverson


Posts : 580
Umur : 32
Pemilik : S.E.H.
Poin RP : 20

Biodata
Posisi: General
Cabang: Eropa
Umur: 29

[CENTRAL] Pengakuan Dosa (?) - Page 2 Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Pengakuan Dosa (?)   [CENTRAL] Pengakuan Dosa (?) - Page 2 I_icon_minitime17th January 2010, 01:41

Sampai di taman, di mana kau bisa mendapatkan suasana tenang dan udara segar. Shreizag menyuruh Nikolai dan Benjamin, tokoh utama hari ini, untuk duduk nyaman di bangku panjang yang ada. Sedangkan ia, berdiri di hadapan mereka berdua, berturut-turut melepas sarung tangan hitamnya, tas pinggangnya dan membuka isinya. Barangkali selama ini orang-orang mengira isi dari tas pinggang itu; buku, senjata kecil seperti pisau, atau keperluan penting lain. Tapi bukan. Setidaknya, benda itu masih berharga penting untuk Shreizag Halverson. Peralatan make-up.

Sudah bisa ditebak apa yang akan dilakukannya.

Abisak kemudian datang menghampiri dan memberikan barang-barang yang dimintanya, "Terima kasih. Tolong kau ikat mereka berdua dengan tali tambang itu. Yang kuat." ia bertitah lagi, tangannya lumayan sibuk mengeluarkan peralatan make-up satu persatu ke atas bangku yang sama, di antara kedua tersangka sedang duduk nyaman sekarang.

"... Ya, jadi, apa yang hendak Anda lakukan dengan benda-benda ini?"

Ia melirik Abisak sesaat, kemudian tersenyum tipis, "Kau akan lihat sendiri."

Dan pertunjukkan utama dimulai.

Cekatan dan terlatih, dengan kedua tangannya Shreizag mendaratkan berbagai macam riasan ke atas wajah kedua Exorcist muda itu. Tak ada yang memberontak, toh tubuh mereka sudah dililit tali tambang kuat-kuat. Wajah mereka dilukis sedemikian rupa, dan kegiatan itu berlangsung selama lebih dari satu jam. Dan ketika akhirnya sang pria Norwegia melap kedua tangannya, suatu senyuman tipis terlihat ketika melihat kedua orang di hadapannya telah disulap menjadi...

... Sepasang kakek dan nenek yang serasi.

"Hukuman kalian..." mulainya sambil memakai kembali sarung tangan hitamnya. Ia memandang hasil karyanya sekali lagi, dan lagi-lagi senyum tipis muncul di wajahnya yang sedingin es. "... Dandanan yang tidak akan hilang selama tiga hari."

Puas. Selamat atas keberhasilan menyulap rupa orang-orang, Halverson. Sama sekali bukan yang pertama, eh?

"Oh, jangan coba untuk menghapusnya, akan berakibat buruk." lanjutnya datar, sekedar memperingatkan. Well, hukuman telah diberikan, sekarang terserah mereka mau melakukan apa. Yang pasti, seluruh markas mungkin akan heboh ketika melihat ada sepasang kakek-nenek yang begitu serasi muncul entah dari mana. Dan ketika kakek-nenek itu menyingkap identitas asli mereka... Ya, itu momen yang akan ia nantikan.

Satu lagi--lepaskan ikatan mereka dong, Avedisian?
Back to top Go down
http://sacchii.deviantart.com
Nikolai Mikhailov

Nikolai Mikhailov


Posts : 183
Pemilik : Cairy

Biodata
Posisi: Disciple
Cabang: Eropa
Umur: 15

[CENTRAL] Pengakuan Dosa (?) - Page 2 Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Pengakuan Dosa (?)   [CENTRAL] Pengakuan Dosa (?) - Page 2 I_icon_minitime19th January 2010, 20:50

Fyodor jelas tidak peduli hukuman apa itu, asalkan tidak membuat saudara kembarnya ini merasa berada di bawah tekanan mental atau tersakiti secara fisik. Ia sudah tahu apa yang akan dilakukan Shrei terhadap sesuatu yang dinamakannya 'hukuman'. Dulu juga adiknya pernah dihukum seperti itu karena membuatkan makanan penuh bawang bombay. Yang ada bukanlah tekanan mental atau siksaan fisik, melainkan sesuatu yang dianggapnya sebagai lelucon.

"Huh, yah... apapun itu," komentarnya. Menurut duduk, diikat, apalah itu. Namun sebenarnya agak risih dengan ikatan tersebut. Hey ia tidak akan kabur, sudah tahu itu? Yang ada di sini bukan si atraktif Nikolai tapi Fyodor. Dan sudah tentu kakak yang berperingai dewasa ini tidak akan membiarkan adiknya keluar dan mengamuk karena didandani.

... Diam, dan diam. Sesekali melihat exorcist yang bebuat kenakalan. Di dalam hati menyumpahinya, 'Huh, rasakan kau akan menjadi kakek menemani Shu.' Sikap yang tidak baik memang, tapi setelah ini pasti akan ada keonaran di seluruh markas. Yah apalagi, Nikolai pasti akan mengamuk.

Marah? Oh tentu tidak, menurut Fyodor justru itu lucu.

"Hukuman kalian.... Dandanan yang tidak akan hilang selama tiga hari."

"Oh..." balasnya pelan. Tidak tertarik, lebih tertarik pada apa yang akan dilakukan saudaranya setelah ini.

Namun kemudian matanya mengerling ke arah lain, menatap sosok si wanita berbulu yang otaknya rada gila menurut pemikiran Fyodor. "Kenapa dia juga tidak dihukum?" menunjuk exorcist yang rupanya sama barbar dengan general bermata satu di kantin waktu itu. "Bukannya dia juga hampir membunuh si pembawa ember itu?" kemudian menunjuk janitor yang menjadi asisten Shrei di sana.

"Ya kan? Tadi kau hampir dibunuhnya?" bertanya kembali pada tuan janitor. Tidak adil kalau hanya Nikolai saja yang didandani seperti itu.
Back to top Go down
http://tokyorevelations.wordpress.com
Abisak Avedisian

Abisak Avedisian


Posts : 77
Pemilik : Chief
Poin RP : 20

Biodata
Posisi: Section Staff
Cabang: Eropa
Umur: 25

[CENTRAL] Pengakuan Dosa (?) - Page 2 Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Pengakuan Dosa (?)   [CENTRAL] Pengakuan Dosa (?) - Page 2 I_icon_minitime1st February 2010, 22:39

"Ya kan? Tadi kau hampir dibunuhnya?"

BENAR SEKALI TUAN PENDETA BOHONGAN YANG MENDADAK MENJADI KALEM.

"... Oh," awalnya, menggaruk punggung telinganya. Dari pinggir matanya, ia melirik gadis yang memang hampir membunuhnya itu, mempertanyakan nasibnya bila ia menjawab 'ya' dengan sahutan bersemangat sesuai dengan keinginannya. Namun, memang rasanya tidak adil bila hanya dua Exorcist lebih muda itu yang dihukum. "... Yah, saya rasa memang gadis itu, erh, mempunyai andil dalam perihal ini. Ia lebih tua dari dua anak ini, Jenderal--" semoga tebakannya benar; setahunya, wanita sensitif tentang umur, "Ada baiknya juga bila ia diberi... tanggung jawab."

Abisak menelan ludah, sebelum memberikan senyuman gugup. 'Tanggung jawab' bisa dianggap eufemismenya untuk 'hukuman', berhubung ia belum mengenal tabiat gadis Ceko itu. Bagaimana jadinya bila ternyata gadis berwajah polos itu, dengan kekuatan super layaknya Giraile, memiliki temperamen serupa dengan wanita Armenia itu? Abisak harap Fortuna tidak sekejam itu.
Back to top Go down
Sponsored content





[CENTRAL] Pengakuan Dosa (?) - Page 2 Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Pengakuan Dosa (?)   [CENTRAL] Pengakuan Dosa (?) - Page 2 I_icon_minitime

Back to top Go down
 
[CENTRAL] Pengakuan Dosa (?)
Back to top 
Page 2 of 2Go to page : Previous  1, 2
 Similar topics
-
» [CENTRAL] Pengakuan Dosa (part 2)
» [CENTRAL] I Have Never Ever!
» [CENTRAL] A Cup of Tea?
» [CENTRAL] Looking Around
» [CENTRAL] Gunslinger

Permissions in this forum:You cannot reply to topics in this forum
Black Order Headquarters :: Black Order Archives :: Incomplete Tales-
Jump to:  
Create a forum on Forumotion | ©phpBB | Free forum support | Report an abuse | Forumotion.com